22 - Guilty

1.6K 180 23
                                    

***

Penyesalan selalu datang yang paling akhir. Itu terjadi agar kita selalu hati-hati sebelum bertindak, karena setiap tindakan akan ada konsekuensinya.

Menangis biasanya selalu datang setelah mendapatkan penyesalan. Rasa bersalah juga selalu ikut datang.

Lihatlah, betapa buruknya penyesalan itu.

Tapi kenapa masih ada yang tidak pernah menyesal setelah melakukan sesuatu?

Itu terjadi karena mereka melakukan sebuah kebaikan atau mereka tidak punya perasaan sehingga tak pernah merasa menyesal, atau serakah.

"Sudah merasa lebih baik?" Taehyung memberikan secangkir cokelat panas pada Jiyeon, dan gadis itu menerimanya dengan senang.

"Sudah, terima kasih."

"Iya sama-sama. Tapi bagaimana ceritanya kau bisa ada di sana dan ... Bisa salah membunuh." Tanya Taehyung hati-hati.

Jiyeon membuang napasnya dengan berat, dia sendiri masih tidak percaya jika dia sudah membunuh seseorang dan yang lebih parahnya, salah orang.

"Itu sebuah kecelakaan." Katanya.

"Mianhae, karena perbuatanku kau menjadi salah sasaran."

Jiyeon tertawa hambar mendengarnya, bagaimana bisa pembunuh bisa sejujur itu?

"Kenapa kau melakukan ini semua?" Kini Jiyeon yang bertanya balik, Taehyung sedikit tersenyum sebelum benar-benar menjawabnya.

"Kami bertengkar, aku melukai tangan Ibu tiriku dan aku melampiaskan emosiku pada pendaki itu."

"Ah begitu. Berarti kau harus menebus dosamu itu."

"Dosaku sudah banyak. Sangat banyak jika kau hitung mulai dari aku lahir."

"Membunuh Ibumu?"

Deg. Pertanyaan yang terakhir membuat Taehyung semakin merasa bersalah, ini bukan salahnya jika Ibunya meninggal tapi ini karena Ayahnya yang membuat Ibunya hamil dan melahirkan seorang monster.

"Bukan sebuah kesalahan seorang anak jika lahir ke dunia. Anak lahir ke dunia atas kehendak Yang Maha Kuasa, dan orangtuanyalah yang harus bertanggungjawab. Aku sudah bilang berkali-kali kalau aku tak pernah ingin terlahir sebagai vampir." Taehyung menoleh pada Jiyeon, "Kau juga pasti tidak ingin menjadi seperti ini."

Kemudian tangan dinginnya itu mengelus kepala Jiyeon dengan lembut dibarengi senyuman yang paling hangat dari Kim Taehyung.

"Tapi aku melakukan ini agar kau tetap hidup. Aku tidak ingin kau mati dan meninggalkanku dalam jangka waktu yang lama."

Jiyeon menatap kedua bola mata Taehyung dengan dalam, "Kau sendiri tahu, aku sudah hidup lebih dari 7 abad. Dan di abad yang sekarang, aku telah menemukan cinta sejatiku."

"Yaitu dirimu."

.

.

.

"Dimana Jiyeon? Dia yang menyuruh berlatih tapi dirinya yang menghilang." Kata Taeyong sambil melempar bara apa ke tumpukan jasad vampir.

Vampire, I Love You✔ || Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang