-Dua minggu sudah Nath dan babies ada di rumah, Nath menatap suaminya yang tengah sibuk membaca kertas2 laporan perusahaan, ia gelisah sendiri sesekali menatap dan melirik sang suami, sadar bahwa ia tengah di perhatikan Keenan menoleh kearah sang istri yang kini duduk di tepi ranjang dengan ekspresi sulit diartikan, ia meletakan semua kertas-kertas yang sudah selesai ia periksa san kerjakan, dengan perlahan ia menghampiri sang istri dan duduk di sebelahnya.
"Aku tau kamu pasti ingin tanya sesuatu, ayo katakan apa yang mau kamu tanyain?" Ujar Keenan membelai surai panjang sang istri, Nath menatap suaminya gelisah
"Kakak pasti tau siapa cewek yang usah nyelakain Quna kan?, aku penasaran siapa pelakunya itu kak" ujar Nath pada akhirnya, Keenan menghela nafas sesaat
"Ya kakak udah tau, tapi untuk apa kamu tau?, toh masalahnya udah selesai, dan kakak pastikan dia ga akan bisa nyakitin kamu dan keluarga kita lagi" ujar Keenan
"Tapi Nath ingin tau siapa dia kak?, kakak ga melakukan yang macem-macem ke dia kan?" Tanya Nath penasaran, Keenan menghembuskan nafas lebih berat lagi kali ini
"Ga, kakak ga melakukan apapun" ujar Keenan
"Oke..., dia Sandra, kakak emang ga melakukan apapun sama dia, karena Jake sama Elenalah yang mengambil start untuk membawanya, kakak juga ga tau mereka mau apakan Sandra, tapi kakak percaya mereka tidak akan bertindak yang merugikan diri mereka dan kita, jadi tenanglah, dia aman dan ada di suatu tempat" ujar Keenan dengan mengecup dahi sang istri, Nath mengangguk.
***
-
-
-
-
-
"Uuuuggghhh aaaaah...haaah khaaaak ukh" Nath menggeliat menerima setiap rangsangan dari sang suami, berawal dari saling kecup hingga kini keduanya sudah bergulat tanpa busana diatas ranjang.
"Jahngan godha akhuu... unnnggg... mashuukin ah khaaak" rengek Nath kesal karena sejak tadi sang suami hanya terus bermain-main dan menggodanya saja
"Apa sayang?, mau apa?, apanya yang dimasukin heeuummm?" Goda sang suami menyebalkan
"Kakaaaak..ish..." raung Nath kesal
Keenan terkekeh geli melihat raut kesal sekaligus kepayahan sang istri tercinta, tanpa aba-aba Keenan menusukkan tiga jarinya sekaligus kedalam lubang surgawinya membuat sang istri terpekik dan melenguh nikmat
"Memohonlah sayangku" ujar Keenan sambil menggerak-gerakkan jari jemarinya maju dan mundur pelan
"Akh...uuuh... ahh...phelhiss akh.. khaak... aku...ahahah...mhau phenis kakhaak akh... phelhis... mashukhiiin akh..." desah Nath
"Oke as you wish honey" ujar Keenan dengan senyum lembut
"Jleebb" Keenan langsung saja menyentakkan penisnya menggujam kedalam lubang kenikmatan yang telah ia klaim sebagai miliknya.
Nath terpekik saat tanpa aba-aba sang suami melesakkan kejantanan besar nan panjang itu kedalam lubangnya, ia merasa nyeri dan nikmat disaat yang bersamaan"Move" pinta Nath, tanpa disuruh dua kali pun Keenan segera memaju mundurkan pinggulnya dengan ritme perlahan dan teratur, ia tak ingin sampai istrinya kesakitan apalagi terluka, jadi ia menahan diri untuk tidak menggerakkan pinggulnya lebih cepat, hingga...
"Uuukkkhhh... haaah khaaak faster ukh... harder akh...." Keenan menggeleng
"Ghaaak shayang... kakak gak mau bikin unggh kamu sakit, kamu abis lahiran ah... ukh.." ujar Keenan dengan lenguhan di sela ucapannya, Nath menghentikan gerakan Keenan dan menatapnya dalam
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold My Hand
RandomKarena suatu hal ia tidak bisa menangis... Karena suatu hal ia tidak bisa tersenyum dan tertawa ceria... Dan ia... Menjadi senang melukai dirinya sendiri bila ia merasa terluka dan tersakiti... Begitulah hidup Nathan Dwiputra, seorang pemuda berpara...