Permainan

1.7K 72 3
                                    

Sera POV

Stroberi, aku sangat menyukainya dulu Bibi Austri sering mengajakku pergi ke kebun Stroberi, Bahkan setiap Bibi membuat kue. stroberinya selalu habis aku makan sebelum menjadi hiasan kue bibi.

Stroberi, sebelumnya aku menyukainya karna bentuknya yang sangat imut menurutku, Buah kecil berwarna merah. Membayangkan memakanya saja rasanya manis sekali. Padahal asam, kadang manisnya ada dikit lah.

Ladit anaknya asik ternyata, Anaknya supel, tapi kada sifat pemalunya menaikkan egonya. Tapi orangnya asik kalo udah kenal.

Hari ini kami pergi ke kebun stroberi, Aku bersama Ladit, awalnya kukira dia akan mengajakku ke mall atau ke taman bermain. tapi dia mengajakku ke kebun stroberi.

Kami bermain kejar-kejaran dan tertawa lepas. Terima kasih ladit. Sekarang kami berdua lagi Duduk di pondok yang berada di kebun.

"Kita main apaan lagi" Tanya Ladit.

"Truth Or Dare gimana?" Ucapku.

"Okay, Gue duluan deh" Ladis berpikir sebentar sambil melihat keatas, Gue pilih Dare aja" Ucap ladit.

"Oke, Dare lo pelukan sama mbak itu" Tunjukku kepada pengunjung lainya yang terlihat seumuran dengan kami.

"Yang serius lo, Malu gue, Ganti aja"

"Ih, gak boleh. Buruan sana"

Akhirnya ladit mendekati gadis itu dan mereka berpelukan setelah itu ladit meninggalkanya.

"Gimana, Udah?"

"udah dong, sekarang giliran lo"

"Gue Truth aja"

"Kriteria cowok lo gimana?"

Aku tersentak mendengarnya, Lalu Aku terdiam sebentar lalu menjawabnya.

"baik, pengertian, Gak penakut, Gak pemalu, Dan yang pastinya Sayang sama aku"
Mendengar ucapan Sera, Ladit melongo.

"Sekarang giliran lo lagi"

"Oke, Gue Truth aja" ucap Ladit.

"kenapa lo suka liatin Gue, Kalo lewat rumah lo, Tapi gak ngedatingin Gue terus setelah itu langsung ngilang?"

"Gue sebernarnya pengen nyapa, Tapi gue malu hehe" Jawabnya.

"Wew, aku tercengang, Sekarang lo ngaku nih Fans gue?" ucapnya dengan wajah yang meledek.

"Eh"

Ladit POV

Sekarang kami bermain Truth Or dare dan pertama aku memilih Dare. Sera memintaku untuk memeluk  seorang gadis, dengan menahan malu aku menghampirinya. "Mbak,liat cewek yang disana gak?, kami lagi main Truth or dare gitu, dia nyuruh saya meluk mbak, boleh gak?" Tanyaku.

"Boleh, pacar kamu ya" Tanyanya
"Pengenya mbak"

Setelah aku memeluknya aku kembali menghampiri Sera. Dia bertanya padaku "Gimana, Udah?"

Aku menyiyakanya. "sekarang giliran lo" ucapku.

"Kriteria cowok lo gimana?"

Aku melihat dia kelihatan terkejut dengan Truth yang aku berikan. Tapi akhirnya dia menjawabnya juga."

"baik, pengertian, Gak penakut, Gak pemalu, Dan yang pastinya Sayang sama aku"
Mendengar ucapanya aku melongo "Kalo baik sama pengertianya mah oke, Tapi penakut?, pemalu? Itu sifatku semua, Gue gak masuk kriteria lo" Batinku.

"Sekarang giliran lo lagi" ucap Sera

"Oke, Gue Truth aja"

"kenapa lo suka liatin Gue, Kalo lewat rumah lo, Tapi gak ngedatingin Gue terus setelah itu langsung ngilang?" Tanyanya.

"Gue sebernarnya pengen nyapa, Tapi gue malu" Jawabku dengan kekehan. "juga gue takut kalo lo gak suka sama gue, takut lo jijik sama gue" batinku.

"Wew, aku tercengang, Sekarang lo ngaku nih Fans gue?" ucapnya dengan wajah yang meledek.

"Eh", "Mampus Gue kicep deh"

"Abis ini mau kemana?" Tanyaku.

"Aku mau Ke Toko Buku" Ucap Sera sambil nyengir.

"aku tebak, Kamu pasti suka Baca Novel Dewasa kan" Ucapku sambil cengengesan.

"ih, lo kali itu mah" Ucap Sera dengan terbata-bata.

"itu Buktinya lo jawabnya macet gitu, Bener kan" Ucapku sambil meledeknya.

"au ah gelap"

"Kalo gelap mah tinggal nyalain, Ntar aku nyalain deh"

"pake apa?" Tanya sera.

"Pakai Cinta"

Setelah ucapan terakhirku aku lihat pipinya langsung berubah memerah, "astaga dia lucu sumpah"

"Lo Blushing tuh" Ucapku.

"Eh, Ngak siapa juga yang Blushing segala" jawabnya dengan ketus.

"Cewek emang Pada gengsian semua ya" Batinku.

Aku berpura-pura pingsan, dan tau gak apa yang terjadi?, Dia heboh banget sumpah. kaya orang yang lagi frustasi, Dia melukkin aku, goyangin badanku supaya sadar. And then puncaknya dia nangis

Aku udah gak kuat dan akhirnya aku Ber Akting Baru sadar. Setelah aku bangun Dia langsung meluk. Kelihatan diwajahnya itu khawatir banget, Tapi masih kelihatan Cantik.

"Lo sakit ?" tanyanya.

"Gue gapapa kok" Jawabku.

"Lo itu yang bener sih, jangan sembunyiin penyakit lo!" Ucapnya dengan nada yang meninggi.

"Lo mau tau" Tanyaku dengan nada yang pelan dan dibuat-buat seperti sedang sakit.

"Ya, lo kenapa? "

"Gue sakit"

"Sakit apa"

"sakit gara-gara kena Panahnya Si Cupid"

-------

-------------------------------------------------------------------------

"Makasih ya, Buat hari ini gue seneng banget" Ucap Sera

"Gue juga, Gue cabut ya?"

"Oke hati-hati ya"

-----------------------------------------------------------------------------

Jujur, cerita ini awalnya Genrenya Fantasy, Terus nama karakternya Ke barat-baratan semua 😂, terus Gue banting setir ke teen fiction. Dan awal rencana Bikin nih kamu dan hujan itu idenya dari temen, awalnya Ladit itu alien yang gak tahan terhadap matahari, dan menutup dirinya dari dunia dan cuma muncul diwaktu hujan. Dan karna gue gak yakin bakal bisa bikin cerita begituan. Akhirnya beginilah hehe 😂😂

-Gue tau ini pendek banget, hehe-

Kamu dan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang