Winner

1.8K 195 9
                                    

"Ya Jinwoo! bagaimana grup barumu?" ucap bibi Han

"Bagus, aku menjadi Hyung disana" balasku

"Benarkah? mereka semua lebih muda dari padamu?" tanya perempuan itu kembali

"Ya, mereka lebih muda dan lebih bersemangat. Aku ragu bisa mengikuti koreografi yang mereka buat" balasku

"Kau pasti bisa Jinwoo, kau selalu bekerja 10x lebih keras dari orang lain" ucapnya

"tapi aku belum mendapatkan hasil apapun Bibi Han" balasku

Aku Kim Jinwoo, 23 tahun. Aku trainee di YG, suatu perusahaan yang besar dan terkenal. Tapi, saat kau menjabat sebagai trainee hanya ada dua pilihan. Kau lebih dekat untuk menggapai mimpimu atau kau lebih dekat untuk kehilangan mimpimu.

Sebagai trainee kau tidak tahu apa yang sebenarnya kau lakukan. Kau hanya dituntut untuk berlatih, berlatih dan berlatih.

Tapi bagiku,berdiri di atas panggung, membuat orang-orang tak kan lagi meremehkanku. Oleh karena itu, aku berusaha mati-matian agar aku dapat mencapai impianku menjadi idol.

"Aku pergi dulu Bibi Han, jaga dirimu" ucapku

Bibi Han adalah pemilik tempat tinggalku. Sebagai trainee kita tidak memiliki uang sebanyak idol, atau superstar lain. Aku bahkan harus bekerja part time untuk bisa membayar satu kamar di apartment kecil ini. Apartment tua tapi terawat.

Bibi Han selalu menanyakan kabar bahkan memperhatikan ku seperti anaknya sendiri. Dia benar-benar orang yang baik.

"Sampai ketemu lagi Jinwoo, sering-seringlah mampir" ucap Bibi Han

Hari ini, semua trainee team A dan team B diharuskan masuk ke dalam asrama. Hal ini dilakukan untuk melatih kerjasama team. YG Entertaiment memang tak setengah-setengah dalam hal ini. Bagi mereka, debut merupakan suatu hal yang sangat penting. Semuanya harus sempurna.

"Trima kasih Bibi Han" ucapku lalu memeluk perempuan tua itu.

"Kalau bisa datang lah dengan pacar lain kali" ucapnya

"Hahaha, idol tidak butuh pacar Bi" balasku

Sebelum Bibi Han bicara, aku langsung mendorong koperku lalu berjalan keluar dari apartmen.

Aku memberhentikan taksi yang lewat dihapanku.

sebelum taksi ini berjalan, Bibi Han keluar dan berdiri didepan pinyu apartemen.

"Jinwoo, kau lupa jimat mu!"ucapnya

"Astaga!" spontan aku turun dan berlari ke arahnya.

Dia memberiku sebuah kartu, yang didalamnya tertulis angka "44"

"Trima kasih Bibi" ucapku sambil kembali berlari masuk ke dalam taksi
Aku melambaikan tanganku lalu, dan taksi yang ku naiki pun berjalan menjauh dari apartemen lamaku.

"Semuanya akan baik-baik saja Jinwoo" ucap ku

Aku menatap kartu bertuliskan "44", ini adalah satu hal yang sangat penting. Satu hal yang selalu ku bawa kemanapun. 

Tak terasa, aku sudah sampai didepan apartemen yang bisa di bilang lebih bagus dari pada apartemen lamaku. Bangunannya terlihat modern, tetapi tetap sederhana. Aku masuk dan langsung menuju lantai 5.

Aku memasukkan nomor yang sudah di berikan oleh team dari YG.

Aku terpesona dengan apartemen ini. menurut ku tempat kami cukup besar, ada 4 kamar untuk 5 orang, berarti 2 orang harus berbagi satu kamar.

Hanya ada sofa besar ditengah ruangan keluarga, dapur yang minimalis dan aku tak melihat ada meja makan.

"Wahh, hyung kau sudah tiba" ucap Kang Seungyoon

MeaninglessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang