Unbelievable

780 90 17
                                    


"Apa kau pernah menganggapku lebih dari seorang adik?" Tanya Mino tanpa basa-basi

Jinwoo menatap kedua mata Mino yang kini menatapnya tajam.

"Aku tidak tahu" ucap Jinwoo

---

"Kau tidak tahu?" tanya Mino

"Ya" jawab Jinwoo singkat.

"Kim Jinwoo, aku menyukaimu" ucap Mino

Jinwoo kembali terkejut dengan pernyataan Mino,

"Ti..Tidak. Kau tidak menyukaiku" jawab ucap Jinwoo yang kini mengalihkan pandangannya.

"Kau bahkan tidak tahu perasaanmu, bagaimana kau bisa menilai perasaanku?" tanya Mino kembali, pria itu menarik wajah Jinwoo lalu mencium bibir mamis milik pria didepannya.

Jinwoo menarik diri, lalu melepaskan ciuman Mino.

"Mino, ini tak boleh terjadi" ucap Jinwoo, mata indah miliknya kini berkaca-kaca menatap Mino. Jinwoo tidak mengerti dengan perasaanya sendiri. Ia takut dicintai. Semua yang pernah mencintainya berakhir menyuruhnya pergi dan menghindarinya. Ia tak mau Mino menjadi seperti itu. Tepatnya ia tak mau Mino menyuruhnya pergi seperti Seulbi dan ayahnya.

"Kenapa tak boleh?"Tanya Mino yang kini menggenggam kedua bahu Jinwoo, memaksa pria manis itu untuk menatapnya.

"Ti..tidak boleh" ucap Jinwoo, ia tak tahu harus nerkata apa-apa lagi.

"Tok..tok...tok..." Mino masih tak puas dengan jawaban Jinwoo, tapi suara ketukan pintu membuat pembicaraan kedua pria itu terganggu.

"Aku ingin kau menjelaskannya padaku nanti" ucap Mino sinkat lalu berdiri dan membukakan pintu.

"Hyung! apakah Jinu hyung baik-baik saja?" Taehyun dengan wajah cemasnya langsung memasuki kamar Mino dan duduk disebelah Jinwoo.

"Hyung, apa kau baik-baik saja? Apa kau menangis? Apa kepalamu masih pusing? Atau kau belum makan?" Taehyun langsung menyerang Jinwoo dengan banyak pertanyaan.

"Tidak apa-apa, aku baru bangun" ucap Jinwoo menenangkan Taehyun.

"Syukurlah hyung, aku pikir kau seprerti Seungyoon" ucap Taehyun

"Memangnya apa yang terjadi padanya?" Tanya Jinwoo penasaran.

"Kemarin dia menangis sangat keras, aku bisa mendengar Seunghoon hyung yang frustasi menenangkannya. Seunghoon hyung bahkan berkali-kali berteriak memanggilku"  ucap Taehyun yang memang memiliki kamar didepan kamar Seukuyoon.

"Aku yakin kau tidak membantu Seunghoon hyung" Tambah Mino

"Tentu saja, aku sedang menikmati tidurku. Lagipula Seunghoon hyung dapat menenangkan Seungyoon dengan cepat. Jadi aku tidak perlu turun tangan." Ucap Taehyun tanpa rasa bersalah diwajahnya.

"Ya! Nam Taehyun!" Tiba-tiba Seunghoon masuk kedalam kamar itu dan menjitak pria yang duduk didepan Jinwoo.

"Aw, sakit hyung!" ucap nam Taehyun sambil memasang wajah kesakitannya.

"Lebih sakit dijambak oleh Seungyoon daripada itu" ucap Seunghoon.

Tampang pria yang biasanya modis itu kini seperti telah mengalami angin topan. Rambut acak-acakan, baju yang kusut dan molor, bahkan ketiga pria itu bisa melihat beberapa robekan dibaju Seunghoon. Mata Seunghoon seakan tak bertenaga, wajahnya lepek, padahal bukan dirinya yang mabuk semalam.

"Aku benar-benar muak dengan Seungyoon" ucap Seunghoon sambil mengusap wajahnya.

"Waw, apa dia segila itu?" tanya Taehyun

MeaninglessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang