Sang Pewaris Jiwa

3.2K 74 0
                                    

"Rahasia yang selama ini yang selama ini tertutup rapat akan segera terbuka, sang anak akan mengetahui segalanya"

-------------------------------------------------------------------------------------

Sera POV.

Pagi itu hari terlihat mendung, Aku bergegas untuk berangkat ke sekolah. Aku selalu membawa Jas hujan kemanapun aku pergi, itu merupakan hal yang wajib ada di dalam tasku, Karena apabila ada hujan, Itu artinya adalah waktu untuk Bermain.

Rintik Hujan mulai menampakkan dirinya, Aku berjalan kaki menuju ke Sekolahku. sekolah ku tidak terlalu jauh dari rumah mungkin 5 menit Berjalan Kaki aku tiba disekolah.

Ada seorang Anak laki-laki yang sedang berdiri di hadapanku dia Menatapku dengan tatapan yang tidak dapat ku artikan,

"Aku seperti pernah melihatnya" Batinku.

Tiba-tiba hujan makin deras dan Anak laki-laki itu tadi menghilang dari hadapanku.
Aku mengeluarkan Jas hujan dari dalam tas ku dan Aku memaikainya dan Menari-nari di bawah Tetesan hujan dengan Bunyi yang khas tidak beraturan itu. Lalu, Aku mempercepat langkahku ke Sekolah agar tidak terlambat.



ㅇ ㅗ ㅇ



Author POV.

"Tuan kenapa Tidak Menyapanya?" Ucap Mang Dadang

"Ah, Aku menyapanya? " Balas Ladit.

"Iya, Saya perhatikan Tuan suka sekali memperhatikanya setiap melewati Depan Rumah" Ucap Mang Dadang

"Sepertinya Si jahil Karias ( karias nama dewa yang biasa disebut Cupid, Karias memiliki sifat jahil dan banyak bicara) telah Menembakkan Panahnya" Ucap Ladit sambil terkekeh.

Tiba-tiba terdengar suara Petir yang sangat nyaring, Sontak Ladit Berlari memasuki Rumahnya karena ketakutan.

Benar, Ladit menyukai Hujan, Tapi dia juga manusia kan?, Masih punya perasaan Takut pastinya. Tidak keren sekali bukan?, Seorang lelaki Takut dengan aungan Petir.

Ladit Berlari terbirit- birit menaiki Tangga rumahnya Dan menuju kamarnya yang berada di lantai dua.  Rumah Ladit Arsitektur nya seperti rumah Modern lainya. Ladit memasuki kamarnya dan membuka lemari untuk mengambil Baju ganti, Karna tadi bajunya Basah karena kehujanan.

Tiba-tiba ada Kecoak yang entah darimana datang meloncat dari Lemari sontak Ladit berteriaak

"Kecoa!!!!"

Mendengar suara teriakan Tuan Nya, Mang Dadang segera menghampirnya.

"Mang, adaaaa kecoak!!" Ucap Ladit dengan wajah Ketakutan.
Inilah ladit, seorang Bocah lelaki penakut.

Dengan sigap Mang Dadang Memusnahkan Kecoak itu, Dia tau Tuan Nya sangat tidak menyukai serangga itu. Setelah itu Mang Dadang tertawa

" Tuan lucu sekali sudah 17 tahun tapi masih seperti Anak-anak"  Ucap Mang Dadang.

Pipi Ladit langsung Merah padam, Artinya dia malu, dia langsung mendorong mang dadang dan menutup Pintu kamarnya

"Oh iya Tuan , Nyonya Sarah menunggu anda dibawah" Mang Dadang.

"Mama Sudah kembali? Ucap Ladit yang masih menahan Malu.

"Iya Tuan" jawab Mang dadang

Setelah Mang dadang pergi menjauh dari kamar Ladit dia bergegas menuruni anak tangga yang menghubungkan antara Lantai satu dan dua itu.  Dia menghampiri seorang Wanita yang sedang duduk sambil meminum Tehnya.

"Nyonya, Tuan Muda sudah saya beritahu" ucapnya sambil membungkukkan tubuhnya dihadapan wanita itu.

Clint, "Haruskah aku memberitahunya?" Tanya sang Nyonya Bingung. 

"Menurut saya sekarang sudah saatnya untuk tuan muda tahu yang mulia" ucapnya.

"Kau benar, Putraku harus tahu segalanya.

"Nyonya? Mau saya Ambilkan Camilan?"

"Tidak usah, kau bisa pergi" Ucap Wanita itu.

"Baik Nyonya"

ㅇ ㅗ ㅇ

Sera Tiba Di sekolahnya dan sayangnya Pagar yang menjulang tinggi itu sudah terkunci dengan rapat. "kayanya harus pakai rencana B deh" Batin Sera.

Gadis itu menuju Bagian samping Sekolahnya dan dia menaiki pagar tersebut, Pada awalnya berhasil, Tapi keberuntungan tidak memihaknya kali ini, ada satu Guru yang mempergokinya.

Guru itu menatap Sera dengan tatapan tajam, seakan-akan ingin memangsa Sera. "Kamu ikut saya" Ucap Ibu Itu.

Dia adalah Ibu Gea, Beliau itu perpaduan antara Guru Killer dan Guru angel, Maksudnya Gini, Ibu ini dia bisa menjadi Ganas sekaligus bisa menjadi baik bak malaikat, Mantap kan?

"Kamu berdiri Menghormat Tiang bendera" Ucap Ibu Gea dengan Tegas.

Sera yang ketakutan pun mengikuti perintahnya.

"Seraaa", Panggil Vanila dan chloe secara bersamaan.

"Lo bisa-bisanya telat biasanya kan Lo paling pertama dateng Ke Sekolah" Ucap Chloe.

"Gue tau, Pasti lo main hujan kan?"
Ucap Vanila.

"Kamu tau aja deh" Jawab Sera sambil Terkekeh.

"Eh, Sera sekarang udah 2017, masa elo ngomong masi pake Aku-Kamu sih" Cibir Vanila.

"Iya nih si Sera, Udah Gue bilangin dari dulu malah mantul" Ucap Chloe.

"Kan biar sopan gitu" Balas Sera dengan tampang meledek.

"Eh kita dipanggil ke Ruang musik" Ucap Vanila.

"Kita bertiga jadi perwakilan sekolah buat jadi Ngisi acara di SMA Nusa Bangsa" ucap Chloe.

"Kita?, Lo aja kali" Ucap Sera sambil terkekeh.

"Good pertahanin Lo-Guenya" Ucap Chloe.

"Yaudah,Yuk Ke Ruang musik" Ucap Vanila.

ㅇ ㅗ ㅇ

Ladit merebahkan tubuhnya di atas ranjang, Perasaanya masih masih terguncang akibat dentuman Petir dan gangguan serangga nakal tadi.

"Aku?" Ucap Ladit Sambil mengepalkan tanganya dan sambil melihat langit-langit kamarnya.

"Sejak kapan aku bisa seperti itu?, Aku yakin ini bukan pertama kalinya, Setiap gadis itu muncul tubuhku selalu merasa aneh, seakan -akan tubuhku....

"Melemah"

Kamu dan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang