Pukulan Keras

1.5K 58 45
                                    

Rumor tentang sekolah mereka yang notabene nya adalah sekolah khusus perempuan akan di gabung dengan sekolah reguler ternyata benar, Sera terus kepikiran tentang hal ini.

Bukan masalah digabungnya, tapi masalah ketemu Ladit, rasanya semenjak kejadian kemaren dia ingin menghidari Orang itu.

Boro-boro mau menghindari, lah Ladit itu tiap 5 detik hampir nongol didalam pikiran Sera. "Itu cowok Kenapa sih nongol mulu dikepala gue" Batinya kesal. Setelah membatin Ladit muncul lagi dikepalanya, "Oke sebaiknya gue akhiri semua ini" Ucapnya Sera bergegas keluar dari kamarnya yang berada di lantai dua dan pergi menuruni tangga.

Dibawah, Bibi Austri sedang kedatangan Tamu, Tamu itu adalah seorang Wanita, Wanita itu melihat Sera, matanya langsung berdecak tidak percaya "Kamu temennya Ladit kan?" Tanya Wanita itu.

"Kamu kenal Anak saya?" tanya Bibi Austri.
Walaupun Sera bukan Anak Kandungnya, Bibi selalu menggangap Sera Itu putrinya.

Wanita itu tersenyum "iya, saya kenal"

"Eh, tante mamanya Ladit kan?" Jawab Sera sopan.

"Iya, Kamu pacarnya Ladit kan?" tanya nya.

"Eh, Bukan tan" Jawab Sera sambil menggeleng-geleng kepalanya.

"Kamu dicariin Ladit loh, Dari kemarin Dia uring-uringan terus, Badannya panas." Ucap Wanita itu.

"Iya ini aku mau kerumah Tante, jengukkin Dia"

"Yaudah, Bareng tante aja Gimana?"

"Aku sendiri aja tan, ga enak ngerepotin"

"Enggak kok, Tante juga udah mau pulang, Yuk" Jawabnya.

Akhirnya Sera ikut Mamanya Ladit, mereka tiba dirumah ladit, diperjalanan Mama ladit sempat menanyakan beberapa pertanyaan kepada Sera, dan memberi tahu Rahasia aneh Ladit, puncaknya Sera Tertawa Terbahak-bahak mendengar cerita Mama Ladit. Udah tau kan apa Rahasia Ladit? (Kalo lupa, cek prolog Part Ladit he-he)

"Kamu langsung Aja naik keatas ya, kamar Nomor Dua setelah tangga itu kamarnya Ladit" Ucap Mama Ladit.

"Iya tan" Jawabnya.

Sera menaiki tangga rumah Ladit, sebenarnya Dia ragu untuk pergi menemui Ladit, tapi jika terus dibiarkan Ladit akan menguasai pikiranya.

Di pintu kamar Ladit tertulis tulisan " Jangan Diganggu Yang punya Ganteng". Membaca Tulisan itu Sera tertawa "Dasar Sok ganteng, Emang ganteng Sih eh". Tiba-tiba pintu Kamar itu terbuka. Betapa terkejutnya Sera, Ladit menampakan dirinya setengah Sopan.

"Anjir, Demi Mimi Peri, Pake Baju looo" teriak Sera sambil menutup matanya, Walaupun sedikit mengintip.

"Nutup mata, Tapi masih ngintip " Jawab Ladit Datar.

"Gue pergi aja" Ucap Sera.

"Jangan pergi" Ucap Ladit sambil menahan Tangan Sera. "Maafin gue waktu itu, Gue salah, Gue bodoh, ngecuekin lo" terlihat Ekspresi yang menyesal menyeruak muncul diwajahnya.

(Sebenarnya Sera nggak marah, sejak kapan dia marah? Aku gak pernah nulis dia marah kan? )

"Yang marah siapa coba" setelah itu sera melepas Cardigan nya lalu menutup Tubuh Ladit yang terekspos kamera Author. "Tutupin tuh, Ntar readers nya Mimisan bayangin lo gak pake baju"

Kamu dan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang