TH 45

3.5K 176 1
                                    

Usai persidangan Illy kembali kedalam sel tempat dia berada selama enam bulan ini. Dia divonis dua tahun delapan bulan potong masa tahanan,walau dipotong masa tahanan itu tetap terlalu lama bagi Illy berada disini. Apa lagi sekarang kandungan Illy berusia tujuh bulan & tinggal dua bulan lagi dia akan melahirkan,melahirkan seorang anak dengan menyandang status narapidana.
Illy duduk bersandar dengan memegang perutnya yang sudah membesar sambil menangis,dia menyesal kenapa dia begitu egois selama ini,dia menyesal rasa iri yang dia miliki pada Prilly selama ini & itu seharusnya tak terjadi karena Prilly adalah adiknya bahkan Prilly sangat baik & menyayanginya namun dia begitu jahat pada Prilly & mungkin hukuman ini pantas untuknya. Walau Illy sudah begitu menyakiti Prilly,Prilly masih mau menerima & memaafkan Illy apa lagi Prilly telah bersedia merawat & membesarkan anaknya nanti setelah melahirkan.

"Kenapa lo nangis"teguran seseorang membuyarkan lamunan Illy tentang Prilly & nasib anak dalam kandungannya.

Illy mendongak & mendapati teman satu selanya berdiri dihadapannya,Illy hanya menggeleng sebagai jawaban tanpa mau bersuara.

Temannya duduk disampingnya"berapa lama lo disini?"

"Dua tahun delapan bulan ... Potong masa tahanan"jawab Illy lirih.

"Heh !!! Dua tahun dua bulan,sampai anak lo ngerti kalau dia anak seorang narapidana"

"Dia gak akan tau,kalau aku ibunya"

"Mau lo bunuh anak lo? Dia udah segede ini Ly,tinggal berapa bulan lagi lo ngelahirin dia"

"Aku akan melahirkan dia. Setelah melahirkan,akan aku serahkan pada adikku agar dia tak tau,ibunya seorang narapidana"

Teman Illy satu sel yang bernama Byan tertawa. Dia dipenjara selama lima tahun tiga bulan atas kasus pembunuhan & penganiyaan terhadap kekasih & selingkuhan pacarnya yang dia rencanakan,sekarang dia sudah mendekap selama dua tahun & akan menjalani sisa hidupnya dipenjara tiga tahun tiga bulan lagi. Dia salah satu narapidana yang sangat baik pada Illy semenjak Illy baru masuk disana,dia lah orang pertama yang menjadi teman Illy berbagi & Byan tau semua cerita kenapa Illy bisa mendekam dipenjara.

"Lo mau ngasih anak lo keadik lo? Apa lo gak mau,anak lo memanggil lo ibu?"tanya Byan pada Illy.

Illy memandang kosong kedepan sambil menerawang"siapa yang tak mau dipanggil ibu oleh anak kandung sendiri,namun ini ceritanya berbeda,aku gak mau anakku tau kalau ibunya adalah seorang narapidana"ucap Illy.

"Apapun resikonya dia tetap harus terima kalau ibunya seorang narapidana,itu sudah takdirnya Ly"

"Tapi adikku sudah berjanji padaku takkan menjauhkan anakku dariku"

"Janji hanya dimulut,belum tentu akan dia tepati. Lo udah sering nyakitin hatinya bahkan lo udah buat dia kehilangan calon anaknya sehingga dia gak bisa hamil lagi. Banyak peluang untuk dia ngambil perhatian anak lo & anak lo gak akan nganggep lo sebagai ibu kandungnya"

Illy memejamkan matanya sejenak"aku ikhlas Byan. Anggap itu bayaran buat aku nebus kesalahanku telah membuat dia kehilangan calon anaknya & aku oercaya pada Prilly dia takkan menyimpan dendam padaku"ucap Illy lirih.

"Itu sama aja lo menjual anak lo"

"Aku rela,asalkan anakku bahagia & tak kekurangan. Aku yakin Prilly akan menyayangi anakku,karena ini adalah darah daging suaminya,yang berarti juga darah dagingnya"ucap Illy sambil menunduk & mengelus perut buncitnya.

Byan tersenyum sambil mengelus lengan Illy"begini lah hidup Ly,banyak pelajaran yang harus diambil dari perjalanan kita. Kadang kita gak sadar kalau disamping kita banyak yang sayang pada kita,namun karena ego kita yang lebih besar dari perasaan membuat kita buta"

Two Heart'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang