20 | Naissance (part 1)

2.8K 368 60
                                    

*) Naissance (dictionary.com): a birth, an origination, or a growth, as that of a person, an organization, an idea, or a movement.

<<<>>>

Sayangnya pemberhentian pertama Olivia bukanlah apartemen ataupun rumah Moza, melainkan rumah sakit sentral Soteria yang jam 9 pagi sudah banjir wartawan. Petugas berseragam tuksedo hitam sampai harus bersiaga memagari koridor yang menuju ke high care unit. Keributan itu sedikit lega ketika Cedric bersedia dilalap kamera dan mikrofon demi menjelaskan sebagian hal yang telah terjadi.

Sementara Digg sedang memerhatikan tubuh Olivia dari samping tempat tidur. Wanita itu masih saja pulas, serta suhu badan di monitornya tak kunjung turun dari bilangan 102 Fahrenheit. Sejak malam itu, kondisi Olivia hampir tak ada perbaikan. Saat itulah Moza datang dengan raut muka khawatir. Digg menoleh lesu pada wanita bermantel rajutan cokelat tersebut. Moza tersenyum jengah, mengingat mereka belum pernah bertemu dan bercengkerama sebelumnya. Ia menaruh tas jinjing di meja dan mengambil duduk bersebelahan dengan Digg, mengantisipasi bahwa pria yang kumis tipisnya luput dari kerokan itu akan segera menceritakan kisah yang tak mungkin diliput media.

"How is she?"

Digg mengangkat alis. "Coma."

"Sesuatu telah terjadi pada kalian di luar sana," ungkap Moza pelan.

Digg menunda respons. Berpikir bahwa sebaiknya orang terdekat Olivia memang berhak tahu, supaya dapat menindak dengan benar apabila terjadi sesuatu, "A lot."

<<<>>>

Bima menunjukkan roman tidak percaya bahwa proposalnya disetujui dan akan segera disahkan oleh negara. "Congratulation, mulai sekarang aku akan sering belajar Bahasa darimu," ujar Tamil yang menyerahkan sendiri surat pemberitahuan dari kementerian pusat. Bima sempat membaca kembali isi ketikan tersebut, lantas tertawa lega. "McValen dipilih untuk merealisasikan metode pendidikan yang kau canangkan. Sekolah itu berada di bawah naunganmu sekarang," lanjut Tamil tersenyum sambil goyang leher.

"Terima kasih." Bima melipat kembali kertas itu dan menepuk kedua pundak rekan kerja di hadapannya.

Di saat yang bersamaan, Rosalina muncul dengan mata malas, "Okay, please be ready for rehearsal. The opening ceremony will be held in a couple hours."

"Pssst! Gunakan Bahasa yang sudah resmi!" tukas Tamil melotot sambil merebut kertas Bima dan menunjukkannya di depan wajah Rosalina. Bima terbahak puas melihat mata seperempat watt punya Rosalina bisa membuka lebar gara-gara spontanitas Tamil.

<<<>>>

Seperti yang dijanjikan, Francesco Russel mendatangi Soteria. Semua pengguna jalan tampak heran dengan limosin asing itu. Seperti tamu yang tak diundang, selepasnya ia keluar dari mobil, Frans hampir saja dipaksa untuk menunjukkan kartu identitas kepada petugas di bundaran istana. Sementara mobil Cedric datang menyusul dari arah rumah sakit. Dengan langkah cepat sambil meminta maaf, tangannya langsung menggiring Frans untuk masuk melewati pintu utama. "Maaf, aku harus mengurus beberapa hal tadi."

"Bukan masalah besar." Frans menyimpulkan senyum sambil memasuki lift. Saat sampai di lantai tujuh, pintu logam itu membuka dan menampilkan sosok Hans. Pria bersetelan biru dongker tersebut tersenyum takzim, dan sedikit kagok dengan keberadaan orang baru di samping Cedric.

"Hans, ini Frans. Frans, ini Hans." Cedric mengenalkan keduanya.

Frans langsung menjabat tangan HansHans, "Oh, good to see you. Our name have a rhyme." Ketiganya tertawa, menganggap itu suatu kebetulan yang lucu.

HEXAGON [2] | Singularitas Hitam Putih ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang