Prolog

2.3K 229 5
                                    

Aku sudah lupa kapan terakhir kali aku tidur nyenyak.

Kapan terakhir kali aku bangun tanpa beban.

Kapan terakhir kali aku tahu apa yang harus kulakukan selanjutnya.

Kapan terakhir kali aku tahu siapa diriku.

Kapan terakhir kali aku memiliki suatu yang sangat berharga.

Sekarang semuanya hampa. Semua mimpi, cita-cita, dan harapan tak lagi ada.

Aku begitu serakah, begitu mendamba.

Aku adalah seorang pemimpi. Hanya itu.

Aku ingin berjuanng, aku ingin berusaha, tapi aku lupa kapan terakhir kali aku mempunyai sesuatu untuk kuperjuangkan.

Mulut berkata lain dengan hati.

Di dunia yang semakin kejam ini, ribuan orang tak tahu apa yang sedang dilakukannya.

aku tidak percaya pada rekarnasi. Bagiku hidup hanya sekali.

Banyak orang mengatakan "hidup cuma sekali, lakukan saja apa yang kau suka" bagaimana bisa?

Bagaimana bisa kau melakukan apa yang kau sukai di dunia sekarang ini? Dunia sekarang menuntut banyak, memaksa mu untuk fokus pada banyak hal. Memaksamu harus mengerti banyak hal, memaksa mu untuk menguburkan jiwa dan semangatmu.

Orang banyak berkata "Jalani saja".

Omong kosong! Mereka tidak menyadari sakitnya hati melihat orang lain melakukan hal yang kita sukai. Hal yang seharusnya kita lakukan. Hal yang seharusnya kita miliki.

Dulu, aku berusaha demi seseorang. Memperbaiki diriku, mencoba melupakan jati diriku, bejuang agar aku bisa menjadi pribadi yang baru.
Melupakan resiko apa yang akan kudapatkan nanti.

Tapi, sepertinya tidak semua orang bisa memegang janji. Dan aku hanya orang bodoh yang tak bisa membedakan janji dan tipu.

Jadi jika kau bertanya,
"Berjuanglah" atau
"Berusahalah"

Aku hanya bisa menjawab

"Untuk apa?"

MeaninglessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang