Tatapan Tajam

1.5K 46 23
                                    

Perlukah aku memulainya dan menyapanya?
----------------------------------------------------------------


"Okay, sekarang Gue bakal Kasih trik spesial Buat lo" Ucap Nemo.

"Gimana emang, Gue mau ngomong ke cewek aja masih Gagu"

"Buang Rasa Takut sama malu yang ada di diri lo"

"Okay" Jawab Ladit dengan Ragu.

"Jadi Gini" Ucap Nemo menjelaskan dengan panjang lebar.

"Buset, Mati kutu gue kalo begituan mah"

"Harus berani, percaya deh" ucap Nemo
dengan percaya diri. "Sekarang Lo tes sama tuh cewe cupu" ucapnya sambil menunjuk gadis cupu yang dikelas mereka yang bernama Loly, Cewek Ganas yang kalo dideketin bisa gigit.

"Gila lu Beroh, Mampus gue"

"Buruan, Gue liatin dari sini" Perintahnya sambil mendorong bahu ladit.

Ladit menghampiri Gadis yang bernama Loly itu, Rambunya berkepang dua, dan giginya menggunakan Behel ples kacamata Yang super Guede. Ladit menyapanya, Mata gadis itu sudah melotot melihat Ladit.

"Mampus Gue" Batinnya.  "Ha--ii" Ucap Ladit terbata-bata.

Gadis itu langsung menatap Ladit seperti ingin menerkamnya. Setelah bilang Hai ladit langsung lari terbirit-birit. Dia berlari menghampiri Nemo yang sudah kabur  meninggalkanya.

"Jahat lo" Ucapnya sambil menepuk bahu Nemo yang tertawa terpingkal-pingkal.

"Lo itu gugupan banget, Dia itu cuman natap lo biasa"

"Gak, dia itu udah mau nerkam Gue" Ucap Ladit keukeh kepada Nemo.

"Perasaan Lo doang itu mah"

"Tau, Pokoknya kalo mau ngajarin tuh cari yang gampang dong mangsanya" Ucap Ladit mewek.

"Yaudah tuh sekarang Lo lewat depan tuh cewek Kasih dia senyuman aja" perintah Nemo.

"Gampang" Ucap Ladit remeh.

Ladit berpura-pura melewati Gadis yang sedang duduk di depan Kursi kelasnya.
Ladit memberikan senyumanya. tapi reaksi gadis itu malah lari terbirit-birit kedalam kelasnya.

"Dia kenapa sih, gue kurang apa coba" dengus Ladit.

Tiba-tiba ada seseorang menggangkat Kerah bajunya dari belakang. "Kamu kurang Disiplin" jawabnya.

"Gue itu kurang disiplin apa coba, Bikin contekan aja Teratur mo" Ucapnya.

"Jadii, Kamu suka bikin Contekkan ya, Bagus" mendengar jawaban sepertin itu ladit menengok kebelakangnya dan ternyata dibelakang nya sudah ada Pak Ciprada yang masuk kedalam jajaran Guru killer disekolah mereka.

"Ehh, Pak saya becanda" Ucap Ladit gagap.

"Kamu ikut saya" Ucap Pak Ciprada sambil menarik kerah baju Ladit.

"Ampun pak"

"Diam" Jawab Pak Ciprada sambil menjewer telinga Ladit.

"Ampun"

Nemo yang melihat kejadian itu langsung mengikuti Ladit dari belakang. "Mampus gue" Batinnya sambil menggaruk kepalanya.

Sekarang Ladit sedang berada didalam Ruang BP, Pak Ciprada adalah Guru BK sekaligus Guru PKn.

Dia duduk dikursi panas siswa, disana Nemo juga ikut. dia mengaku kepada Pak Ciprada kalo itu semua salah mereka berdua.

Nemo menatap mata Pak Ciprada, Mata Nemo berubah yang awalnya Merah, Berubah menjadi Merah Menyala dan muncul aura kecil yang keluar tersirak dari Mata Nemo.

"Biarkan kami pergi" Batin Nemo sambil menatap Pak Ciprada. Nemo.

"Kalian Boleh pergi" Jawab Pak Ciprada tiba-tiba dengan raut wajah yang tiba-tiba berubah 160 derajat. Berubah jadi Baik pastinya.

"Hah?" Jawab Ladit bingung.

"Yuk Buruan" Ajak Nemo.

"Lo harus jelasin apa yang lo lakuin tadi" Ucap Ladit sambil menatap Nemo tajam.





Sera sedang melamun menatap Satu Kursi kosong yang berada disebelahnya, Dan satu di depanya. Hari ini Vanilla tidak hadir karena sakit, Sedangkan Chloe mengikuti Lomba Padus diluar kota. Dia kesepian karena, Sahabatnya itu tidak hadir kesekolah.

Sera mengingat kejadian Hari itu, kejadian dimana pertama kalinya dia melihat Laki-laki itu, Date pertama mereka.

"Eh, itu bukan kencan" Batin Sera sambil tersenyum-senyum.

Setelah itu dia mengingat saat laki-laki itu mengacuhkanya, jujur dia tidak menyukai itu. Tapi dia percaya kepada Ladit, Mungkin dia lagi nelpon Adeknya. Saking Asiknya sampai nggak Bisa Fokus ke yang lain.

"I believe him" Batinnya.

"Sera, Heloow"

"Helloww" Ucap Vanilla tiba-tiba muncul entah darimana.

"Jangan mikirin yang aneh, Dia pasti punya alasan" Batinnya lagi.

"SERAAA" Teriak Vanilla meneriaki tepat di telinganya.

"EH, iya apa eh?" jawab Sera setelah tersadar dari lamunanya dan terlihat seperti orang yang linglung.

"Eh, bukannya lo Sakit van?"
"Ngak jadi sakit, Dirumah bosen mending sekolah" Ucapnya dengan Ceria walaupun dirinya terlihat sedikit Sakit.

"Sakit otak maksudnya"

"Lo tau mau tau kabar Yang terbaru dan ter Hits nggak?"

"Apaaan?"

"Anak SMA tetangga yang waktu itu, Pas Pensi lo masih inget?"

"Ladit?, maksudnya Ladit?" Batin Sera.

"Dia "

DEG!
Mendengar Ucapan Sahabatnya, Sera Jantungnya serasa tertusuk.

. . . . . .
______________________________________

Gimana?
Apdet lagi gak?

Cukup Segini aja ya Buat sekarang He-he. Kalo ada saran kritik bisa dikomen y
-zero

[04-03-2017]

Kamu dan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang