Cinta itu butuh proses bim...
Bima menggaruk kepalanya. Apa yang dipikirkannya? Abel? Kenapa harus Abel?
Why?
Pelajaran terakhir adalah Fisika. Masuk IPA memaksakan kita untuk berpikir. Kali ini belajar listrik. Sebenarnya Bima tidak fokus.
"Abel coba kamu kerjakan soal di depan, " kata Bu Yuli, guru Fisika. Abel tampak kebingunan. Ia bingung harus menjawab apa.
Abel pov
Ini soal atau apa sih? Banyaknya! Bukan banyak sih. Tapi caranya aja yang banyak.
Gue masih mematung. Sumpah gue bingung banget kali ini.
"Abel"
"Abel. Kamu bisa? " tanya Bu Yuli.
Gue mengangguk. Yakali gue menggeleng. Gue akui Bu Yuli orangnya baik. Tapi ya masa gue memanfaatkan dia seperti ini.
Sepertinya Bu Yuli melihat gue kesusahan. Semoga nanti Bu Yuli memanggil Zaskia ke depan. Temani gue buat ngerjain soal ini.
"Bima kamu coba bantuin Abel, " kata Bu Yuli yang membuat mataku membulat sempurna. Untuk aku masih melihat papan tulis.
Bima mengangguk. Kenapa pakai segala menggangguk sih? Mau sok pintar? Jagoan?
Bima mau kedepan dan posisinya di samping gue. Dia mengambil spidol di meja guru padahal gue mengang loh :(
Dia mengerjakan cukup lancar.
Tiba-tiba spidol di pegang dia jatuh pas ngerjain soal.
Gue tanpa berpikir panjang ikutan mengambil itu spodol. Kan enggak enak di lihatnya.
Dia juga.
Mata kami pun saling bertemu. Begitu pun tangan.
Kaget? Pasti.
Hingga bel berbunyi.
Anak di dalam kelas pada keluar. Begitu pun guru. Apakah mereka sayang gue?
"Yaelah ini mah kek di FTV " keluh gue.
Dia menutup mulut gue dengan jari telunjuk sebelah kanan. Itu membuat gue membeku seketika. Tidak ada perlawanan.
"Pulang sama saya, " katanya.
Why?
"Aih?! ".
"Saya maunya kamu pulang sama saya. Sana ambil tas saya dan tas kamu, " katanya lagi.
Akkhhhhh..
Kemapa Bima jadi nyuruh-nyuruh gue sih?
![](https://img.wattpad.com/cover/103114361-288-k862423.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Loba Lo Lobu
أدب المراهقينAbel, Cewe yang selalu bikin rusuh sekolah. Langganan dipanggil guru BP. Tapi selalu menolak cinta. Menurutnya Ayah adalah cowo yang paling mengerti dia. Tapi Abel tidak akan menyangka bahwa ia akan merindukan pundak seseorang. Bima, Murid baru. Be...