[SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU OFFLINE DAN ONLINE]
A story to all genre, but contains elements of 17++ HumoRomance
Karena cinta dan kepercayaanlah yang membuatku mengenal arti dari persahabatan.
Dan persahabatanlah yang mengenalkanku pada masa depanku...
Kalau kalian baca typo-typo manja dari ceritaku. Komen langsung yaa! Langsung aku perbaikki💞
Maura Pov.
Berada di ruang TV diatas, bersama kutu-kutu beras yang tidak ada sopan-sopannya jika mereka disini. Bayangkan saja, sudah membuat kamarku berantakan sekarang malah pindah kesini. Ngeselin kan? Untung bukan gue yang rapihin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Eh Ra, lo tahu nggak Charlie itu bilang sama sepupu gue kalo lo Mamanya dia" ucap Oliv. Aku yang sedang melihat kelayar TV tersedak sendiri dengan air liurku.
"Ngarang aja lo"
"Gue kapan pernah bohong sih Ra" aku menatap matanya dan tidak melihat bahwa dia berkata bohong.
"Kenapa dia bisa bilang kalo gue Mamanya?"
Oliv menggeleng "Gue juga bingung, padahal dia panggil lo auntykan?"
Aku mengangguk "Dia juga nggak pernah masalahin kalo misalkan gue bilang dia itu adik gue" Ucapku
"Disuruh Raffa kali" ucap Salva tiba-tiba.
"Bisa jadi" kini yang bersuara Rina.
"Gue juga ngeliat kayanya Raffa suka deh sama lo" Kata sherly sekarang. Aku melihat Reinne hanya mengangguk-anggukan kepalanya dengan memakan makanan yang berada di dalam toples.
"Keliatan dari mana kalo Raffa suka sama gue?" Tanyaku.
"Kalau dia ngelindungi lo dan natap lo" Ucap Reinne.
"Gue ngeliat kalo Raffa natap lo seakan lo itu seseorang yang sangat dia cintai" Kata sherly dengan tersenyum.
Aku mendorong wajahnya kebelakang "Jangan aneh-aneh"
"Emang bener Ra" Suara Oliv sekarang.
"Sekarang gue tanya. Lo ada rasa nggak sama dia?" Tanyanya lagi. Aku mengerutkan alisku.
"Ck, lo nyaman nggak sama dia?" Tanyanya lagi. Aku mengangguk.
"Kalo dia ngilang karena sibuk sama kerjaannya lo ngerasa bete nggak?" Tanyanya lagi. Aku mengangguk.
"Kalo dia sama cewe lain. Lo marah nggak?" kata Salva. Dan tanpa menjawab aku hanya melototkan mataku kearahnya.
"Fix" ucap mereka bersama.
"Fix?" Ulangku. Dan mereka mengangguk.
"Lo punya perasaan sama dia" Kata Reinne.
"Serius?" Tanyaku dan mereka mengangguk.
"Ah udah ngapain jadi ngomongin gue sih" ucapku. Padahal sebenarnya jantung dugdugdug kenceng banget.
"Lo udah bilang anak-anak kan kalo nanti jam tujuh?" Kata Sherly. Aku mengangguk.
"Mau ajak Raffa?" Tanyanya. Aku menggeleng.
"Ini kan acara LC masa bawa-bawa orang" ucapku. Dan dia mengangguk.