BTS IMAGINE | Bangtan

Little Man

Pencet tanda bintang🌟di sudut kiri bawah dulu ya💓 jangan lupa!

Taehyung & Eunji

"Kenapa?" Aku berhenti. Menatap lelaki yang ada dibelakangku yang berhenti secara mendadak ditengah jalan.

Kami baru saja pulang dari kencan, Taehyung bilang dia akan sering mengajakku kencan karena dia tak mau aku lupa lagi dengan statusnya sebagai pacarku.

Padahal dia tak tahu aku lupa karena aku sudah terbiasa dengannya sebagai temanku, aku harus apa? Bertingkah manis padanya? Aku bukan tipe gadis yang seperti itu.

Tapi harus aku akui dia tampan hari ini, kemeja putih dengan dasi merah Guccinya sepadan dengan celana yang dipakainya. Dia seperti seorang laki-laki dewasa sekarang.

Aku sempat berpikir memangnya ini hari apa? Kenapa dia rapi sekali? Biasanya dia hanya akan memakai pakaian seperti baru bangun tidur, maksudku pakaian yang terlalu simple.

Padahal kami hanya pergi ke taman bermain, itu pun usulnya, ya dia yang mau bermain disana, tapi aku menikmatinya juga.

"Tidak, sepertinya aku Déjà vu." Dia masih dalam posisinya.

"Oh ya? Apa adegan selanjutnya?"
Aku sedikit penasaran.

"Entahlah aku lupa. Aku hanya ingat saat ini, seperti ini kau berdiri disana menatapku, setelahnya aku lupa." Katanya sambil mengarahkan telunjuk padaku.

"Huh. Ya sudah. Ayo pulang kakiku rasanya akan patah." Aku berjalan lagi sambil menghentakkan kakiku pelan sekedar menghilangkan pegal yang melanda ototku, jangan tanya kenapa, tanyakan bocah yang ada dibelakangku yang mengajakku berlari mengitari taman bermain seluas satu hektar tanah itu berkali-kali.

"Kakimu sakit?"

"Iya bodoh."

"Masih kuat berjalan?"

"Kau mau aku jawab jujur atau bohong?"

"Bohong."

"Masih kuat kok."

"Berarti kau lelah."

"Anak pintar."

"Hehe." Dia tersenyum lebar, seperti anak kecil yang baru saja menerima pujian.

Aku tersenyum menatapnya, hanya tampang luarnya saja seperti laki-laki dewasa. Nyatanya dia masih Taehyung di bocah tengik yang kukenal.

Tiba-tiba ia berjalan lebih cepat dan berhenti didepanku.

"Apa lagi?" Tanyaku sinis padanya.

"Ini sudah sore jadi jangan ajak aku bermain lagi, tenagaku sudah habis kau kuras karena berlarian Tae."

Dia tak menanggapi ucapanku malah memunggungiku dan berjongkok.

"Ayo naik." Suaranya berat tapi lembut.

"Kau bilang kau lelah kan? Ayo naik, aku masih kelebihan energi."

Aku tersenyum mendengar ucapannya. Aku perlu tarik ucapanku, dia sudah dewasa.

"Ah kau berat juga ya?"

"Cih. Kenapa? Menyesal punya pacar yang berat?!"

"Siapa bilang? Aku malah suka kau berat, berarti kau makan dengan baik."

Entah kenapa aku merasa ada yang berbeda darinya hari ini, kata-kata manis itu yang keluar dari bibirnya entah kenapa rasanya membuat hatiku berbunga mendengarnya. Wanita yang berat badannya dipuji, kedengaran begitu manis.