17 : Etta sayang Mama

21.8K 1.1K 45
                                    

Mama menyuruh gue untuk membeli mie ayam di abang-abang yang lewat setengah jam yang lalu! SETENGAH JAM YANG LALU!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mama menyuruh gue untuk membeli mie ayam di abang-abang yang lewat setengah jam yang lalu! SETENGAH JAM YANG LALU!!

Kenapa gak dari tadi aja belinya? Itu lah Mama gue. Namanya juga emak-emak :v banyak maunya. Anak cuman bisa nurutin aja. Untung aja emak gue :v

Gue memakai sepeda mencari tuh abang keliling komplek. Masih jam 7 malem. Biasanya masih gak jauh dari sini mengingat tuh mie ayam banyak yang beli.

Aha! Itu disana!

Senyum gue mengembang. Akhirnya, ketemu juga. Gue gak perlu muter-muter keliling komplek.

Terlihat beberapa ibu-ibu tengah asik memakan mie ayam dan duduk di kursi plastik yang telah disediakan. Bersama abang mie ayam, mereka bergosip ria membicarakan tetangga disini.

" Bang, mie ayamnya satu yang lengkap" Ucap gue.

" Eh, non Alva. Iya non, untuk nyonya ya?" Tanya si abang dengan ramah. Gue emang udah kenal sama si abang karena Mama sering beli dan menjadi langganan mie ayam.

"Iya bang" Ucap gue duduk di dekat ibu-ibu yang tersenyum dengan gue.

"Alva kan?" Tanya salah satu ibu disana.

"Iya, Tante" Ucap gue tersenyum.

Ibu-ibu tersebut kembali bergosip ria. Mulai membicarakan Minah, pembantu Bu RT yang menjadi selingkuhan Pak RT hingga membahas tentang bulu ketek.

Rupanya, Minah menjadi topik utama dalam gosip mereka. Dasar Pak RT! Masa punya selingkuhan aja sampe katahuan. Gak becus banget sih sembunyiinnya. Rasain tuh! Diceraiin sama Bu RT!

Tapi emang bener kata pepatah, sepandai-pandainya suami menyimpan istri muda, akhirnya tua juga. Eh? Kok jadi ngawur ya??

Lupakan! Ternyata,posisi Minah yang menjadi berita utama sudah tergantikan dengan bulu ketek. Sekarang mereka membicarakan bulu ketek.

Kalian jangan jijik dulu. Nih, gue kasi tau hikmah dibalik bulu ketek.

Belajar dari bulu ketek, walaupun selalu terhimpit tapi tetap tegar bertahan dan tetap tumbuh.

Wahhh... bagus tuh buat motto hidup gue. HIDUP BULU KETEK!!

Mie ayam sudah selesai dibungkus. Akhirnya, gue bisa meninggalkan ibu-ibu yang berbicara semakin tidak jelas. Mereka membicarakan kucing Bu RT yang bunting, tapi tidak diketahui siapa kucing jantan yang menghamilinya :v

"MAMA!! INI MIE AYAMNYA!!" Teriak gue saat memasuki ruang tamu rumah. Kok sepinya?

"Mama pergi sama papa ke rumah temennya" Ucap Kak Alan yang baru keluar dari kamarnya.

Kalau udah kaya gini, gue harus bilang apa ya?

ANJING!

Astaga?!!! Kok gue ngomong gitu sih.. maafin gue ya Tuhan.

WAY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang