9.Purpose

1.1K 137 5
                                    

Panduan Membaca yg baik dan benar

Jangan lupa voment, aku seneng deh kalo kalian spam, bikin semangat!!. Kalian komen apa kek yg penting komen😂














you bless me with the best gift
That I've ever known
You give me purpose
Yeah, you've given me purpose

  Perih, itu kah yang di rasakan Taehyung yang tubuh nya perlahan merosot dan terduduk lemas saat Jungkook meninggalkan nya tadi dengan kata-kata yang terus terngiang-ngiang di telinga nya. Kata-kata Jungkook tadi bagikan palu yang menghancurkan sisi keras hatinya. Kim Taehyung, pria itu memiliki banyak alasan kenapa dia benci kepada adik tak di inginkan nya itu selain anak perebut suami orang. Sejak awal nama 'Yoon Somi' yang Taehyung tahu, kalau wanita itu adalah sekretaris pribadinya papa nya. Rasa benci itu datang ketika nama itu di sebutkan dan membuat kedua orang tuanya bertengkar hebat kala itu, nyonya Kim sampai seperti orang gila karena perselingkuhan itu. Dan ketika Jung Kook datang ke rumah itu dalam gendongan manja sang papa membuat nya cemburu, walaupun Taehyung tahu kalau umurnya saat itu sudah tak harus bermanja di gendongan papa nya. Dan kalimat nasihat atau hasutan dari nyonya kim berhasil mengendalikan hatinya.

  "Jangan dekati anak itu, anak itu haram, hasil perbuatan kotor papa mu dan wanita jalang itu". Ya kalimat itu bagaikan segumpal semen basah yang terus Taehyung ingat dan lama-lama semen itu mengeras di hatinya, membuat Taehyung tak sedikitpun memiliki naluri ke-kakak-an pada Jungkook, sering kali dia merusak mainan Jungkook, tuan Kim mengganti nya dengan cepat membuat Taehyung semakin membenci Jungkook. Seringkali Taehyung mengacuhkan ajakan Jungkook untuk main bersama. Terus.. Terus sampai hati Taehyung benar-benar tertutup untuk sekedar memberi belas kasih pada Jungkook. Rasa benci nya makin meningkat saat nyonya kim perlahan mulai menyayangi Jungkook, Taehyung cemburu karena nyonya kim terlihat lebih mengurusi Jungkook dan menyerahkan segala urusan Taehyung pada baby sitter nya. Itulah beberapa alasan yang dapat di jelaskan dengan kata-kata, selebihnya mungkin ada ribuan alasan yang mampu Taehyung rasakan di dalam lubuk hati batu nya itu.

  
  Taehyung berdiri untuk kembali ke meja nya tadi. Eun Hye yang sedang asik memainkan ponsel nya mendongkak ketika Taehyung datang dan memakai jas hitam yang Taehyung letakan di punggung kursi berbahan kayu itu.

  "Taehyung ada apa dengan mu?". Eun Hye berdiri seraya menatap manik mata Taehyung yang sebam.

  "Istirahat cukup, kepala ku pusing. Kau masih ada pekerjaan kan? Aku mau pulang, dan maaf aku tidak bisa mengantar mu kembali ke kantor". Sahut Taehyung terdengar dingin. Tanpa menunggu gadis itu mengeluarkan kalimat lebih banyak lagi, Taehyung segera melangkahkan kaki nya keluar menuju mobil yang terparkir tak jauh dari cafe itu. Mobil nya perlahan berjalan membelah jalan kota Seoul yang terlihat normal karena ini masih jam kerja.

'Lalu apa bedanya kau dengan papah dulu hyung'.

  Taehyung mengeratkan pegangan nya pada stir mobil, padangan nya sedikit tak jelas karena air mata yang menggenang semakin banyak dan tak lama terjatuh membasahi pipi tirusnya. Taehyung seketika ingat kepada istrinya yang akan bernasib sama dengan ibunya jika dia tahu hubungan yang salah ini.

"Mianhae hikss hiksss jeongmal mi-mianhae". (maaf, sungguh maafkan aku). Taehyung mengusap air matanya dengan punggung tangan nya hingga tak sadar kalau lampu lalu lintas berganti warna merah, hingga sebuah mobil dari samping kiri nya tak mampu berhenti tepat waktu.

  BRAK!!!
  
  
  
  
  
  
  Shyatt!!

  "akh..". Yerin meringis kesakitan saat pisau yang dia gunakan untuk memotong bawang bombai mengenai ujung jari telunjuk nya. Yerin mengibas-ngibaskan jarinya di wastafel yang mulai mengeluarkan darah lebih banyak.

Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang