12 : Bersama Dinda sableng!

23.1K 1.3K 24
                                    


"DINDA!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"DINDA!!"

Gue langsung memeluk Dinda. Kangen banget gue sama nih bocah tengil. Sejak gue pindah ke SMA Nusa Bangsa, gue sama Dinda gak pernah berhubungan lagi.

" Kok lo jahat banget sih, gak pernah ngehubungin gue?!" Ucap gue kesal tapi masih memeluk Dinda.

" Cie... kangen sama gue ya??" Ucapnya menggoda.

" Lo pasti sibuk romantisan sama Kak Alan sampe ngelupain gue!"

"Apaan sih! Gue denger, gue bakal punya keponakan nih?" Ucap Dinda sambil menatap gue jahil.

" Mama!"

Ucap gue kesal. Siapa lagi kalau bukan Mama? Pasti Mama cerita soal kejadian kemarin nih. Kesel dedek bang! Mama malah ketawa sambil mengedipkan sebelah matanya jahil.

Gue seret Dinda ke kamar gue. Bisa-bisa Dinda ketularan virus Mama yang disebari oleh ketos mesum itu.

Gue curhat ke Dinda soal Bian. Asal kalian tau, Dinda ini sahabat gue dari kecil. Gue udah cerita kan? Dia juga sejak SMP udah pacaran sama Kak Alan.

Kadang gue heran. Kok mau sih Dinda sama kakak gue yang dinginnya minta ampun. Gue aja susah deketinnya. Padahal abang gue sendiri.

Pernah nih gue mikir kalau Kak Alan gak suka sama cewek. Soalnya, dia selalu dingin ke semua cewek. Sampai, pikiran aneh gue tadi kesingkir waktu gue tau Kak Alan pacaran sama Dinda.

Alangkah terkejutnya hati adek mendengar itu semua. Bahkan, gue beberapa kali nanya ke Dinda tentang kebenaran itu.

Hati Kak Alan yang dingin telah diluluhkan oleh hati sahabat gue Dinda yang hangat. Gue bersyukur kalau Dinda nanti yang jadi kakak ipar gue. Daripada berbagai jenis cabe yang ada di luar sana.

Gue sama Dinda sejak kecil memang selalu nempel. Gue sering menginap di rumah Dinda, begitu pun sebaliknya. Dulu, rumah gue dan Dinda bertetanggaan sehingga kami sering bermain.

Begitu menginjak sekolah dasar, gue pindah rumah. Gue gak mau pisah dari Dinda. Begitu jugas sebaliknya sehingga kami di tempatkan di seklah yang sama sampai sekarang.

Satu hal yang gue suka dari Dinda. Dia bukan kanibal. Alias temen makan temen. Ahahaha...

Asal kalian tau, dari kecil sampai sekarang gue sama Dinda sering pake baju yang couple. Bukan cuman itu aja.

Daleman kami juga sama kok. Ukuran BH gue sama Dinda sama. Hmmm.. kalau kalian berapa? (plakk)

Gue sama Dinda pernah berkelahi kok. Namanya juga cewek. Tapi, kami tidak pernah berkelahi lebih dari tiga hari. Setelah itu langsung baikan deh.

Paling sering gue berkelahi rebutin BH sama dia. Punya kita kan sama. Dinda juga kalau beli BH selalu sama gue. jadi, kita sering ketuker. Hehehehe...

WAY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang