aku, kamu, (tanpa) kita.

lii

aku tau,
aku tau, bahwa ia tak akan memelukku erat seperti yang kau lakukan dahulu,
aku tau, bahwa ia tak akan mengecup pipiku hangat seperti yang selalu kau lakukan ketika bertemuku dahulu,
aku tau, bahwa ia tak akan menggenggam tanganku erat ketika aku sedang ketakutan dahulu,
aku tau, bahwa ia tak akan mengatakan hal-hal romantis yang biasa kau lakukan padaku dahulu,
untuk membuatku luluh, untuk membuatku terlena, untuk membuatku susah untuk melepaskanmu.

tapi aku tau,
bahwa ia tak akan lupa menyebut namaku di setiap doanya, di setiap ibadahnya,
bahwa ia tak akan meninggalkanku seperti yang kau lakukan saat ini,
ia tak akan menyakiti perasaanku seperti yang selalu kau lakukan beberapa saat ini,
ia tak akan menodaiku dengan semua sentuhannya seperti yang kau lakukan terdahulu padaku,
dan ia,
tak akan melepasku,
seperti kau membuangku dahulu.
aku tau,
bahwa ia akan menjagaku,
menjagaku dari manusia hina seperti dirimu.
dan yang tidak aku tau,

bagaimana bisa sifat dinginnya lebih membuatku sulit untuk lepas darinya,
ketimbang sifat hangatmu yang cukup mudah kulepas saat itu?

bagaimana bisa ia lebih cepat membuatku jatuh hati dengan kepribadian dingin dan cueknya, dibandingkan kamu yang selalu menggodaku setiap saat dahulu?

bagaimana bisa ia sangat tahan dengan sifat kekanak-kanakan ku selama ini, dibandingkan kamu yang selalu mengomel dan lelah dengan sifatku tersebut?

bagainana bisa ia tahan dengan diriku yang seperti ini, dibanding kamu saat itu?

jelas,
karena ia lebih tulus mencintaiku,
dibandingkan kamu yang dulu padaku.