Ali pov ...
Malam ini aku senang banget ditelfon sama Prilly & dia ngajakin aku ketemuan dicafe Galais. Walau malam sudah mulai larut tapi semangatku tetap menggebu ingin bertemu dengan wanita yang sekarang telah mengisi hatiku sepenuhnya & mau menjadi temanku walau aku sempat ditolak & dia pergi meninggalkanku.
Aku berjalan menyusuri jalanan malam yang mulai sepi oleh kendaraan dengan motorku menuju cafe Galais untuk bertemu dengan Prilly.Sesampainya disana,aku langsung memarkirkan motorku & berjalan masuk kedalam cafe. Setelah masuk aku melihat sekeliling cafe disana belum terlihat Prilly,aku menuju tempat duduk & memesan minum sembari menunggu kedatangan Prilly.
"Ehemmm"sebuah suara mengagetkanku & pada saat aku menoleh keasal suara,terlihat Prilly yang dingin & dengan penampilan yang kembali berbeda,kacamata yang menghalangi mata indahnya.
Aku sebenarnya terlalu penasaran apa yang terjadi pada Prilly,yang selalu berpenampilan berbeda,apalagi sifatnya yang kadang selalu terpancar senyum yang tak pernah lepas dari wajah cantiknya namun tak jarang juga dia begitu dingin tetapi rasa penasaranku hanya bisa gue simpan entah sampai kapan.Saat melihatnya datang aku langsung berdiri sambil tersenyum & selalu saja detak jantungku tak bisa diajak berkompromi,dia berdetak tak karuan apabila sedang bertatap muka dengan wanita didepanku ini.
Tatapan mata kami saling bertemu namun tak ada senyum yang menghias wajahnya seperti kami bertemu kemarin namun saat ini aku melihat dimanik matanya yang terhalang kacamata menyiratkan kesedihan yang dalam."Mmm ... Udah lama nunggu ya?"ucapnya menyadarkanku dari tatapannya yang sulit diartikan & semua terasa canggung karena memang ini pertama kalinya kami dinner bareng apalagi secara mendadak seperti ini.
"Gak kok baru aja nyampe. Duduk Prill?"ucapku memecahkan kecanggungan antara kami.
"Mau minum apa Prill?"ucapku lagi saat Prilly juga tak bicara sedikitpun walau sekarang sudah duduk disebrangku dengan pandangan menuju kearah lain.
"Gak,makasih. Gue cuma mau ngembaliin ini sama lo"ucapnya dingin sambil mengambil sesuatu dari tasnya.
Dia mengeluarkan jaket milikku lalu menyerahkan jaket itu"ini jaket lo,makasih ya?"ucapnya to the point. Tanpa menunggu lagi dia berdiri & beranjak ingin pergi dari cafe itu.
Melihatnya berdiri & ingin pergi,akupun ikut berdiri & memegang lengannya menahannya agar tak pergi."Tunggu Pril, mau kemana lo?"
"Gue mau pulang"
Aku mengernyitkan alis sambil menggeleng tanda tak mengerti dengan wanita didepanku ini.
"Trus ngapain lo ngajakin gue ketemuan kalau gitu?"ucapku frustasi, gagal memahami semua yang ada pada diri ini cewek.
Aku menatapnya masih dengan memegang lengannya,dia hanya menunduk,entah kenapa,dengan dia berpenampilan seperti ini tak pernah mau menatap mataku. Berbeda dengan Prilly yang selalu memancarkan senyumnya,dia selalu menatapku dengan tatapan yang benar-benar membuatku meruntuhkan pertahanan.
"Prill. Ngapain gue tanya?"ucapku lagi tak sabar karena pertanyaan dariku tadi tak kunjung dijawab oleh Prilly
Akhirnya dia mendongak menatapku yang juga sedang menatapnya sehingga benar-benar manik mata kami bertemu & menusuk kejantung turun melalui rongga-rongga aliran darah & berhenti dihati yang mambuat rasa berbeda muncul tanpa bisa kami cegah.
"gue mau balikin jaket lo aja"ucapnya lagi kemudian mengalihkan pandangan kearah lain lagi.
'Kenapa cuma mau balikin jaket aja dia harus ngajakin gue ketemu malam-malam gini,gak besok aja saat dikampus'batinku berkata penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Heart's
FanficMencintai wanita kembar dengan karakter berbeda namun dapat membuat hatinya berdebar & merasakan kenyamanan saat bersama dengan mereka. Siapakah yang akan dipilih Tengku Rafathar Aliandra? Prilly Amanda Wijaya cewek jutek & dingin yang memakai kacam...