"Kalau begitu, kau bisa menikmatinya kapanpun kau mau" ucap Mino, lalu kembali mencium bibir manis Jinwoo yang tentu saja disambut oleh pemilik bibir indah itu.
Mino hampir kehilangan kontrol. Ia bahkan baru menyadari tak ada lagi baju yang melekat dibadan Jinwoo. Hanya tersisa celana yang hampir Mino buka tersisa di badan Jinwoo. Tubuh mungil dan mulus itu hampir membuatnya tak bisa menahan nafsunya.
"Kau mabuk, sebaiknya kau istirahat." ucap Mino, mengakhiri ciuman panas mereka.
"Nggh, aku tidak mau!" ucap Jinwoo yang masih berusaha menarik leher Mino untuk menciumnya.
"Tidak" Mino menjauhkan diri dari Jinwoo.
"kau tidak mau menciumku?" tanya Jinwoo sambil memasang wajah sedihnya.
Mino hanya diam menahan diri melihat Jinwoo yang sangat imut.
Ia mau bahkan sangat mau mencium pria manis itu. Tapi ia sadar bahwa Jinwoo sedang mabuk dan ia tak ingin menyentuh pria itu tanpa persetujuan.Jinwoo menarik wajah Mino tapi kini tidak menciumnya. Pria manis itu hanya menatap wajah itu tajam, kedua tanganya bertengger dipipi Mino, sesekali pria manis itu menggerakkan ibu jarinya mengusap wajah Mino.
"sudah puas melihat wajahku?" ucap Mino sambil tersenyum.
Jinwoo hanya diam. Awalnya pria manis itu membalas senyum Mino, tapi beberapa saat kemudian senyumannya itu berubah.
"Hoekkss.." beberapa saat yang lalu Mino dikejutkan oleh ciuman Jinwoo dan saat ini Ia kembali dikejutkan oleh muntahnya. Ya, Kim Jinwoo. Pria manis itu muntah dihadapan Mino. Tepatnya di wajah Mino.
Jinwoo bahkan tidak merasa bersalah. Saat Mino membersihkan wajahnya, pria manis itu sudah asik tertidur.
"Akh! jika saja aku tidak menyukaimu, kau pasti sudah ada dijalan malam ini" ucap Mino lalu bergegas ke kamar mandi.
"nghh..."
"Brakk" Pria manis itu terjatuh dari tempat tidur dan membuat Mino berlari keluar dari kamar mandi. Untung saja ia telah menyelesaikan mandinya, Mino mengangkat Jinwoo dan membaringkannya di sofa yang ada dalam kamarnya. Kasurnya masih kotor akibat Jinwoo.
Mino berniat memanggil roomservice untuk membersihkan, tetapi ia mengingat Jinwoo masih penuh dengan kotoran. Pria itu berbalik mengambil handuk dan membasahinya dengan air hangat. Mino menghampiri Jinwoo, membersihkan badan Jinwoo dari sisa-sisa makanan dan alkohol.
"He.. hehe...hehehe..." Jinwoo sesekali mengigau membuat Mino dengan segera membersihkan tubuh pria itu. Mino mengganti pakaian Jinwoo, ia harus melakukannya karena ia tak ingin pria manis itu sakit. Mino bahkan menahan dirinya saat membuka celana Jinwoo.
Setelah mengganti pakaian Jinwoo, pria itu menelpon cleaning service untuk membersihkan kamarnya.
"Selamat malam, saya cleaning service" ucap suara dari luar kamar.
"Ah, iya silahkan masuk" Mino membukakan pintu, mempersilahkan wanita itu masuk.
Wanita itu terkejut melihat Mino dan Jinwoo.
"Dia Kim Jinwoo?" tanya wanita itu.
"Ya, anda tahu dia?" tanya Mino penasaran.
"Tentu saja, dia anak Paman Kim, dia sudah sangat berubah. Aku biasa melihatnya saat SMU" jawab wanita itu sambil membereskan kamar Mino.
"Dia masih sama seperti dulu, masih benar-benar tampan" ucap wanita itu saat melihat Mino yang terus menatapnya penasaran.
"Jadi benar dia memang tampan sejak dulu?" tanya Mino
KAMU SEDANG MEMBACA
Meaningless
RomansaKim Jinwoo adalah salah satu dari sedikit orang yang bisa kau sebut indah. Ia benar-benar indah. Kim Jinwoo seperti berlian. Berharga, indah dan sangat kuat. Kim Jinwoo sangat kuat dalam segala hal. Tapi tidak dalam cinta. Semua orang pantas mend...