-11- Wanita Penggoda

7.4K 419 42
                                    


-

"Kak Ataaaan..." panggil Rio dari depan rumah Nathan, Nathan yang baru selesai membuat bekal untuk sang suami berjalan keluar menghampiri Rio, bocah tiga tahun itu tersenyum ceria saat Nathan membuka pagar untuk Rio

"Rio udah makan?" tanya Nath sambil membelai rambut Rio

"Udah kak, tadi Io maem pake ayam kecap!" cerianya

"Kak Bilu mana?" tanyanya

"Biru dikandangnya, dia bobo, kenyang abis makan" ujar Nath menggandeng tangan Rio masuk kedalam

"Kak Atan mau pelgi ya?, kok lapih dan cantik sih?" tanya bocah cilik itu, Nath terkekeh lucu mendengarnya

"Oh jadi selama ini kakak ga cantik ya?" goda Nath

"Ish bukan gitu..., kak Atan cantik telus kok, cuman cekalang kakak lapih banget kayak mau pelgi gitu" ujarnya

"Kakak mau ke kantornya kak Kee, mau ngasih bekel makan siang" ujar Nath mengambil tas selempang berisi bekal makan siang

"Kak Atan, Io boleh ikut?, Io mau liat kantol om enan, boleh ya... " pinta Rio dengan puppy eyes menggemaskan

"Boleh, tapi Rio izin dulu sama mama gih" ujar Nath mengajak Rio keluar dan mengunci rumah

"Aye-aye captain!" ujar Rio yang langsung lari ke klinik sang ibu.

Beberapa menit kemudian Rio sudah berdiri di depan Nath dengan cengiran lucu khasnya, bajunya sudah rapih, rambut yang tadi berantakan sudah disisir rapih, ia juga sudah mengganti sendal jepitnya jadi sepatu. "Ayo kak, ntal telat, kacian om Enan belom maem, ntal om Enan kelapelan" ujar Rio semangat, Nath kembali tertawa lucu

"Duh Rio ganteng banget" goda Nath, dan hal itu membuat wajah bocah cilik itu memerah lucu

"Ish kakak nih... " sebal Rio dengan mimik lucu, Nath kembali tertawa lucu

Nath membantu Rio naik kedalam Taxi, Kee tidak mengizinkannya menyetir padahal ada mobil nganggur di garasi, Kee hanya terlalu paranoid tentang kehamilan Nath, apalagi ini adalah kehamilan pertama pada pernikahan mereka, jadi sebagai istri yang baik Nath mematuhi semua ucapan sang suami.

"Kak Atan dedek bayi belom gede ya dipelut kakak?" tanya Rio, Rio memegang perut Nathan yang baru sedikit menonjol

"Belum sayang, masih tiga Bulan jadi perut kakak belum besar kayak balon" jawab Nath, ia bersyukur memanjangkan rambutnya dan ditambah wajah androgininya membuat dirinya lebih terlihat seperti seorang cewek tomboy dengan celana bahan longgar, t-shirt abu dan cardigan putih yang ia kenakan, sejak kehamilannya dadanya pun ikut membesar, dan tiap malam jadi korban keusilan sang suami yang sering meremas dan menyedot dadanya yang kini lebih montok berisi

"Oh gitu, tapi dedek bayi sehat di dalam sana kan kak?" tanya Rio yang kini mencium sayang perut Nath

"Iya dong sayang, kan tiap Bulan kakak chek kesehatan sama mamanya Rio" ujar Nath

"Oh iya-ya, Io ga sabal cepet-cepet ketemu dedek bayi, bial Io ga cuma main sama dedeknya ante Al, tapi bica main cama dedeknya kak Atan!"ceria Rio, Nath tersenyum lembut mendengarnya

"Sudah sampai nyonya" ujar supir Taxi itu

"Wah kita udah sampai" ceria Rio, Nath membayar argo taxi itu

"Makasih ya pak" ujar Nath yang dibalas sama-sama oleh supir tersebut.

'To: kak. Keenan'

Kak, Nath udah ada di loby kantor, kakak dimana?

Nath mengirim pesan sesaat setelah menghampiri receptionist meminta memanggil Keenan, dan ia disuruh menunggu di sofa tak jauh dari meja receptionist itu, ah dikantor ini yang tahu siapa dirinya dan Keenan hanyalah para petinggi perusahaan, itupun baik Nath dan Kee tak ingin dibedakan dengan yang lainnya, jadi hampir seluruh karyawan tidak tahu siapa Nathan dan Keenan.

Hold My HandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang