"Hyung, kau lupa topimu" ucap Seungyoon.
"Ah, terima kasih" Jinwoo mengambil topi yang diserahkan oleh Seungyoon
"Bagaimana? apa kah sudah siap hyung?" Tanya Seungyoon.
"Untuk? Final Stage? Entahlah" balas Jinwoo
"Bagaimanapun kita harus siap hyung, kita berjuang sama-sama untuk mencapai mimpi kita" Seungyoon merangkul Jinwoo, mereka berdua berjalan menuju studio tempat simulasi mereka akan berlansung. Hari ini adalah simulasi terakhir, dan minggu depan adalah final stage yang menentukan apakah mereka akan debut atau team B yang akan debut. Jinwoo merasa sangat takut, ia adalah trainee terlama di YG Ent. Tapi untuk debut saja sangat susah baginya padahal ia sudah mengerahkan seluruh usahanya. Jinwoo kadang merasa minder melihat idol-idol lain yang debut sangat cepat, dan memenangkan berbagai penghargaan di usia yang masih begitu muda. Tapi Jinwoo tetap pada pendiriannya, ia tidak putus asa.
"Apa bahumu benar-benar bisa digerakkan?" tanya Seungyoon cemas
"Ya, lagipula tadi aku bisa menggerakkannya dengan baik" jawab Jinwoo
"Benarkah? aku tidak-" Seungyoon belum selesai berbicara saat Jinwoo menutup mulutnya dan menatapnya.
"Aku benar-benar tidak apa-apa, percayalah" Seungyoon tak bisa memalingkan pandangannya pada Jinwoo, matanya selalu tertuju pada pria yang lebih tua darinya itu, bahkan setelah Jinwoo melepaskan tangannya dari mulut Seungyoon pria itu masih tak berhenti menatap Jinwoo. Ia tenggelam dalam tatapan seorang Kim Jinwoo.
"Kenapa kalian lama sekali?" tanya Taehyun.
"Kami masih membersihkan dorm, kalian pergi tanpa mencuci satu piring pun" ucap Seungyoon.
"Ahh, aku lupa" Seunghoon merutuki kelalaiannya.
"Tidak apa-apa, kau bisa cuci piring saat giliranku" ucap Jinwoo
"Hyung, Yang Hyun Sung PD, sudah datang" Tiba-tiba Seungyoon memasuki ruangan membuat trainee team A dan B menegang. Mereka semua menyapa CEO perusahaan mereka itu lalu kembali mempersiapkan diri mereka untuk simulasi.
"Kita mulai dari Team A" ucap Yang PD.
"Hari inj aku hanya akan melihat dance kalian" tambah Yang PD
Semua anggota Team A berdiri dan bersiap-siap diposisi mereka.
"eh, aku rasa aku akan melihat kalian sebagai grup lusa. Hari ini aku ingin perorangan."
Jinwoo terkejut mendengar apa yang dikatakan Presdirnya itu, ia harus maju sedirian? Member lain tak kan bisa menutupi bahunya yang masih sedikit kaku.
"Pertama Kim Jin-"
"Achooo" Ucapan Presdir Yang terputus akibat Seunghoon bersin dengan suara yang sangat keras.
"Kau sakit?" Tanya Presdir Yang dingin.
Semua mata yang ada dalam ruangan itu tertuju pada Seunghoon yang kini menatap Presdir Yang. Bukan Seunghoon yang gelisah melainkan Jinwoo. Ia tahu bahwa Seunghoon tidak ingin membuatnya menjadi yang pertama, karena siapapun yang tampil pertama akan diperhatikan dengan sangat seksama oleh Presdir."Tidak, sepertinya ada sedikit debu" jawab Seunghoon tenang.
"Benarkah? Kalau begitu aku akan melihatmu pertama" Ucapan Presdir Yang itu membuat kelima anggota team A lega. Seughoon merupakan orang yang paling hebat dalam urusan dance. Ia terlahir dengan bakat yang sangat luar biasa.
"Ahh, iyaa" Seunghoon mengambil posisinya. Saat lagu mulai dijalankan ia bergerak dengan baik, mengikuti tempo dan koreo. Tampak wajah puas dari Presdir Yang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meaningless
RomansaKim Jinwoo adalah salah satu dari sedikit orang yang bisa kau sebut indah. Ia benar-benar indah. Kim Jinwoo seperti berlian. Berharga, indah dan sangat kuat. Kim Jinwoo sangat kuat dalam segala hal. Tapi tidak dalam cinta. Semua orang pantas mend...