-Seorang gadis nampak sibuk menyiram tanaman mawar kesukaannya, ada begitu banyak mawar dengan berbagai macam warna dan jenis di halaman depan rumah gadis itu, tubuh tinggi nan rampingnya terbalut seragam sma, rambut pirang panjangnya ia ikat satu ponityle, Cila, gadis cilik nan manis itu menjelma menjadi seorang gadis remaja yang cantik mempesona, ini adalah hal rutin sebelum ia berangkat sekolah, yaitu menyiram bunga-bunga cantik, yah hitung-hitung menunggu ia dijemput, gadis berusia 16 tahun itu kini duduk di kelas dua sma.
'Tiin...tiinn...' suara klakson motor menyapanya, ia tersenyum mengetahui siapa yang menjemputnya
"Ayah... Bunda... Cila berangkat ya" teriaknya, kedua orangtuanya lalu bergegas keluar, Cila menyalami sang ayah yang dibalas usapan lembut di surai pirangnya, lalu menyalami sang bunda yang dibalas kecupan di pipinya, dan terakhir ia mencium pipi gembil adiknya yang baru berusia dua tahun yang sedang di gendong sang bunda, bocah laki-laki lucu itu merupakan putra kandung dari pasangan Grace-Ferri, Crhistian Aureli namanya.
"Crhis ayo cium kakak!" Suruh Cila, dengan wajah polos dan mata berkedip lucu sang adik mencium pipi sang kakak dan hidung mancung sang kakak
"A Ecil Cis kut..." sang adik mengacung-acungkan tangannya, Cila menggeleng pelan dan menyebabkan sang adik mencebik lucu dengan mata berkaca-kaca ingin menangis
"Ga boleh Cisy, kakak mau sekolah, eits ga boleh nangis hayooo" ujar Cila mengelus kepala sang adik
"Pii Cis au kut" ujar Crhis dengan wajah memelas
"Nonono... Cisy di rumah aja sama bunda, Cisy ga boleh nakal ya..., kalo Cisy jadi anak baik dan nungguin kak Ecil pulang, kakak janji bawain Cisy satu kotak es krim stroberi kesukaan Cisy gimana?" Tawar Cila, sang adik nampak berpikir dengan bibir cemberutnya membuat Cila gemas
"Deal?" Tanya Cila
"Kay!" Setuju Crhis dengan senyum cerianya.
Cila pun keluar menghampiri seorang pemuda dengan seragam sama seperti dirinya, yang membedakan hanyalah pin di kerah seragamnya yang menunjukkan angka romawi tiga, menandakan dia adalah kelas tiga.
Pemuda itu berdiri di samping motor ninja berwarna hitam miliknya, ia lalu menyerahkan helm pada Cila, pemuda tampan dengan lesung pipit di kedua pipinya, dia adalah Rio, sahabat sedari kecil merangkap sebagai kekasih dari gadis bernama lengkap Cecilia Hikari."Ayo berangkat mas" ajak Cila
"Okay" Rio menstater motornya sementara Cila sudah duduk manis di jok motor Rio
"Dadah Cisy, kakak sama mas Rio berangkat ya, om tante berangkat ya" pamit Rio
"Jangan ngebut ya Ri" ingat Ferri
"Dadah a Ecil... dadah as Io babay, muaaah" Crhis dengan tingkah lucunya melambaikan tangannya lalu memberi kiss bye membuat semuanya tertawa gemas
"Hati-hati dijalan ya kalian berdua" ujar Grace
"Bye ayah... bye bunda... bye Cisy" pamit Cila, dan mereka pun pergi ke sekolah.
***
"Mama... ntal maen ke lumah Cisy ya ma ya" pinta seorang bocah laki-laki tampan berusia empat tahun bernama Revan Elke Jaquest pada ibunya saat sang ibu tengah menghidangkan sepiring nasi goreng, Revan adalah putra pertama dari pasangan Elena-Jake.
"Iya sayang, tapi setelah kamu sarapan dan mandi ya" ujar El membelai jepala putranya yang bagai kloningan sang suami sangking miripnya
"Janji?" Tanya Revan memastikan
"Mama sih janji, tapi kan papa yang akan nganterin kita ke sana, ya kamu harus bujuk papa" ujar El iseng
"Papa... pweeeesss... Epan kangen Cisy..." mohon sang putra dengan puppy eyesnya membuat Jake yang tadi ingin menyeruput tehnya tertawa geli
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold My Hand
RandomKarena suatu hal ia tidak bisa menangis... Karena suatu hal ia tidak bisa tersenyum dan tertawa ceria... Dan ia... Menjadi senang melukai dirinya sendiri bila ia merasa terluka dan tersakiti... Begitulah hidup Nathan Dwiputra, seorang pemuda berpara...