Chapter 2

1.7K 148 5
                                    

Kini Prilly sampai didepan cafe tersebut. prilly keluar dari mobil.

"Pak, prilly masuk dulu ya, bapak jalan-jalan aja dulu, atau ngopi gitu.." tawar prilly.

" Enggak deh non, Bapak mau tidur aja didalam mobil hehe" kekeh pak Ujang.

"Eittsss..." tarik prilly ketika pak Ujang ingin masuk kedalam mobil. "Nih, mending bapak beli baju baru buat keluarga bapak" lanjut prilly sambil memberi 5 lembar uang ratusan.

"Nonn, Jangan ah.. ini kan duit papa kamu, papa kamu juga udah gaji bapak kok, bahkan lebih!! Gausah yaa" tolak pak Ujang dengan lembut.

"pak, Ambil ajaa... Ini uang prilly kok, keuntungan dari butik prilly lagi melonjak naik, jadi prilly mau berbagi aja sama bapak hehe"

"modalnya dari papa kan non" jawab pak Ujang.

"Hehe iya sih pak, Ih ambil aja deh pak, Nihhh.." ucap Prilly lalu memberikan uang itu ke telapak tangan pak ujang. "30 menit balik kesini lagi yaa paakk, Hati-hati dijalaann " pekik prilly dan berlalu meninggalkan pak Ujang yang menggelengkan kepalanya melihat sikap gadis  Rizal Latuconsina satu-satunya itu.

Didalam Cafe, Prilly masih celingukan kanan-kiri, mencari cowok yang sedang duduk sendiri. Tiba-tiba seorang pelayan menghampirinya. "Maaf mbak, Ada yang perlu saya bantu?" tanya pelayan itu yang melihat prilly sedari tadi seperti orang kebingungan.
"Emm, gini mbakk.. Saya mau ketemu sama teman, cowok.. Tapi..-"

"Cowok itu teman barunya mbak?" potong pelayan itu.

"Iya" jawab prilly dengan mantap.

"Dia diujung sana mbak, Meja nomor 15"

"Yakin kalau itu teman saya mbak? Mungkin aja orang lain mbak" elak Prilly.

"Enggak kok mbak, Nama mbak Prilly kan? Cowok itu sudah meminta tolong kepada kami, jika ada cewek bernama prilly,teman barunya, silahkan beri tau dia duduk dimana. begitu mbak" jelas sang pelayan.

Prilly mengangguk mengerti. "Oke deh makasih mbaak" sopan prilly.

Prilly berlalu dari pelayan tadi dan melangkah ke meja nomor 15 tersebut.
Kini prilly tengah membelakangi seorang pria yang duduk di meja nomor 15 itu.

"Hai" sapa Prilly dari belakang. Yang disapa pun membalikkan badan.

"Prilly?" tanya nya.

Prilly pun mengangguk. Setelah berjabat tangan, prilly pun duduk di hadapan Ali.

"Ternyata lo lebih cantik daripada deskripsian mama gue" kata Ali menatap Prilly dengan takjub. *kayakliatbidadariaeloLii-__-

"Oh jadi gue bahan ceritanya mama lo dan elo?"

"Ya" jawabnya Santai.

"Tapi beneran deh, lo cantik!" puji Ali lagi.

"Apaan sih lo, bukannya ditawarin gue minum gitu" sindir prilly.

"Astaga" ali menepuk jidatnya. "Okeh, lo mau pesan apa?" tanya nya.

"Milkshake strawberry aja" singkat prilly.

"Gak mau yang lain?" tanya Ali memastikan.

Prilly menggeleng.

"Oke deh, udah Cantik. simple lagi" puji Ali dan berlalu meninggalkan Prilly dari meja nomor 15 itu.

Prilly yang sedari tadi dipuji, hanya menggelengkan kepalanya. Playboy nih kayaknya, ucap prilly dalam hati. Sambil menunggu, prilly asik memainkan Hpnya.

Tak butuh waktu lama untuk mempersiapkan pesanan prilly yang simple itu.
"Ini cantik" ujar Ali sambil meletakkan minuman Prilly dihadapan Prilly.

ILYtooCogen❤ (PENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang