-12-

5.9K 384 4
                                    


-

Hari senin, hari yang menyebalkan bagi Keenan, ia harus berangkat kerja dan meninggalkan Nath dirumah, hatinya juga makin dongkol saat mengingat kejadian bbq kemarin, Sandra terus menempelinya tak tahu malu dan membuat Nath bersedih dan kesal setengah mati.

"Kak bangun" Nath mengguncang pelan bahu sang suami

"Nggh... " Kee menarik selimutnya lebih rapat

"Kak bangun... " Nath mengguncang bahu Kee lagi

"Mmm... Lima menit lagi... " ujar Kee

"Huft... Huuuh... " Nath mengatur nafasnya dan...

"KAK KEENAAAAAAAN BANGUUUNNNN UDAH SIAAAAAAAAAANGGGG!!!!!! " teriak cetar membahana itu langsung membuat Kee terguling dan jatuh dari ranjang

"Gemppaaa... Gempaaa" ujar Keenan setengah sadar

"Gempa gundulmu?!!" sebal Nath

"Ehehe... Nathku sayang selamat pagi" ujar Kee salting dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Huh?!, cepat mandi sana!!, kakak mau telat ngantor?!" ujar Nath ketus

"Iya-iya... Pagi-pagi galak bener sih istriku yang satu ini" goda Kee

"Huh?!, menangnya kakak punya istri berapa?!  Sampai bilang 'Istriku Yang Satu Ini' huh?!" Nath tambah kesal

"Eh?!, tentu cuma kamu sayang!, yaudah aku ralat deh... Istriku yang cantik yang paling kusayang" ujar Kee memeluk Nath, sontak hal itu membuat Nath tersipu malu

"Udah ah mandi sana!, aku mau masak sarapan buat kakak" ujar Nath memberontak dari pelukan sang suami

"Morning kiss aku mana?" manja Keenan

"Gak mau!, kakak bau iler!" Nath langsung ngeloyor pergi, sementara Keenan terbengong dengan wajah blo'on nya, namun ia langsung terkikik geli dan bergegas mandi.

***

"Kakak ntar pulang jam berapa?" tanya Nath sambil mengambilkan nasi untuk Kee

"Ehm kalo ga lembur aku usahaain pulang jam lima paling telat jam enam, kalo lembur kakak pulang antara jam delapan sampai jam sembilan atau bisa lebih" ucap Kee sambil menyuapkan nasi dan sup bayem ke mulutnya

"Ntar siang Nath bawain bekel lagi ya buat kakak" ujar Nath menuangkan segelas air untuk suaminya

"Kamu gak capek?, gausah deh sayang, kakak gamau kamu kecapean trus berpengaruh sama kehamilan kamu" ujar Keenan dengan sorot mata khawatir, Nath tersenyum senang karena suaminya begitu perhatian

"Gak kok, gak capek, gak apa-apa, lagian aku bawaannya ga mau jauh-jauh sama kakak, bawaannya maunya deket nempel terus sama kakak, bawaan bayi kak" balas Nath mengusap sudut bibir saminya yang belepotan kuah bayam dengan tisu

"Yaudah, tapi ingat kalo ngerasa udah capek dan lelah jangan maksain ke kantor, di rumah juga jangan terlalu capek, biar bi Sum dan mang Ujang yang bersih-bersih sama rawat si Biru" ujar Keenan dengan wajah serius

"Iya kak, aku gak akan capek-capek dan akan jaga kondisi tubuh" balas Nath

"Ntar sms atau telpon kakak jadi atau gaknya pergi, segera kabarin kakak kalau terjadi apa-apa, oke?!" ujar Keenan membelai rambut panjang sang istri

"Siap kak!" balas Nath, Keenan mengelap sudut bibirnya dengan tisu, ia membalikkan sendok dan garpunya tanda ia selesai makan.

Nath mengiringi kepergian Keenan sampai depan pagar rumahnya, mobilnya sudah disiapkan dan di panaskan oleh mang Ujang dan siap pakai oleh Keenan

Hold My HandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang