2

19 7 1
                                    

"Satu es teh bang. Cepetan yak," Laura memesan satu Es Teh.

Laura adalah sahabat dekat Abel. Kalau dilihat sifatnya, mereka sama saja. Mereka sering dijuluki 'Si Kembar Heboh'. Rambut Laura sedikit keriting. Tetapi ia tetap manis. Sama-sama suka cabut bila ada guru yang cukup bosan. Walau begitu, mereka berbeda kelas. Abel, XI IPA empat sedangkan Laura, XI IPA satu.

"Di panggil Bu Sri lagi?" Tanya Laura. Es Teh pesanan Abel pun datang.

Abel mengangguk. ia sebenarnya tidak ingin banyak ngomong. Setengah gelas ia sudah habiskan. Lelah sekali. "Minum nafas bu!" seru Laura.

"Gue capek cuy!" hanya itu jawaban dari Abel.

"Habis ngerjain si Ananda?" Tanya Laura. Abel mengangguk kembali.

"Minggu besok ke Mall dekat rumah gue yuk. Keknya lo bete banget. Ntar gue jemput kok. Lagipula ada restoran baru," ajak Laura. Abel mengangguk lagi.

Abel pun berdiri dari bangkunya. Ia teringat sesuatu.

 "Lo mau kemana?" Tanya Laura.

"Pelajaran Bu Ike. Gue lagi rajin nih sama pelajaran Fisika," hanya itu jawaban dari Abel. Laura mengangguk. Sahabatnya hanya butuh ketenangan.

"Tumben banget... Btw, Semangat ya," hanya itu yang terdengar oleh Abel dari kejahuan. Laura menyemangatinya. Abel melirik jam tangan yang berada di tangan lengan kirinya. Pukul sebelas siang.

Lama-lama kantin ramai. Mengetahui hari mulai panas, Laura juga memutuskan ke kelas setelah membayar jajanannya plus es teh manis Abel. Ia melangkah memasuki kelas.

Loba Lo LobuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang