T.I.G.A

103 23 7
                                    

Mereka semua mengerutkan keningnya, bertanya-tanya mengapa Thom menanyakan hal tersebut.

“Ohh itu, tau tau,” sahut Alexis. “Ada apa emangnya?” sambungnya kepo.

“Itu kan udah 3 tahun yang lalu Thom,” ujar Defney.

“Iyaa gue tau, tapi sebelum-sebelumnya itu, sebelum dia meninggal ada kakak kelasnya yang beda 3 tahun juga meninggal sebelum ujian,” ujar Thom.

“Jadi maksud lo sekolah kita nyari pembayar (tumbal) setiap 3 tahun?” tanya Riana yang langsung memahami arti perkataan Thom.

“Yakk bener, kayaknya sih gitu Ri,” sahut Thom.

“Sttt enak nih makanan buatan bu kantin,” celetuk Arvelus sambil memakan nasgornya ditengah mereka sedang membicarakan hal serius.

“Eh tai lo, ini suasana lagi tegang serius lo malah ganggu,” ucap Prana yang menatap Arvelus sinis.

“Udah diem lo pada,” suruh Jack.

“Masak sih? Trus lo mau ngapain Thom?” tanya Justin sambil menyuap nasi gorengnya.

“Gimana kalau kita selidiki aja,” jawab Thom dengan tampang santai.

What?? Eh Thom lo gila apa, kurker (kurang kerjaan) banget lo nyelidiki begituan ihh,” ujar Carol histeris.

“Heh bener tu kata Carol,” jawab Justin membela Carol.

“Eh tapi gak ada salahnya di coba yukk,” ajak Riana yang setuju dengan Thom.

“Iyaa boleh, gue juga penasaran sama apa sebenarnya yang terjadi,” sahut Jack. Seketika pasukan pemberani berkumpul.

“Anjirr apa apaan dah ni,” ujar Alexis yang masih berusaha memahami apa yang mereka katakan.

“Yaudah terserah kalian gue mah ngikut aja," sahut Defney si pasrah aja.

Tettt, tettt, tettt...  bel masuk kelas berbunyi.

“Yaudah yuk masuk kelas, kita lanjutin nanti aja,” ucap Steline yang bangkit dari tempat duduknya.

“Yaudah ayoo,” ucap Stefan. “Eh btw jampel ini dapet Sejarah kan? Mumpung gurunya baik kenapa kita gak tanya Pak Bejo aja dia kan udah lama tuh ngajar disini,” usul Stefan.

“Eh boleh boleh tu, nanti gue yang nanyak deh,” ucap Steline.

Saat sedang di dalam kelas sejarah, tentunya para siswa tidak ada yang mendengarkan apa yang Pak Bejo sampaikan di depan kelas karena semuanya menguap menguap club alias mengantuk.

“Baik anak-anak apakah ada yang bertanya? Materi BAB ini sudah habis jadi kalian bebas bertanya,” ucap Pak Bejo.

“Stt stt," ada yang melempar kertas ke bangku Steline dan itu si Stefan. “Woy sana tanya Pak Bejo,” suruhnya.

“Iyaa iyaa, ini juga mau nanya,” bisik Steline sedikit nyolot.

“Maaf pak, saya mau tanya bapak tau gak tentang sejarah sekolah ini?” –Tanya Steline ke Pak Bejo “Trus boleh diceritain gak pak?” sambungnya.

“Oh cerita sekolah boleh-boleh aja tapi kalian jangan kasi tau siapa-siapa tentang apapun yang nanti bapa ceritakan, ini bakal jadi rahasia kalian dengan bapak. Gimana?” ujar Pak Bejo.

“Boleh pak boleh,” jawab beberapa diantara teman mereka dikelas dan mengangguk.

“Gini, dulu itu sekolah kita bangunan kuno, karena lahannya luas akhirnya pemerintah membangunnya jadi sekolah, tapi kejadian aneh sering terjadi di sekolah ini. Setiap 3 tahun kelas 9 medekati ujian ada saja yang meninggal, tidak tahu apa penyebabnya. Tetapi semua yang meninggal sudah diputus hubungan dengan sekolah, jadi arwahnya tidak gentayangan dan sudah tenang disana,” jelas Pak Bejo.

Semua siswa khusyuk mendengarkan Pak Bejo bercerita.

Bersambung...

!¡!¡!¡

Hallo guys, itu cerita dari gue hehe.. maaf yaa kalau gak serem dan gak seru. Hehehe

Kami siap menerima saran kalian kok :)

JANGAN LUPA COMMENT DAN VOTENYA!!!!!

Big Hug, Tintin.

Our School Has Many Mystery✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang