23 - Suggestion

1.7K 157 22
                                    

***

"Apa kau bisa menjelaskan apa yang sebenarnya?"

Sedari tadi ketiga saudara itu berdi diri karena suasana yang tiba-tiba mencekam dan canggung.

Taeyong masih setia menunggu penjelasan dari Kangjoon, meski dirinya sangat marah pada kakaknya itu.

Kangjoon masih bungkam, tak berani membuka mulutnya. Ada begitu banyak rahasia yang dia simpan sendiri sehingga dia tidak bisa membuka mulutnya.

Wonho juga yang tidak tahu apa-apa hanya berdiam diri sambil berdiri di pojokan kastil tua itu sembari menyiapkan diri untuk memisahkan mereka jika bertengkar hingga menghancurkan ruangan ini.

"Tidak mau jawab?" Tanya Taeyong sekali lagi. Kangjoon mengintip padanya lewat sudut matanya itu, mungkin dia merasa bersalah, tapi seorang vampir kejam sepertinya itu tidak akan punya rasa bersalah.

"Baiklah, lagian semuanya sudah jelas. Kau hanya ingin tahta daripada keluarga." Taeyong berdiri dengan wajah masamnya, "Mulai sekarang, kita tidak ada hubungan apa-apa lagi. Kau sekarang mendapatkan apa yang kau inginkan, tahta itu ... Ambil saja, aku tidak butuh itu."

Kemudian pemuda itu beranjak dari sana dengan perasaan yang amat terluka, selama ini dia bersikap sopan padanya itu karena Kangjoon adalah kakaknya bukan atasannya, tapi yang dihormati malah menganggapnya sebagai anak buah bukan adik.

"Dan juga," Taeyong berbalik lagi, "Aku akan berbicara banmal padamu, bersikap sebagai orang lain, dan juga akan bersikap sebagai orang asing di istana ini hingga Ayah dan Ibu pulang. Lagiannkau bukan anak kandung mereka, kau hanya anak pungut." Dan ia melanjutkan langkahnya.

Kangjoon mengepalkan tangannya dengan kuat, hingga detik ini dia belum bisa membuka mulutnya. Terlebih lagi saat Taeyong berkata 'anak pungut', darahnya tiba-tiba mendidih, tapi memang itu faktanya dia hanya anak pungut.

.

.

.

"Apa rumor itu benar Ahjussi? Saat aku kembali dari sana Wonho langsung memberitahuku apa yang terjadi. Apa itu benar?"

Minhyuk menutup matanya kesal dan dia melempar koran yang dia baca ke atas meja, "Jiyeon, ini masih pagi!"

"Apa masalahnya kalau ini masih pagi? Memangnya salah kalau aku bertanya?"

"Kau cerewet."

"Aku memang cerewet makanya cepat jawab!"

"Aish! Kepalaku sudah sakit sejak kembali dari sana jadi aku mohon kau jangan menambah bebanku!"

"Jadi maksudmu aku ini hanya menjadi beban?"

Ehek!

Minhyuk mengusap wajahnya frustasi, Jiyeon benar-benar tidak bisa membaca situasi sekarang.

"Kau kenapa sih?! Sedang datang bulan hah?!"

"Tidak, aku hanya sedang penasaran saja. Cepat jawab!"

"Ya! Kalau kau sudah tau tidak usah bertanya lagi! Mengganggu saja!"

Minhyuk pun pergi menuju kamarnya meninggalkan Jiyeon. Gadis itu mengedipkan matanya berkali-kali, memangnya ada yang salah?

"Sepertinya kau yang sedang datang bulan. Lagian apa aku salah jika bertanya? Aku hanya ingin memastikan saja, dia malah marah. Dasar vampir aneh!"

Jiyeon terus menggerutu sambil berjalan ke ruang tv, kemudian dia duduk dan menyalakan tv.

"Apa aku harus memberitahu Jenny masalah ini?"

Jiyeon menimang ucapannya itu, sepertinya ini akan menyenangkan jika Jenny tau gosip yang hangat itu.

Vampire, I Love You✔ || Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang