TH 49

3.5K 193 6
                                    

Bi Inah membuka pintu yang diketuk seseorang & mendapati Prilly yang berderai air mata didepan pintu dengan tatapan bingung & hening beberapa saat.
Prilly langsung memeluk bi Inah & menangis dipelukan bi Inah,bi Inah yang masih bingung dengan tangisan & kedatangan majikannya itu, apa lagi dengan membawa koper. Bi Inah menyangka pasti sedang ada masalah dengan Ali namun bi Inah hanya bisa diam tanpa mau bertanya sebelum Prilly bercerita sendiri dengan masih memeluk & mengelus lembut punggung Prilly.

"Ayo non kita masuk dulu"ajak bi Inah membawa Prilly untuk masuk kedalam namun masih dalam pelukan bi Inah.

Selama ini hanya bi Inah yang selalu ada buat Prilly,bi Inah lah orang yang menjadi pengganti kedua orang tuanya,seperti sekarang bi Inah pula yang berada disamping Prilly ketika Prilly sedang sedih karena kedua orang tua Prilly sudah kembali keJayaPura.

"Bibi ambilkan minum dulu ya non"ucap Bi Inah lagi setelah membawa Prilly untuk masuk kedalam rumah & duduk disofa ruang tamu.

"Makasih bi"ucap Prilly singkat kemudian bersandar dikepala sofa setelah pelukannya terlepas dari bi Inah & bi Inah pergi kedapur untuk mengambil minum.

'Aku tak menyangka rumah tanggaku akan seperti ini. Ali begitu tega padaku'batin Prilly menangis mengingat nasib rumah tangganya yang belum seumur jagung.
Prilly masih dalam diam & lamunannya dengan wajah yang basah karena menangis ketika bi Inah menghampirinya dengan membawa segelas teh hangat.

"Non minum dulu"titah bi Inah menyodorkan teh hangat itu pada Prilly yang sedikit tersentak karena dikagetkan dengan suara bi Inah.

Prilly menoleh kearah bi Inah dengan memegang dadanya sambil mengambil teh hangat itu pada bi Inah kemudian menyeruput teh hangat itu.

"Makasih bi"ucap Prilly lirih sambil meletakkan teh hangatnya diatas meja.

"Non,mau istirahat,ayo bibi antar kekamar"

"Gak usah bi makasih. Aku sendiri aja gak papa"ucap Prilly berdiri kemudian beranjak naik keatas menuju kamar dengan membawa kopernya yang berisi pakaian.

Memasuki kamar,Prilly melihat sekeliling kamarnya yang masih sama tak berubah sedikitpun ketika dia tinggalkan dulu pindah kerumah Ali. Ali,teringat kembali padanya,karena dikamar inilah mereka memulai membangun rumah tangga walau harus membagi,bukan hanya kamar namun rumah ini telah menjadi saksi bisu terbaginya cinta Ali. Sekarang semua kembali lagi seperti mengulang yang tlah hilang,walau tak ada lagi antara mereka tetapi Ali masih diam-diam merindukan illy & menyimpan rasa pada illy. Akankah Ali memilih Illy & meninggalkan dirinya atau Ali akan kembali memadu cinta dengan berbagi.
Prilly bersandar didaun pintu kamar yang tertutup rapat sambil bersandar,dia kembali menangis dengan memegang dadanya yang terasa nyeri & sesak. Sebenarnya jauh didalam lubuk hati Prilly yang paling dalam,dia tak bisa jauh dari Ali & Lya namun sifat Ali  & kedadaran Prilly yang tak bisa membahagiakan Ali yang tak bisa Prilly terima membuat Prilly harus memngambil keputusan & rela meninggalkan Ali & Lya yang baru berumut tiga minggu.

###############

Dirumah Ali sedang pusing karena baby Lya tak juga kunjung berhenti menangis sampai suaranya menjadi parau & suhu tubuhnya tiba-tiba menghangat,mba Pus pun yang mencoba menggendong & memberikan susu pada baby Lya tetap tak berpengaruh,membuat Ali bertambah pusing & bingung harus bagaimana lagi agar Lya diam & panasnya turun. Mencoba menelfon Prilly,ponselnya tak aktif,ingin menyusul kerumah Prilly namun keadaan tak memungkinkan. Prilly pasti tak mau menemuinya karena masih marah pada Ali & baby Lya sekarang tak bisa ditinggalkan dengan mba Pus,Ali hampir putus asa menghadapi baby Lya yang tak juga diam sampai akhirnya mba Pus berbicara pada Ali.

Two Heart'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang