Falling For You

1.1K 131 3
                                    

"Apa yang terjadi pada bahumu hyung? "

"Eh?" Jinwoo hanya benar-benar lupa akan memar pada bahunya

"Ah ini karena kemarin" ucapnya pada Seungyoon yang sampai kini masih menatapnya.

"Benarkah? sakit?" tanya Seungyoon

"Sudah baikan, kemarin Mino membantuku mengompresnya" Jawab Jinwoo.

Seungyoon hanya mengangguk lalu kembali duduk ditempat tidurnya. Sesekali ia melirik Jinwoo yang sedang berpakaian. Sebenarnya ada rasa cemburu saat Jinwoo mengatakan nama Mino. Ia sangat berharap namanya yang disebut Jinwoo, bukan Mino. Tapi mengingat ia adalah Leader atau pemimpin grup ini, ia harus bijaksana. Jika saja Mino tidak membantu Jinwoo, mungkin Jinwoo takkan bisa menggerakkan bahunya sekarang.

"Jam berapa kita akan melatih sedikit gerakan?" tanya Jinwoo yang telah berpakaian,

"Sekitar jam 3, kita tinggal mempermulus gerakan saja" ucap Seungyoon

"Baiklah, aku akan ke pet shop, kau mau titip sesuatu?" tanya Jinwoo

"Tidak usah, memangnya apa yang akan kau beli selain makanan hewan di pet shop?" balas Seungyoon lalu kembali menempelkan headsetnya.

"Hyung, kau lama sekali" ucap Mino yang tiba-tiba memasuki kamar Jinwoo. Seketika itu juga Jinwoo kembali teringat akan tubuh Mino. Ia sangat sulit menghilangkan gambaran tubuh Mino dari pikirannya.

"Ah, eh.. " Jinwoo masih bingung harus berkata apa

"Ayo pergi" ucap Mino lalu berjalan meninggalkan Jinwoo. Pria manis itu hanya mengekor dibelakang Mino.  Mino memakaikan masker pada Jinwoo dan hal itu berhasil membuat jantungnya berdebar keras seperti saat ia melihat tubuh telanjang Mino. Bukan hanya Jinwoo, Mino pun merasakan hal yang sama. Jantungnya berdebar keras, bahkan ia tak bisa mengontrol pikirannya saat tak sengaja menatap mata Jinwoo. Ia seperti terseret kedalam mata indah itu. Mino merasakan hal aneh pada perutnya, ia pun tak kuasa menahan senyum akibat geli diperutnya. Dan sekali lagi seorang Kim Jinwoo yang tak pernah memiliki perasaan kepada siapapun tersipu malu melihat senyuman Mino.

"Kau harus menutupi memarmu itu hyung" ucap Mino setelah memakaikan masker pada Jinwoo

"Ah iya" balas Jinwoo

Kedua orang itu berjalan keluar dari gedung apartemen mereka. Mino telah mencari pet shop terdekat di internet, ia  tidak buta arah jadi mereka berdua dengan mudah menemukan pet shop. Sepanjang perjalanan Jinwoo tak bisa beehenti memikirkan Mino, ia sudah biasa berjalan bersama Mino, tapi kenapa kali ini jantungnnya berdebar sangat kencang. Ia bahkan tak pernah merasa seperti ini pada perempuan. Sama halnya dengan Mino yang kini tak berani menatap Jinwoo. Mino takut perasaan yang dialaminya ini nyata. Ia sebenarnya tak peduli dengan orientasi seksualnya, menurutnya setiap orang bebas menyukai siapapun. Tapi ia takut jika Jinwoo tak merasakan hal yang sama dengannya. Ia juga takut bagaimana jika Jinwoo menjauhinya karena mengetahui perasaannya. Mino bahkan merasa harinya kurang jika tidak melihat wajah manis Jinwoo.

Mereka terus berjalan dalam kediaman. Benar-benar perjalanan yang sangat canggung. Jinwoo bahkan tak tahu jalan apa yang kini mereka lalui karena sedari tadi ia hanya mengikuti Mino. Akhirnya mereka tiba di suatu pet shop sederhana.

"Hello"  ucap seorang gadis berambut cokelat yang sepertknya bukan orang Korea. Ia sepertinya pendatang ucap Jinwoo dalam hatinya.

"Kami mencari makanan untuk kucing" ucap Mino

"Ah, kucing apa?" tanya gadis itu kembali

"Kucing peliharaan" ucap Jinwoo dengan pedenya. Mino dan gadis itu terkejut mendengar perkataan Jinwoo. Mino yang berdiri di belakang Jinwoo dengan susahnya menahan tawa melihat Jinwoo yang sangat semangat.

MeaninglessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang