ini percakapan terpanjang antara aku dan kamu yang pertama,
setelah kamu memutuskan untuk berhenti sejenak,
dan aku yang akhirnya memutuskan untuk mundur.ya, akhirnya aku dan kamu kembali chat seperti semula, seperti sedia kala.
kau berkata bahwa kau ingin bercerita dengan ku, meminta padaku saran yang tepat untuk masalahnya,
dan aku dengan baik hati menjawab silahkan,
aku perbolehkan kau bercerita.kau bertanya padaku, kau bercerita kepadaku, curhat kepadaku, tentang dirinya.
dirinya.
kembali lagi tentang dirinya.
dirinya yang selama ini selalu menjadi pusat perhatianmu.
dirinya yang selama ini selalu menjadi pemeran utama dalam cerita ini.
dirinya yang selama ini telah aku coba lupakan.
dirinya yang selama ini selalu engkau banggakan.
dan bodohnya, aku masih menghargaimu yang sedang bercerita padaku.namun satu kata yang sangat menohok hatiku adalah,
ketika kamu akhirnya mengakui,
bahwa kamu masih menyayanginya,
bahkan selama 10 bulan ketika aku dan kamu masih bersama,
dari 15 bulannya aku dan kamu yang lalu.10 bulan,
selama itukah kau membohongi diriku?10 bulan,
selama itukah pula kau membohongi dirimu sendiri?selama 10 bulan,
kau berkata bahwa hanya sayang padaku, hanya cinta padaku, hanya ingin bersamaku, dan hanya ingin aku di sampingmu.10 bulan,
selama itukah kau menjadi pembohong ulung, sayangku?masih terasa sesak rasanya,
masih terasa layaknya ada jarum yang menusuk urat nadi ini,
makin tercipta rasa benci,
makin tercipta rasa ingin pergi,
namun masih berat hati untuk kulakukan secara menyeluruh.
masih tak ingin aku terlalu jauh pergi darimu.mengapa kau benar-benar tidak peduli dengan perasaanku?
belum genap sebulan kita berpisah sayang,
namun kejujuranmu terlalu pahit untuk dijelaskan.
aku masih rindu,
aku masih juga merasa,
apa yang harus aku lakukan untuk bisa merelakanmu dengannya?apa kau tau?
bahwa setiap jawabanku yang terkesan excited dan senang bahwa kau telah kembali dengannya lagi adalah suatu kebohongan belaka, sayang?
apa kau pernah peduli dengan apa yang aku rasakan ketika kau mengatakan semua kejujuran yang teramat pedih itu?
apa kau pernah selama ini memikirkan diriku?
nyatanya tidak.
hanya aku yang mengerti aku,
dan hanya aku yang paling mengerti akan dirimu.
akan perasaanmu.

KAMU SEDANG MEMBACA
aku, kamu, (tanpa) kita.
Poetryhanya ada aku, kamu, dan yang sebenarnya terjadi adalah, tak pernah ada kata kita diantara hubungan ini.