19. I Need You [END]

1.9K 156 31
                                    

Di sarankan untuk tidak menghapus cerita ini dari library karena aku mau up Sinkook moment yang aku pisah

Taehyung tidak mampu berbicara lagi, setelah mendengar pengakuan bahwa wanita yang dia cintai itu telah pindah ke lain hati. Tak ada yang bisa Taehyung lakukan selain tersenyum dan mencoba untuk merelakan wanita itu bersama pria lain, yang mungkin lebih baik darinya. Taehyung mencoba ikhlas.

"Baiklah Yerin-a" Taehyung berdiri, begitu pula dengan Yerin. Lagi-lagi kencan Taehyung batal!. Dia melepaskan mantel nya dan memakaikan nya pada Yerin. Karena Yerin hanya memakai baju tidur yang tipis.

"Aku akan mencoba untuk melepaskan mu, dan mencoba untuk mengubur perasaan ku. Aku harap dia bisa menjaga mu dan menjaga anak kita" ucap Taehyung menatap perut Yerin yang terlihat sedikit buncit. Yerin meremas mantel Taehyung yang bertengger di bahu nya. Yerin merasakan nyeri di ulu hati nya mendengar itu.

"Iya Terimakasih, semoga kau juga selalu bahagia Taehyung".

"Hem, Yerin aku lapar, bolehkah untuk yang terakhir kalinya aku meminta mu untuk memasakan ku nasi goreng?" Pinta Taehyung, dia sangat merindukan aroma makanan buatan Yerin, dan memakan makanan itu.

Yerin hanya mengangguk kecil meng-'iyakan'.




Yerin menyajikan nasi goreng itu di hadapan Taehyung. Taehyung tersenyum tipis mencium aroma dari nasi goreng itu. Dia sangat merindukan makanan buatan Yerin yang satu ini. "Terimakasih Yerin" ucap Taehyung lalu memakan nya.

"Emm rasanya tidak pernah berubah, Enak" puji Taehyung tersenyum miring, dia sangat susah sekali menelan makanan itu ketika dia mengingat pertama kalinya dia memakan masakan Yerin.

"Besok aku akan berangkat, jam 10 pagi Yer, doakan aku agar selamat" ucap Taehyung. Hati Yerin terasa perih. Entah kenapa ia tidak rela jika Taehyung pergi. Mata Yerin berkaca-kaca dan sebentar lagi air mata itu pasti akan jatuh. Dengan cepat Yerin berdiri, dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis.

"Taehyung, aku mengantuk. Aku akan meminta Dio untuk menemani mu, untuk besok, hati-hati ya". Yerin segera pergi dari meja makan dan masuk kedalam kamar nya.

BAM!!

Suara pintu kamar Yerin terdengar menggema. Pegangan Taehyung pada sendok dan garpu berubah menjadi genggaman kuat sampai tangan itu terlihat bergetar. Taehyung mengambil sesuap dan memakan nya, dia mengunyah dengan penuh penekanan, terlihat rahang nya mengeras. Dengan ekspresi datar itu, air mata Taehyung menetes sedikit demi sedikit, tenggorokan nya tercekat tak mampu menelan makanan yang dia kunyah.

Pertahanan Taehyung roboh, pria itu akhirnya menangis walaupun tak bersuara. Dio mengintip di pintu kamarnya yang berseberangan dengan pintu kamar Yerin.

Yerin bersandar pada pintu kamar nya. Perlahan tubuh Yerin merosot dan terduduk, seakan tak ada tulang di badan nya. Yerin menutup mulut nya agar suara isak tak lolos dari mulut nya, Yerin menangis, Taehyung menangis. Dan Dio.... Dia menghela napasnya bingung.

"Gue tau kak, lo masih cinta sama Tae ayam itu" ucap Dio menyandar pada tembok.

***

Pagi hari, Yerin keluar dari kamar nya dengan terburu, karena ini sudah jam 9, Yerin kesiangan membuat sarapan untuk Dio. Yerin mendengar sesuatu di dapur, ia segera kesana, dan ternyata itu Dio.

"Dek kamu gak ke kampus?" Tanya Yerin mendekati Dio yang sedang memasak mie instan.

"Pagi-pagi makan mie. Enggak boleh, sono duduk kakak buatin sandwhich" Yerin mendorong Dio untuk menjauh dari kompor, tapi Dio tidak bergerak karena dia menahan tubuh nya. Dia menatap kakak nya lama. "Kenapa Dek?"

Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang