Part 8

815 88 2
                                    

Maaf banget aku lama posting 😊
Oke happy reading 😊

****
Seoul,13 januari 2016

Matahari menyapa dengan sangat indah dan redup. Sehun membawa motor sport nya dengan santai membelah kota seoul yg masih lenggang di pagi hari seperti ini.

Sehun berencana untuk datang ke apartemen Jessica lebih awal karena ia pikir Jessica masih terlelap dalam tidur nya.

Dan ia sudah membawa sarapan untuk mereka berdua. Sehun dan Jessica.

Sehun sampai di lobi apartemen Jessica dan segera melangkahkan kaki panjangnya menuju kamar apartemen Jessica.

Ting tong..Ting tong..
Sehun menekan bel apartemen Jessica dengan tidak sabaran.

Sedangkan Jessica berjalan sempoyongan dan mulut nya terus berucap tidak jelas.

Cklek..
"Ya! Ini masih pagi eoh!"semprot Jessica.

Sehun tersenyum dan mengecup kening Jessica.
"Selamat pagi nona Jung."

Jessica tersadar sempurna dan matanya sedikit melebar.

Sehun hanya terkekeh dan melenggang masuk ke dalam apartemen Jessica.

Sehun menyiapkan bubur dan beberapa makanan lainnya di atas meja dan berjalan menuju pantry untuk menyiapkan dua gelas susu.

Jessica tersadar dan segera menyusul Sehun di dapur.

"Kau yg membawa makanan sebanyak ini?"tanya Jessica sambil menunjuk nunjuk makanan yg ada di atas meja.

Sehun hanya mengangguk dan tetap melanjutkan acara membuat susu nya.

Jessica menghembuskan nafas pelan seraya menghampiri Sehun.

"Kau bisa membuat susu?"tanya Jessica mengejek.

"Tentu. Kau ini meremehkan aku sekali sih."jawab Sehun.

Jessica terkekeh.
"Tunggu. Kau untuk apa datang kemari pagi pagi?"

Sehun tersenyum.
"Kau lupa? Hari ini kita akan jalan jalan bersama bukan?"

Jessica terlihat berfikir.
"Ah ya aku ingat. Tapi,demi Tuhan Oh Sehun kita bisa berangkat semoga jam 10 pagi. Tidak usah mengggangu diriku yg masih tidur."Ucap Jessica kesal dan sedikit mempoutkan bibir nya.

Sehun tertawa.
"Sudahlah. Jalan jalan pagi lebih baik daripada nanti nona Jung."

Sehun membawa dua gelas susu tersebut ke meja makan dan Jessica mengikutinya. Mereka duduk berhadapan.

"Makanlah. Dan minum susunya. Setelah itu kau mandi dan bersiap siap."Ucap Sehun.

Jessica mendengus.
"Kau cerewet. Dan penyuruh."

Sehun hanya mengangkat bahunya dan memilih memakan sarapannya.

Jessica menatap Sehun kesal.
"Kau kan bisa membangunkan aku untuk memasak dan tidak perlu membeli sarapan yg bisa aku buat. Itu bisa membuang buang uangmu saja tuan Oh. Lagipula bahan makanan di rumahku masih banyak."

Sehun tersenyum.
"Tidak apa. Ini sebagai rasa terima kasih ku."

"Untuk apa? Bukankah kemarin aku memasak juga menggunakan bahan yg kau belikan?"ucap Jessica bingung.

Sehun mengangguk.
"Memang. Ini rasa terima kasih ku karena dirimu hari ini mau pergi bersama denganku."

"Berlebihan sekali dirimu tuan Oh."Ucap Jessica.

Sehun hanya mengangkat bahunya acuh.
"Aku tidak perduli."

Jessica mempoutkan bibir nya kesal. Lucu.
"Baiklah. Lain kali aku lebih suka kau menyuruhku memasak dari pada kau harus mengeluarkan uang untuk membeli makanan ini tuan Oh."

Sehun menatap Jessica dan tersenyum lebar.
"Benarkah?"

Jessica mengangguk.

Sehun tersenyum lebar. Tanpa sadar Jessica mengakui bahwa dirinya lebih suka Sehun memakan masakannya dari pada harus membeli makanan diluar. Sehun bersorak dalam hati. Semakin hari Jessica semakin menunjukkan rasa perduli nya pada Sehun atau rasa suka nya pada laki laki bermarga Oh ini? Mungkin.

"Ada apa denganmu? Lanjutkan makan mu dan habiskan."Ucap Jessica.

Sehun mengangguk dan melahap makanan nya dengan semangat.

Tuhan terimakasih. Tetaplah buat gadis di hadapanku ini tetap seperti ini. Aku suka. Sangat suka.  Sehun_

****
Oke untuk part ini segini aja dulu. Moment mereka akan aku lanjut di part selanjutnya 😊
Thanks for reading😊 jangan bosen and jangan menyesal 😊
See you next part 😊

You are my real lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang