Chapter 21

1.2K 87 6
                                    

"Eh btw lo udah katakan 'putus' sama Nadam gak tadi?" tanya Ali ingin meredam emosi Prilly agar lebih enjoy dan mau memaafkannya.

"Belum"

"Terus lo sampai mau dibunuh sama dia tadi lo ngomongin apaa aja?"

"Gue baru ngomongin kelakuan buruk dia"

"Kenapa gak langsung minta putus?"

"Yahh lo tiba-tiba datang sih. Kalo lo ga datang udah selesai hubungannya"

"Dan kalo gue ga datang, udah dibawah tanah lo sekarang" tawa Ali.

"Lo senang banget ya kalo gue mati" kesal Prilly.

"Kapan lo mau ngomong 'putus' nya?"

"Besok bisa gak ya?"

"Lo chat dia malam ini, suruh besok datang ke suatu tempat" usul Ali.

Prilly mengangguk sambil mencari keberadaan Hpnya, tidak ada. "Gue ke kamar dulu, Hp gue diatas"

"Iyaps"

Setelah prilly menghilang, Ali bersorak riang. Prilly tidak sensi lagi padanya.ia harap ia tak akan diusir pulang.

"Gue mau bilang apa nih?" tanya Prilly dengan sedikit teriak karna jarak antara Ali dan Prilly yang lumayan jauh.

"Sini" ajak Ali.

Prilly menghempaskan badannya ke sofa ruang tamu. "Apa yang mau gue ketik?" prilly melirik Ali dengan kepo.

" 'dam, aku besok mau ketemu sama kamu disini' terserah deh mau dimana.."

"Di cafe  Black Jack aja kali ya.."

"Up to you" ucap Ali sambil mengacak rambut Prilly dengan sayang yang terasa oleh prilly namun Prilly acuh. Prilly tak ingin terlalu baper terhadap perilaku Ali yang masih suka tidak jelas apa tujuannya.

*tujuannya jelas cuman lo nya aja yang ga pekaa prillyy_-

Prilly pun mulai mengetik, setelah ucapan itu tertulis ia mengirimkannya pada Nadam.

Tak butuh waktu lama, Nadam membalas pesan dari Prilly, calon mantan.

Okay sayang❤Night😘

Shit! Ali pun tertawa ngakak melihat sikap Nadam seperti tak ada malu bahkan tak punya urat malu pikir Ali. Hampir saja Prilly tadi mati ditangannya namun ia masih sanggup memanggil 'sayang'. Tidak hanya dipihak Ali yang merasa jijik terhadap balasan Nadam. prilly pun begitu, ia mencipratkan ludah seakan tidak tahan lagi melihat mulut manis kekasih yang selama ini ia sanjung tinggi.

"Udah malam, sono tidur!"

"Lo ga tidur?"

"Tidur lah, lo kira gue anak insom?"

"Yaudah, pulang lah sekarang!" usir Prilly.

Ali berdehem menatap Prilly datar. Prilly sungguh tak menginginkan Ali disini tampaknya.

"Hehe bercanda. yok gue antarin ke kamar bang Raja,semoga lo nyaman yaa.. Secara kamar dia pasti tak hilang dari julukan kamar "kapal pecah" " ujar Prilly sambil menarik tangan Ali. Ali hanya mengangguk mengerti. Ia rasa semua cowok pantas memiliki julukan 'kapal pecah' pada kamarnya. Bolehkah ia sujud syukur karena akhirnya Prilly mengizinkannya untuk tidur dirumah ini? Lebaaaaaay.

"Taraaaa..." teriak Prilly seperti kejutan saat membuka pintu kamar Raja yang super duper berserakan.

" teriak Prilly seperti kejutan saat membuka pintu kamar Raja yang super duper berserakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ILYtooCogen❤ (PENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang