8 (2)

25 2 2
                                    

"Gue bosen nihh, " keluh Abel. Suasa kantin Masih cukup ramai.

"Iya Soalnya lo Nggak pernah ngerjain si Amanda kan. Gue tahu Lo gatel say," balas Laura. Ia memesan batagor Dan es teh.

"Nah Lo tahu...  Ah elah Ada murid Baru jadi Semuanyaa ancurrrrrrr, " kesal Abel lagi. Ia menggepalkan tangannya.

"Lo Ngeluh mulu yak. Idup Lo Nggak berati banget deh," Kata Laura.

"Apalagi sejak Ada Anak Baru. Kayanya Lo benci banget. Jadi penasaran," Lanjut Laura. Batagor pesanan Laura telah sampai.

"Gue kesal aja sama Anak Baru. Benci gituuuuuuu, " Abel menarik rambut Laura tidak terlalu keras.

"Tak Kenal, maka tak sayang".

***
Kelas Kali Ini ribut kembali.

"Lo yak yang ngilangin Buku paket Kimia gue? " Tuduh Abel Dan Memukul Meja Amanda.

"Gue ngk ngambil. Demi! " jawab Amanda tak Mau Kalah.

"Jelas lo yang ngambil. Dari Tadi Lo Di Kelas kan?!" Kata Abel tak Terima.

Abel hendak menampar muka Amanda. Abel benar-benar kesal. Bukan ingin mempermalukan Amanda.  Tapi memang Amanda sejak Dari Tadi Di Kelas. Tetapi tangannya terhalang.

"Saya bisa jelaskan" sumber suara Itu Dari Belakang.

"Lo Mau apa?! " Abel menoleh kebelakang. Ia mendapati Bima yang berada di belakangnya.

Abel tiba-tiba membeku. Lengan tangan kanannya Kali Ini Masih dipegang Bima.

"Saya bisa jelaskan, " Bima menarik Lengan tangan Abel dan ke luar Kelas. Abel mengikuti Bima.

Taman Sekolah.

"Saya yang meminjamkan Buku Kamu, " terang Bima dingin.

"Trus Kenapa Nggak bilang? " Abel Masih sedikit kesal.

"Tadi buru-buru, " Lanjut Bima.

Abel Mulai kasar, "Harusnya Izin dong! ".

Abel menyadari Lengan tangan kanannya Masih dipegang Bima. "Lepasin, ".

"Nggak! " tolak Bima dingin.

Abel hanya bisa pasrah. Apa yang diinginkan laki-laki Ini? Beberapa orang melirik Abel Dan Bima. Ada teka-teki yang sulit Di jawab.

"Pulang bareng Saya," suara dingin Itu Berasal dari Bima.

"Eh".

"Kenapa? " Tanya Bima.

"Emang Kenapa? " Tanya Balik Abel.

"Karena Saya punya Hutang,".

***

Sore....

Sudah sepuluh menit membisu diatas motor vespa berwarna biru muda. Abel hanya bisa terdiam. Sedangkan Bima fokus ke Jalan walau Ia tak mengerti Harus kemana.

"Rumah Kamu dimana? " Tanya Bima dingin.

"Eh... Jalan Rahayu Nomor delapan dekat toko kue, " jawab Abel.

"Ohh"

Mereka sampai Dan Bima Masih terdiam.

"Makasihh Ya, " Kata Abel. Bima mengangguk.

Aslinya hatinya tidak beraturan.

*****

Haii... 

Dikitt ya?  Maaf banget 😅
Jadi gue berhenti nulis sebulan Ini Dari bulan Mei sampai Juni. Why? Karena Ada sedikit masalah Dan ntar Kalian tahu deh. Wkwkwk..

Mohon dukungannya Semoga Masalahnya cepat selesai.. 😊

Loba Lo LobuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang