S.E.B.E.L.A.S

65 16 1
                                    

Begg...

“Yess kebuka."

“Baguslah, ayo masuk,” ucap Jack kemudian masuk ke dalam sekolah.

Mereka semua masuk ke dalam sekolah mengikuti Jack.

“Aduhh nasib gue gimana nih disini, kalo gue mati gimana?” celetuk Arvelus.

Plakkk

“Lo kalau ngomong jangan ngasal," ucap Prana sambil mukul mulut Arvelus.

“Maaf maaf, sakit tauu,” ucap Arvelus sambil megang mulutnya.

“Woy lo cepetan napa! Lama disana ah,” seru Jack yang melihat temannya berbelit-belit.

“Iyaa sabar ini udah jalan,” sahut Riana.

“Wihh gila ini serem banget sumpah gelap juga,” ujar Alexis sambil menghidupkan senter di ponselnya.

“Nah gini mendingan ada lampu,” ucap Stefan.

“Woy ini udah lengkap kan? Gak ada yang hilang kan?” tanya Arvelus parno sendiri.

“Woy kampret yaiyalah ini udah 11 orang lengkap,” jawab Stefan.

“Lah bukannya 13? Tuh kan ada yang hilang aduhh cepet cari yang hilang,” ujar Arvelus panik. Namun semuanya tertawa melihat Arvelus.

“Woy umur lo berapa? Lo pikun atau gimana? Carol sama Justin kan gak ikut govlok,” ucap Riana sambil tertawa terbahak-bahak.

“Eh busett iya gue lupa," jawab Arvelus sambil tertawa kecil karena malu.

“Makanya minum air got sana, kurang fokus lo tuh,” ejek Stefan.

“Kelewatan lo Stef hahaha,” ujar Prana sambil tertawa.

!¡!¡!¡

KELAS 9C

Mereka tiba di reruntuhan gedung kelas 9C dan dengan segera mereka masuk ke dalam.

“Udahh ayo kita gali bukunya,” seru Yani.

“Iyaa tapi dimana? Gue lupa tempatnya anying,” sahut Jack yang mendadak pikun.

“Wahh kamprett kalo gini kita kerja double dong,” keluh Steline.

“Lagian sih lo gak mau diisiin tanda ajaa tadi," ucap Defney yang ada benarnya juga.

“Yaudah cari aja gak papa juga ih,” kata Prana sambil melihat dimana buku itu.

"Yaudahh deh."

Mereka mencari buku tersebut di bawah reruntuhan dengan perlahan.

“Woyy guys ini gue ketemu bukunya," ujar Thom. Setelah hampir setengah abad mereka mencarinya, kini Thom berhasil juga.

“Ehh mana manaa?”

“Ayo buruan gali yang cowok,” suruh Yani.

“Walaah apes napa harus yang cowok,” keluh Arvelus.

“Bacot lo, kalau gamau bantuin gak usah,” ucap Defney sambil memutar bola matanya malas.

“Yaudah ayo gali,” ajak Stefan yang bersiap untuk menggali.

“Ehh Stel napa lo diem aja?” tanya Alexis sambil menggoyangkan badan Steline.

Steline tidak menjawab dan tiba-tiba brukk, Steline pingsan.

“Woyy bantuin Steline pingsan,” teriak Alexis sambil berusaha menopang tubuh Steline.

“Ehh Steline, Steline,” panik Defney sambil menepuk muka Steline.

“Gak bangunn jugaa,” ujar Riana ikutan panik.

“Woy yang cowok bantuin napaa aduhh,” panik Alexis.

“Aduhh kenapa Steline bisa pingsan sih,” ucap Stefan seraya mengampiri Steline.

“Jangan jangan dia ngeliat setan,” celetuk Arvelus ditengah kegawat daruratan.

Plakkk.. Arvelus kena pukul lagi.

“Mulut lo dijaga,” ucap Defney dengan nada tajam.

Dan seketika-

Bersambung...

!¡!¡!¡

Balikk nihhh guyssss
Hadehhhh, capeeek jugaa revisi ginian doangg wkwkwkw

Jangan lupa voteenyaa yaaaa :)))

Makasiiihhhh :))

Big Hug, Tintin.

Our School Has Many Mystery✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang