16. Say To Good Bye

1.3K 141 12
                                    

Sorry kalo banyak Typo^^

  
  Yerin duduk di kursi bersama Taehyung di ruang pengadilan bersama dengan para saksi di sana. Teman-teman Taehyung tidak ada karena mereka pun tidak tahu dengan hal ini, Taehyung hanya ditemani nyonya Kim dan Jungkook. Orang tua Yerin pun belum mengetahui hal ini, karena dia takut kalau orangtuanya cemas dan malah menghampiri Yerin ke korea dan mengabaikan lulusan Dio. Tangan Yerin saling bertautan, ketika sang hakim tengah membacakan keputusan mereka setelah tadinya di nasehati untuk dipikirkan kembali dari sang hakim, tetapi tak ada yang mau merubah dan keberatan dengan keputusan mereka untuk berpisah dan akhirnya 3 kali ketokan palu menyelesaikan hubungan mereka saat itu juga.

Orang yang ada disana mulai keluar, Taehyung menoleh ke arah Yerin yang masih menunduk. Dia mengambil tangan Yerin dan menyadarkan Yerin kalau sidang ini sudah selesai. Yerin menoleh ke arah Taehyung dengan ekspresi datar, Taehyung tersenyum lebar.

"Sudah lega?".
 
"Huh?".
  
"Semuanya sudah berakhir sekarang, kau lega kan?". Yerin diam, tidak Yerin tidak lega, tapi sekarang dia tengah ling-lung karena Yerin masih tidak merasa kalau dirinya dan Taehyung sekarang ini sudah berstatus mantan suami, istri.

"Kau harus berjanji pada ku!". Ucap Taehyung menguatkan pegangan tangannya.
  
"Kau harus bahagia, arrachi?". Seketika dada Yerin terasa nyeri, dan air matanya langsung saja turun. Taehyung terkejut melihat Yerin menangis, dan langsung saja dia mengusap air mata Yerin.
  
"Tolong maafkan aku, aku harap ini adalah air mata bahagia mu. Dan sampaikan maaf ku pada orangtua mu".
  
"Semoga kau bahagia juga Taehyung". Balas Yerin berusaha tersenyum. Taehyung mengangguk cepat.

"Pasti!". Setelah itu Taehyung berdiri dan melangkah kan kaki nya pergi. Yerin menatap punggung Taehyung, dia tampak sedang menerima sebuah panggilan, lalu terlihat bergegas pergi. Yerin menghela napas panjangnya, dan meyakinkan dirinya kalau ia akan baik-baik saja tanpa Taehyung.
  

Hampa, ya itu yang Yerin rasakan ketika Taehyung sudah keluar dari ruangan sidang itu, Yerin jadi bingung apa yang akan ia lakukan setelah ini, Yerin jadi merasa tidak ada tujuan hidup. Yerin berdiri dan meninggalkan ruang sidang yang sudah kosong. Yerin berjalan pulang menuju apartemen sementara dia di Seoul.
  
  
  

  
  ***
  

  
"Eun Hye keluarlah! Apa yang sedang kau lakukan di dalam sana?". Eun Seo menggedor-gedor kamar Eun Hye yang sejak pulang dari mall kemarin tidak terbuka juga. Eun Seo_Kakak Eun Hye_ di buat cemas, takut nya Eun Hye melakukan hal yang tidak-tidak.
  
  *Teettt....
  
  
Bunyi bel apartemen tempat tinggal Eun Hye dan Eun Seo berbunyi. Mendengar itu Eun Seo segera menghampiri pintu dan membuka nya.
  "Taehyung, tolong aku. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan lagi aku takut dia bertindak bodoh". Eun Seo menunjukan wajah nya yang frustasi, dia tidak ingin kehilangan Eun Hye keluarga satu-satu nya yang dia miliki setelah kedua orang tua nya meninggal 6 tahun yang lalu.
  
  
"Eun Seo Noona jangan berpikir yang tidak-tidak". Taehyung melangkahkan kaki nya menuju kamar Eun Hye.
  
"Jung Eun Hye". Panggil Taehyung sambil menggedor, dan berusaha memutar knop pintu. Tapi nihil.
  
"Jung Eun Hye, buka pintu nya! Ini aku Taehyung, aku ingin berbicara dengan mu".
  
Tiba-tiba terdengar suara benda pecah, itu membuat Eun Seo memekik, pikiran negatif nya semakin bertambah. "Ah Taehyung apa yang di lakukan anak itu?!!!". Ucap Eun Seo lalu menggedor pintu kamar itu. "Eun Hye-a Jung Eun Hye- dengar kan Eonni kau jangan melakukan sesuatu yang bodoh! EUN HYE-A setidaknya kau buka PINTU INI PALLIWA!!".  Eun Seo berteriak sambil menangis.

Melihat itu Taehyung langsung membanting tubuh nya ke pintu, berharap pintu itu terbuka. Dia berusaha untuk mendobrak pintu itu, dengan beberapa kali hentakan dan ancang-ancang yang cukup jauh ahirnya dia berhasil membuka pintu itu.
  
"YAK JUNG EUN HYE! APA YANG KAU LAKUKAN?!!". Teriak Taehyung melihat Eun Hye memegang piasau siap di goreskan ke pergelangan tangan nya, untuk memutuskan urat nadi nya disana. Eun Hye menoleh, dengan mata sembab dia menatap tajam Taehyung, dia berdiri dengan ancang-ancang menyakinkan pisau dapur itu dapat menghilangkan nyawa nya saat itu juga.
  
"JANGAN MENDEKAT TAEHYUNG!!". Langkah Taehyung tertahan ketika dia hendak mendekati Eun Hye.
  
"Hikss Eun Hye-a kumohon jangan sayang". Ucap Eun Seo terisak, dia menggeleng-geleng di ambang pintu agar Eun Hye menghentikan niat bodoh nya itu.
  
"TIDAK! Aku sudah tidak ada gunanya hidup di dunia ini, aku sudah tak punya tujuan!!".
  
"Eun Hye jangan!". Taehyung memberi gestur memajukan tangan nya, untuk mencegah Eun Hye, saat pisau itu mulai di templekan ke pergelangan tangan nya.
  
"Eun Hye dengarkan aku dulu....". Cegah Taehyung berharap dapat mengalihkan perhatian Eun Hye. Eun Hye menatap nya.
  
"Kau masih ada tujuan...yah masih...". Ucap Taehyung sambil melangkah sedikit demi sedikit. Tapi Eun Hye juga melangkah kan kakinya mundur, menjauhi Taehyung. Eun Seo terliat harap-harap cemas memperhatikan langkah Taehyung. Dan saat jarak mereka tinggal selanglah..... "BIARKAN AKU MATI!!!".
  
  Grep...
  
Taehyung berhasil memegang pisau itu dengan sangat kuat, hingga darah nya bercucuran keluar dari kepalan tangan nya. "Jangan Eun Hye!". Ucap Taehyung pelan namun tegas, rahang nya mengeras menahan perih di tangan nya, dia masih memegang keras pisau itu, dengan tangan bergetar dia merebut pisau itu dari tangan Eun Hye.
  
"Lepaskan Eun Hye". Taehyung menatap Eun Hye dengan lekat, berharap dapat meluluhkan niat Eun Hye. Eun Hye sendiri terlihat tercengang melihat tangan Taehyung yang bercucran darah, dan Eun Seo di sana membekap mulut nya, dia tidak menyangka Taehyung senekat itu.

Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang