Kedua orang tua Prilly & Illy yang baru datang dari Jayapura,melihat semua perselisihan antara Prilly & Illy serta pria yang baru mereka lihat. Namun mereka memilih cuma jadi penonton tanpa ikut campur urusan kedua anak mereka yang sudah dewasa didepan pintu tanpa diketahui oleh Prilly & Illy.
Saat mereka melihat Illy ingin melempar vas bunga keramik kearah Ali & Prilly yang berpelukan,mami Nina, mama Prilly & Illy berteriak"Illy jangan"Prilly yang sempat melihat kearah Illy langsung mendorong Ali kesamping"Bruaaakkkk ... Aaaaaaaaaa ... Praaaaangggg"vas bunga mengenai wajah Prilly & pecah,tertancap dibeberapa titik diwajah Prilly.
Melihat wajah Prilly dipenuhi darah Ali langsung bangun & berdiri kemudian menghampiri Prilly yang terbaring tak berdaya dengan darah yang terus mengalir diwajahnya."Ayyy !!! Bangun ayyy,buka mata kamu.Agar aku tau,kamu baik-baik aja. Bertahan ya,ayy?"ucap Ali langsung memapah Prilly keluar untuk dibawa kerumah sakit tanpa peduli dengan tatapan kedua orang tua Prilly yang juga ikut menangis,melihat keadaan Prilly.
Sepeninggal Ali,mami & papi memandang kearah Illy yang hanya berdiri kaku dengan pandangan kearah ceceran darah Prilly. Illy hanya bisa meneteskan air matanya tanpa kata,hatinya sebenarnya sakit,rapuh & menyesal dengan apa yang baru dia perbuat pada saudaranya sendiri. Dia mencelakai adik satu-satunya yang menyayanginya selama ini tapi karena dia kalap dia rela menyakiti adiknya sendiri.
"Mami,kita susul Prilly kerumah sakit. Illy,papi minta penjelasan kamu nanti"
Mereka berdua pergi meninggalkan Illy menyusul Prilly kerumah sakit. Sepeninggal kedua orang tuanya Illy merosotkan tubuhnya kebawah sambil menangis dengan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Maafin aku Prilly"
Dirumah sakit terlihat Ali yang sedang mondar mandir didepan ruang ICU sedang menunggu kabar tentang keadaan Prilly. Mata Ali sembab karena terus menangis tak henti-hentinya,wajahnya yang sudah kuyu dengan penampilan yang seperti tak terurus membuat dia tak peduli,yang dia pedulikan & fikirkan sekarang hanya lah Prilly.
Waktu terasa lambat berputar,kabar Prilly tak juga Ali dapat,dokter yang menangani Prilly pun belum juga keluar. Tubuh Ali melorot didinding samping ruang ICU kemudian terduduk dengan menyusupkan kepalanya disela kakinya dengan masih menangis."Kalau terjadi apa-apa dengan kamu,aku akan menebusnya dengan membunuh diriku sendiri ayy"ucap Ali disela tangisnya
Kedua orang tua Prilly tiba dirumah sakit tersebut & melihat Ali yang terduduk sambil menunduk didepan pintu ICU,mereka menghampiri Ali yang terduduk sambil menunduk sambil memegang bahu Ali,sehingga membuat Ali mendongak kearah kedua orang tua Prilly.
Melihat kedua orang tua Prilly,Ali segera berdiri dengan penampilan yang kuyu."Om ... Tante ... Maaf,saya langsung membawa Prilly kesini tanpa persetujuan om sama tante. Saya Ali om,kekasih Prilly"
papi Wijaya terlihat mengangguk"Bagaimana keadaan Prilly,Ali?"Papi Prilly bertanya pada Ali
"Belum tau om,dokter yang menangani Prilly sampai sekarang belum keluar"
"Sebenarnya apa yang terjadi Ali,sehingga semua jadi seperti ini?"Mami Nina bertanya pada Ali sambil memandang Ali meminta penjelasan.
"Begini tante om,sebelumnya Ali minta maaf. Semua ini gara-gara Ali. Ali ...."
"Permisi,keluarga pasien?"
Belum sempat Ali menjelaskan semua,dokter yang menangani Prilly keluar dari ruang ICU,membuat Ali & kedua orang tua Prilly menoleh kepada dokter tersebut & menghampiri dokter itu.
"Bagaimana keadaan Prilly dok?"ucap Ali pada dokter itu tak sabar.
"Anda siapanya mba Prilly mas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Heart's
FanfictionMencintai wanita kembar dengan karakter berbeda namun dapat membuat hatinya berdebar & merasakan kenyamanan saat bersama dengan mereka. Siapakah yang akan dipilih Tengku Rafathar Aliandra? Prilly Amanda Wijaya cewek jutek & dingin yang memakai kacam...