.
.
Ada dua keadaan yang mengejutkan di tempat dan waktu yang sama. Lamanya Rehan tidak menampakkan diri dan Azka yang tiba-tiba bersama Rehan. Amanda sedikit curiga dengan kedua laki-laki itu. Pasalnya Amanda tidak pernah tahu mereka saling kenal sejak pertemuan pertama di toko buku. Azka juga tidak pernah menyinggung soal Rehan, jadi apa yang mereka lakukan disana.
Dengan sikap santai dan pura-pura tidak tahu, Amanda mendekati mereka di dekat taman bermain. Siang itu taman kompleks terlihat sepi sepertinya biasanya. Jadi Amanda bisa lebih leluasa bersama kedua laki-laki itu.
Amanda mengernyit saat Azka berpaling darinya dengan ekspresi tegang. Ingin menyapa laki-laki itu tapi dia urungkan dan menatap Rehan.
"Mama bilang kamu disini jadi aku nyusul." Melirik Azka yang tidak merespon apapun.
"Kenapa kalian ada disini?" Menyebut 'kalian' lebih aman dari pada 'kamu' yang ingin dia tujukan pada Azka.
Azka tersentak dalam diamnya, sedangkan Rehan terlihat bingung untuk berucap. Dia memang mengatakan akan memainkan perannya tapi melihat Amanda setelah sekian lama, membuatnya berpikir ulang. Azka juga terlihat pasrah apabila dia membeberkan rahasianya.
Amanda kembali berucap. "Aku akan pulang kalau kalian masih ingin bicara antar pria. Re, nanti aku juga perlu bicara sama kamu."
Meski Amanda tidak terlalu peduli dengan apa yang akan mereka bicarakan, dia harus waspada mulai sekarang. Dia yakin mereka sedang merencanakan sesuatu yang patut dicurigai. Dia menyerahkan bingkisan pada Rehan lalu cepat-cepat berbalik pergi.
"Amanda, tunggu!"
Amanda berbalik, menatap Azka yang langsung mengalihkan pandangan saat Amanda menatap matanya langsung. Entah kenapa hal itu membuatnya terusik. Azka tidak pernah seperti itu padanya.
"Urusanku dengannya sudah selesai, kalian bisa bicara sekarang," ucap Azka.
"Aku akan menunggu."
Rehan menatap Azka tidak percaya. Laki-laki itu menyerah?! Kedua tangannya terkepal menahan amarah sampai buku-buku jarinya memutih. Rehan tidak mengharapkan ini. Laki-laki itu menyerah begitu saja. Membiarkan Rehan berbicara pada Amanda yang bisa saja membeberkan semua rahasia laki-laki itu agar hubungan mereka hancur. Tapi begitu Rehan melihat tatapan Azka yang membara, dia tahu laki-laki itu sedang menantangnya.
"Kalian mencurigakan," tersentak menatap Amanda yang memandangnya curiga. Gadis itu mengangkat bahu, berjalan menuju ayunan.
"Aku nggak peduli sama urusan kalian." Tapi aku akan waspada dengan kalian, tambah Amanda dalam hati.
Hanya ada mereka berdua dan Rehan bisa membeberkan rahasia Azka, setelah itu hubungannya dengan Amanda akan kembali seperti semula. Tapi dia harus hati-hati. Tatapan menantang Azka menandakan laki-laki itu punya rencana lain seandainya Rehan mengatakan rahasianya. Sekarang siapa yang terlihat licik?
Amanda berayun-ayun pelan, menunggu Rehan menghampirinya dan bersandar di tiang ayunan disampingnya. Sebelah tangannya dimasukkan saku jaket, satunya lagi menggenggam tali bungkusan oleh-oleh dengan erat. Gadis itu memperhatikannya sekilas sebelum berucap di antara hembusan angin saat berayun.
"Aku sudah tau semuanya." Masih memperhatikan Rehan yang berubah kaku.
"aku tahu dari Candra," tambahnya.
Apa yang diketahui gadis itu? Apa Candra juga tahu rahasia Azka? Atau mungkin gadis itu sudah tahu perasaannya? Pertanyaan terakhir membayang-bayanginya. Tiba-tiba Rehan merasa pening, ini terlalu cepat bagi Rehan yang belum mempersiapkan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Wind (Arabian Love) || TELAH TERBIT
RomanceTELAH TERBIT . Amanda tidak pernah membayangkan akan dilamar oleh seseorang yang mengenalnya lewat sosial media. Azka, laki-laki keturunan Arab yang merupakan seorang GM di salah satu perusahaan properti terbesar di Amerika. Dengan dukungan orangtua...