TH 4

3.3K 244 0
                                    

Dipagi yang kelam dengan hujan yan tak juga reda bahkan semakin deras tak menyurutkan dua orang perempuan yang berada didalam mobil membelah jalanan ditengah derasnya hujan untuk berangkat kekampus menimba ilmu.

"Ish kenapa sih harus hujan?"

"Emang kenapa sih Prill klo hujan?"

"Aku gak bisa naik motor kale Ly"

"Kan bisa kekampus bareng aku ini,kenapa sih?"

"Gak enak naik mobil"

"Gak enak naik mobil atau takut ketahuan orang kalau kita kembar namun beda?"Ucap Illy sambil terkikik membuat Prilly yang berada disebelahnya dengan duduk kaki yang disilang tak acuh melirik sengit kearah Illy sambil memutar bola mata malas.

"Paan sih. Peduli gitu pendapat orang lain?"Ucap Prilly menanggapi celotehan kembarannya itu.

"Iya,kamu selalu gak pernah peduli sama pendapat orang lain. Aku tau kok Prill,gak usah diomongjn lagi"

"Ish berisik ah,nyetir aja sono yang benar"Ucap Prilly sinis dengan langsung memasang aerphonenya ketelinganya.

Bukannya tersinggung dengan perkataan adiknya,Illy malah terkikik sendiri sambil menutup mulutnya. Karena Illy tau perangai Prilly seperti itu,dia tergolong wanita yang ceplas ceplos dalam berbicara namun hatinya terlalu baik,Prilly terlalu sayang pada Illy & apapun akan dia lakukan bahkan korbankan demi kebahagiaan & senyum dari kakaknya itu begitupun juga Illy pada Prilly,mereka saling menyayangi namun berbeda karakter. 

Prilly yang urakan dalam penampilannya tetapi dia lah yang menjadi kebanggaan dikeluarga,selalu menjadi yang utama tetapi bukan berarti Illy tidak pandai,dia juga pandai tetapi Prilly lebih dari dia. 

Walau begitu Illy tidak pernah iri pada Prilly karena Prilly selalu membuat dia bahagia & Illy sangat bahagia memiliki adik seperti Prilly.

Sesampainya dikampus & berhenti diparkiran kampus,Prilly lebih dulu turun dari mobil sambil membawa payung & berputar mengitari mobil agar Illy bisa turun bersama dengan dirinya memakai satu payung.

Mereka berjalan beriringan dari parkiran kampus menuju kelas mereka masing-masing,karena Illy & Prilly beda fakultas walau satu universitas sambil ditatap dengan para mahasiswa & mahasiswi dikampus itu,dengan tatapan yang sulit diartikan karena mereka jarang terlihat bersama dilingkungan kampus.

Setelah berada dikoridir kampus,Prilly menutup payung & memberikannya pada Illy. Tanpa banyak bicara Prilly langsung meninggalkan Illy yang masih berdiri menuju kelasnya dengan tak acuh & mendapat gelengan kepala dari Illy.

Dia sudah biasa melihat Prilly seperti itu bahkan sering mereka berjalan berlainan arah & berselisih atau bertemu dikantin kampus,Prilly tidak pernah menegur bahkan berbicara pada Illy seperti tidak mengenal bahkan sayang pada Illy namun tanpa orang tau mereka sangat saling menyayangi bahkan Prilly menjaga Illy melebihi nyawanya.

Sepanjang berjalan melewati koridor & bertemu dengan banyak mata,senyum yang indah terus terlihat diwajah Illy dengan menyapa siapapun yang berpapasan dengannya karena memang karakter Illy yang lembut & selalu murah senyum,sangat berbeda jauh dengan Prilly yang dingin & tak acuh pada semua orang karena dia memiliki dunia sendiri.

Pada saat Illy berpapasan dengan Ali,Illy menatap Ali dengan tatapan lembut & senyum yang menawan begitupun dengan Ali yang juga ikut tersenyum kearah Illy.

Ali berjalan mendekati Illy dengan senyum yang menawan hati setiap wanita yang melihat senyum itu.

"Hai"sapa Ali pada Illy 

Two Heart'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang