TH 46

3.2K 162 3
                                    

"Awwwww ...  Prill sakit bangetttttt tolongin aku"

Suara rintihan kesakitan yang lirih terdengar mulai samar  dengan kucuran keringat yang mengalir dipelipis membuat Prilly terus menggenggam erat tangan Illy menuju ruang persalinan rumah sakit bersalin Bayangkara.
Pukul 02.00 dini hari disaat Ali & Prilly sedang menikmati ritual malamnya dalam pagutan & cumbuan kenikmatan diatas gelenyar cinta dipenyatuan tubuh mereka,tiba-tiba ponsel Ali yang berada diatas nakas berdering,membuat mereka menghentikan aktifitas dengan Ali yang berdecak kesal & melepas penyatuannya dengan menahan sakit yang teramat.

Ali mengambil ponselnya & melihat nomor kantor polisi yang tertera dilayar ponselnya. Dengan segera Ali menggeser tombol hijau.

"Hallo ... "

"Selamat malam mas Ali,maaf menggangu. Mba Illy kesakitan perut mas & dia tak mau dibawa kerumah sakit kalau saja tak ada mba Prilly"

"Iya pa kami segera kesana. Terimakasih"

Prilly yang duduk dengan bersandar dikepala ranjang mengerutkan dahi bingung"Siapa sayang?"tanya Prilly pada Ali yang sudah meletakkan ponselnya diatas nakas.

"Illy sakit perut ayy,mungkin mau melahirkan. Dia gak mau kerumah sakit sebelum kamu datang"jawab Ali memandang Prilly

"Ya sudah kalau begitu ayo kita kesana ayy"

Disini lah mereka membawa Illy,ketika Prilly sampai dirutan pondok indah,wajah Illy sudah mulai pucat,tubuhnya melemah dengan rintihan yang lirih, & air sudah merembes keluar dari sela-sela selangkangan kaki Illy
Menuju rumah sakit sampai menuju ruang bersalin,Illy tak sedikitpun melepas genggaman tangannya pada Prilly sampai menuju depan ruang bersalin Illy tetap tak ingin melepas genggaman itu. Prilly berhenti didepan ruang bersalin & mencium kening Illy dalam agar Illy bisa tenang & kuat didalam sana,Illy dibawa masuk oleh beberapa suster & dokter Ilham setelah Prilly melepas ciumannya dikening Illy.

Prilly mondar mandir didepan ruang bersalin dengan tak sabar karena Prilly mendengar rintihan Illy yang mulai melemah,membuat Prilly tak tenang.
Ali memegang lengan Prilly & membimbingnya duduk dikursi tunggu sambil menunggu kabar dokter Ilham & menunggu kedatangan kedua orang tuanya yang sudah Ali kabari ketika berada dipenjara.

"Sabar ayy ... Kita berdoa aja ya untuk keselamatan Illy & bayinya baik-baik aja. Kamu tenang dulu"ucap Ali mengelus bahu Prilly menenangkan.

Tak lama dokter Ilham keluar dengan wajah yang sulit diartikan sambil menatap kearah Ali & Prilly ragu.Ali & Prilly yang sudah berdiri menghampiri dokter Ilham menunggu kabar tentang Illy dengan tatapan harap-harap cemas.

"Bagaimana dok keadaan kakak saya?"tanya Prilly tak sabar.

"Mari mas,mba kita masuk dulu"ucap dokter Ilham mempersilahkan masuk keruang bersalin.

Mereka mengikuti dokter Ilham masuk & mendapati Illy yang masih kesakitan namun tubuhnya sudah sangat melemah tak berdaya.
Prilly yang melihat keadaan Illy langsung menghampiri & menggenggam tangan Illy erat lalu mencium kening Illy menguatkan.

"Saaa .... Kittttt bangetttt"

"Sabar Ly. Tahan ya,kamu pasti kuat kok"ucap Prilly & kembali mengecup kening Illy.

"Maaf mba Prilly & mas Ali,mba Illy tubuhnya tak bisa bertahan lagi sudah terlalu lemah,membuat dia takkan akan bisa mengejan & air tetuban juga sudah kering karena mba Illy terlalu lama untuk ditangani,serta anak didalam rahimmya yang juga dalam keadaan berhalang & denyut nadinya juga melemah. Jadi kami akan melakukan operasi pada mba Illy namun hanya akan bisa menyelamatkan salah satu dari mereka"

Two Heart'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang