D.E.L.A.P.A.N

81 15 3
                                    

Rumah Riana dan Jack
08:30 AM

Mereka sudah tiba di rumah Riana dan Jack beberapa menit yang lalu. Kini mereka berkumpul di ruang tengah untuk berdiskusi.

“Udah kumpul semua ni?” tanya Jack sembari duduk di sofa.

“Udah udah."

“Belom lengkap,” celetuk Arvelus tanpa Dosa.

Alexis mengerutkan keningnya “Apanya yang belom?” tanyanya.

“Makanannya HAHAH, gue laper please,” ujar Arvelus sambil mengemis meminta makanan.

“Ih dasar lo Ar,” ucap Defney menatap Arvelus malas.

“Noh udah gue siapin makanan sama minuman santai aja,” ucap Riana seraya menaruh makanan dan minuman di atas meja.

“Okee jadi gini kita akan usut masalah ini,” ujar Thom.

“Gue ada ide gimana kalo kita cari dulu buku sejarah sekolah kita,” usul Jack dan membuat beberapa dari mereka mengangguk.

“Oiya gue setuju, katanya itu buku dikubur dilantai kelas 9C," ucap Petrinia yang membuat Alexis terkejut.

“Ehh seriusan lo?” sahut Alexis sambil membulatkan matanya.

“Okee gini aja mending kita ke sekolah sekarang," ucap Thom yang bangkit dari sofa.

“Eh tunggu tapi kan sekarang di sekolah rame ada proyek pembenaran gedung kelas C itu, pasti banyak guru juga,” kata Defney yang ada benarnya juga.

Mereka berpikir, berusaha mencari solusi. “Aduhh trus gimana dong?” tanya Steline.

“Udah gak apa, itu urusan belakangan," ucap Stefan seperti berkata bahwa semuanya mudah ditangani.

“Udah ayo berangkat."

Mereka berangkat menggunakan dua mobil.

Mobil pertama ada Justin, Jack, Carol, Riana, Defney, Lexis, Steline.

Mobil kedua ada Stefan, Thom, Yani, Prana, Petrinia, Arvelus.

!¡!¡!¡

SEKOLAH
10:10AM

“Tuh kan banyak guru,” ujar Carol menengok ke jendela mobil.

“Udah gapapa jalan aja dulu masuk ke sekolah,” ucap Stefan yang langsung keluar dari mobil tanpa aba-aba.

“Ternyata rusaknya parah yaa,” ucap Defney saat melihat kerusakan yang dialami gedung kelas 9C.

“Iyaa, tapi kenapa ruang kelas C aja yang hancur?” tanya Alexis bingung.

“Mungkin ada Bom Atom," jawab Arvelus sambil makan permen karetnya.

“Woyy gila lo, jan ngomong sompral lo,” sahut Prana.

“Siapa tau aja kan,” balas Arvelus sambil tertawa penuh dengan kepuasan.

“Bacod dah lo Ar,” ucap Defney yang sudah geram mendengar celotehan Arvelus.

“Eh nak ngapain kesini?” tanya salah satu guru.

“Aduhh kan mati kita nih,” pekik Defney sambil menepuk jidatnya.

“Ehh gimana dongg??” ucap Carol panik.

“Sttt biar gue yang nanganin,” sahut Stefan menenangkan.

“Sok aja lo Stef,” ucap Defney.

“Kita lagi jalan-jalan aja pak, tadi habis kerja kelompok dirumah temen," jawab Stefan dengan santai.

“Iyaa pak trus biar sekalian mampir kesini mau lihat katanya ruang gedung kelas  C runtuh,” ujar Thom menyambungi Stefan.

“Ohh iya nak.”

“Kenapa bisa runtuh gedungnya pak?” tanya Jack ingin tahu.

“Kayaknya gempa nak, kemarin memang sempet ada gempa juga,” jelas pak guru. “Yaudah nak bapak mau cek proyek dulu ya,” sambungnya.

“Ohh iyaa pakk, makasi.”

“Tuh kan gaada apa apa juga Thom. Cuma gempa udah ih," ucap Carol.

“Ehh Jack mana nih sepupu gue? Ngilang lagi tu anak orang,” tanya Riana sambil mencari keberadaan Jack.

“Di telan bumi,” jawab Prana datar.

“Kriuk nyess lo Pran,” hina Thom sambil menoyor kepala Prana.

"Aeduhh," rintih Prana meringis kesakitan.

“Woyy guys sini dehh,” terdengar suara Jack dan mereka langsung mencari sumber suara.

“Eh itu suara Jack tapi mana orangnya,” ucap Defney sambil melihat sekitar.

“Disini anjirrr woy,” teriak Jack memanggil mereka.

“Ehh itu Jack” ucap Alexis sambil menunjuk ke arah Jack. Mereka semua segera menghampiri Jack yang berada tidak jauh dari reruntuhan gedung.

“Eh ngapain lo disini anjirr," ucap Justin sambil mengusap-usap jambulnya.

“Gue nemu sesuatu,” kata Jack.

Mereka semua menoleh ke arah Jack dan melihat apa yang Jack temukan. Dan ternyata-

Bersambung...

!¡!¡!¡

Haiii haiii
Akhirnyaa updatee part selanjutnyaaa..

Jangan lupa comment and voteeeee cerita abal-abal ini.

Terima kasihhh :)))

Big Hug, Tintin.

Our School Has Many Mystery✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang