aku ingat saat dimana aku memelukmu erat pada saat terakhir kali kita bertemu,
aku memelukmu sangat erat,
bagai tak mau lepas,
seperti aku tau bahwa itu akan menjadi pelukan terakhir kita.
aku ingat saat dimana kau menggenggam tanganku erat pada saat terakhir kali kita bertemu,
kau menggenggam tanganku erat,
meledek tangan ku yang kecil mungil,
lalu kau kecup jari-jari tanganku,
dan memelukku kembali.
aku ingat saat dimana kau mengelus lembut rambutku,
dan kau kecup puncak kepalaku,
serta mengacak-ngacak rambut hitamku,
kebiasaan yang kau lakukan dari dulu,
caramu menunjukkan kasih sayangmu padaku.
aku ingat saat dimana kau mencium pipiku saat sebelum pulang 2 kali terakhir kita bertemu,
kau mencium pipiku lembut,
dan memelukku,
seakan itu akan menjadi ciuman terakhir yang kau berikan padaku.
aku ingat saat dimana kau mengendus geli belakang telingaku,
dan mengatakan sesuatu yang lucu,
yang semakin membuatku tertawa geli dan ingin lagi.
aku ingat saat pertama kali kita bertemu,
saat pertama kali kau memelukku,
saat pertama kali kau menciumku,
saat pertama kali kau merangkulku,
saat dimana kau mengatakan sayang kepadaku,
saat dimana kau meledek usil kepadaku.
sederhana,
namun takkan pernah bisa ku lupa walau sedikit waktu pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
aku, kamu, (tanpa) kita.
Poetryhanya ada aku, kamu, dan yang sebenarnya terjadi adalah, tak pernah ada kata kita diantara hubungan ini.
