PACKING

1.5K 95 22
                                    

'Ali?' prilly menatap layar hpnya, astaga.. Benar. Karena semangatnya mengangkat telepon, ia pun tak terpikir untuk mengecek nama kontak yang meneleponnya. Dasar, efek baru jomblo.

"Ngapa, Li? Lo kok gak ngomong sih kalo itu lo, capek tau gue ngomong panjang lebar gitu"

"Gimana gue mau ngomong, kalo lo aja bicaranya gak pakai titik koma"

"Yaudaah apaan?"

"Keluar kamar,Makan!" perintahnya.

"Ih gue malas tau, gue kalo lapar juga makan sendiri kok" Prilly mematikan sambungan teleponnya saat itu juga. Moodnya hancur berantakan. Belum beberapa lama ia meletakkan hpnya dibawah bantal, Hp itu kembali bergetar.

"Huh siapa lagi sih" gerutunya mengangkat panggilan itu.

"Besok kamu berangkat ke Ambon sama Ali yaa,. Papa gak mau mendengar penolakan. Mau tidak mau, kamu harus berangkat."

"Ih papaaaa-_- yaudah iya!"

"Yaudah semua urusan keberangkatan kalian berdua udah Papa urus"

"Iya pa iyaa.. Atur aja dah,Assalamualaikum" tutup Prilly dengan semena-mena.

'Abang posesif,Papa posesif, deuh doi baru posesif gak ya' pikir Prilly.

****

"Packing,packing.. Packing packing.." teriak Prilly dengan girang sembari mematikan televisi yang sedari tadi sore menemaninya. Dengan gontai ia berjalan ke kamarnya diikuti Ali dari belakang. Prilly berhenti diambang pintu kamarnya, "gue cuma mau ngingatin, kalau udah keluar dari kamar gue jangan buka aib kamar ini" ujarnya pada Ali.

Ali menautkan alisnya bingung.

"Taraaaaa.." pekiknya membuka pintu kamar dengan lebar.

"Lo serius? Ini doraemon semua ni? Astaga.. Segitunya"

"Yah wajar lah namanya gue juga suka doraemon, cinta doraemon, sayang doraemon"

" btw, kalo lo suka sama gue, kamar lo besok dihiasin denga muka gue yang tampan kayak gini juga kan? Dimana-mana ada muka gue"

"Ogah la, Nadam aja yang dulu gue sayangi sampai jungkirbalik aja gak ada gue gituin.. Kecuali kalo udah jadi laki gue, baru gue giniin"

"Kapan ya gue jadi laki lo biar bisa jadi pengganti doraemon kamar ini"

Prilly memutar bola matanya jengah sambil menarik Ali ke kursi empuk yang ada di dekat jendela kamarnya."Gak usah ngarep, Udah lo diam duduk disini". Prilly menemui lemari pakaian   besar yang diselimuti stiker doraemon dimana-mana, Iya membuka ke 3 pintu lemari, "berapa lama ya di sana nya?" gumamnya sambil berkacak pinggang.  Dibalik itu, sedari tadi Ali tercengang seketika pintu lemari itu dibuka. Pikirnya, Prilly cewek yang tak antusias dengan fashion perubahan zaman namun pikiran itu salah besar, lemari itu bagaikan butik yang disana terdapat berbagai bentuk fashion dari biasa hingga norak.

"Pril, itu lemari udah kayak butik aja ya"

"Emm, terinspirasi dari bisnis sendiri sih, sebenarnya gue juga gak orang yang fashionable.."

"Lo punya butik?" tanya Ali rada-rada tak percaya. "Lo? Punya bisnis?" tambahnya.

Prilly cuma menganggukkan kepalanya tanpa menoleh Ali.

"Lo keren, anak sekolahan tapi punya bisnis, bisnis butik pula."

"Biasa aja.. Belajar doang dan bisnisnya bisnis butik juga buka gue yang minat.. Gue gak fashionable, gak cocok sebenarnya"

"Iya, emang tampang lo gak ada fashionablenya" celetuk Ali.

"Ngapain harus fashionable kalau yang biasa begini aja, gue udah cantik selevel selena gomez" sombong Prilly.

ILYtooCogen❤ (PENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang