Chapter 10

1.3K 91 4
                                    

Setelah prilly mengangkat kakinya untuk duduk rapi. Prilly pun melirik Ali. "Kenapa liatin gue? Blush pula karna perlakuan gue barusan?" tanya Ali.

Prilly mendesis. "Gak itu keles"

"So?" tanya Ali sambil menghidupkan mobilnya.

"Lo ngapa tiba-tiba ngambek sih? Salah lagi kalo gue  IZIN mau nelfon Nadam? Tadi nyuruh izin dulu. Udah izin, malah ngambek, Gak jelas!" ucap prilly yang tetap menghadap ke depan.

"Gue kan yang ngajak lo jalan,"

Prilly mengangguk.

"Nah, ngapa lo malah bawak Nadam segala? Kalo jalan sama gue yah gue aja, Kalo sama Nadam yah Nadam aja" ketus Ali.

"Li, gue nelfon Nadam bukan untuk ngajak jalan bareng kita kalik, deuh" bete Prilly.

"Jadi ngapain pakai nelfon segala?"

"Kan tadi manda minta tolong ke gue, buat cariin dia kemana, gimana sih. Gue tu nelfon dia, cuma buat nanya keberadaan dia dimana, dan nyuruh dia buat segera kerumah Arif, itu doang" jelas Prilly sambil melayangkan 1 tamparan pelan ke pipi Ali, karena terlalu geramnya.

"Bilang dong!"

"Lo nya kan tadi langsung ngambek peak!"

"Kapan gue ngambek?" polos Ali.

"Pikun sumpah! Kasian gue liat calon bini lo untuk masa depan"

" berarti lo Kasianin diri sendiri ye wkwk" sindir Ali.

"Maksudnya?"bingung Prilly.

Lo gak paham, atau cuma sok gak paham sih prill? Masak gombalan tersirat secuil doang lo ga bisa cerna, yaelah, kesal ali dalam hati.

"Lupain deh,, Jalaannn!!! Masak ngabisin waktu sampai malam cuma buat panasin mobil dipinggir jalan gede gini doang"

Ali pun langsung menjalankan mobilnya, "kemana nih?" tanya nya sambil tetap fokus mengendarai mobil.

Prilly hanya menatap Ali sekilas kemudian kembali menatap ke arah depan.

"Ke mall yuk" ajak ali.

Prilly menatap Ali lagi sebentar kemudian mengarahkan kepalanya  kedepan.

"Kacang!" gumam Ali.

"Gue tu kalo ditanya 'kemana' suka pusing mau jawab apaa.. Terserah lo deh,gue ngikut aja.. Tapi enaknya sih sore gini ke mall" usul prilly.

"Katanya terserah gue, siap itu minta ke mall, Dehh "

"Kan gue ngusul doang sih" dengus Prilly kesal.

"Iya can,iyaaa"

Prilly pun memilih diam. Ia asik memandang kemacetan di hadapannya saat ini. Gue telfon Nadam gak yaa..  Ragu prilly sambil memainkan jarinya.
Kalo gue telpon Nadam, Ali ngambek lagi. Tapi kalo gue gak nelpon dia, Nilai dia bisa kosong di kerja kelompok kali ini, Prilly mati kebingungan.

*Nadam aja ga peduli sama sikap lo prill. Fokus sama Ali aja dah, atau mimin aja yang fokusin Kalinya, mimin singgel nih😂

ILYtooCogen❤ (PENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang