D.U.A - D.U.A

40 14 2
                                    

"Hahh? Seriusan lo? Itu sama banget kayak mimpi gue tadi Pran sumpah."

"Yang bener lo ih jangan main main lo Ar," jawab Carol tidak percaya.

"Sumpah gue kagak boong," sahut Arvelus.

"Ehh bentar," kata Thom yang sambil memejamkan matanya seperti ada sesuatu.

"Eh ada apaa woy ada apaa?"

"Ini jam berapa?" tanya Thom tiba-tiba.

"Jam empat sore. Ada apa lo nanyakin jam Thom?" ujar Stefan.

"Dua jam lagi kita otw," ucap Thom.

"Eh buset jam enam gitu?" tanya Defney.

"Ehh jan jam segitu napaa sihh, itu kan jam-jam segitu kita gak boleh kemana mana," ucap Petrinia sambil mencegah.

"Udah gak ada tawar menawar lagi. Karna masih dua jam lagi mending kita tunggu disini," kata Thom sambil mengeluarkan buku sejarah sekolah yang dibawanya.

"Tu buku sebenarnya isinya apa sih?" tanya Alexis.

"Iyaa gue juga kepo sama tu isi buku," tambah Yani yang merasa kepo.

"Mending kita liat sekarang aja."

Thom membuka bukunya secara perlahan.

"Disini halaman pertama.,.,. pada buku berisi.,.,. sebuah kata kata.." ucap Thom perlahan sambil membaca isi buku tersebut.

"Isinya apaaa Thom???" tanya Yani kepo.

"Iyaa isinyaa apaa??" pertanyaan disusul oleh Steline.

"Eh tb..cat.. m..us..yna.. mk..lou," bahasa planet tiba-tiba datang dari mulut Arvelus.

"Anjirr, woyy tu mulut kalo penuh kagak usah ngomong," kata Riana sambil menoyor kepala Arvelus.

"Hahaha, lo makan makan ajaa Ar," kata Prana.

"Lo ngomong apaa sih alien??" pertayaan hina dari Justin untuk Arvelus.

"Khvdks shbjhv," jawab Arvelus yang mulutnya masih penuh dengan makanan.

"Sialaan, mending lo diem ajaa monyet," ucap Petrinia.

"Tulisannya itu FIND or DIE," ucap Thom seketika dan tiba-tiba semuanya diam dengan seribu satu bahasa.

"Jackk..," ucap Riana perlahan sambil menoleh ke arah Jack.

"Itu kan kata kata yang gue sama Riana pernah liat dirumah dan gue udah cerita sama kalian," ucap Jack bingung.

"Sumpah semua ini pasti ada hubungannya satu sama lain," ucap Thom yang terlihat sedang berfikir.

"Iyaa semua ini pasti ada hubungannya, dari kejadian dirumah masing masing, mimpi, suara suara, dan buku sejarah," ucap Yanni menyimpulkan.

"Justin gue- ta-kut," ucap Carol yang ketakutan.

"Sttt, udah lo tenang aja Car. Ada gue sama yang lain," kata Justin menenangkan Carol.

"Sekarang kita harus gimana ni woyy" tanya Prana yang juga bingung.

"Kita berangkat sekarang ayo," ucapan Thom yang tiba-tiba membuat semuanya melongo dengan seribu satu bahasa lagi.

"Woyyy lo bilang tadi dua jam lagi alias jam enam. Lah kenapa sekarang tiba tiba berangkat jam segini coba?" kata Stefan yang terlihat bingung.

"Iyaa ih ada apa coba ni anak."

"Kepentok apaan lo dah Thom."

"Lagipula 30 menit lagi jam enak Thom tunggu lagi bentar ae napa sih."

"Udah ah diem lo pada. Kita berangkat sekarang ajaa," ucap Thom.

"Yodah terserah lo aja dah nyet."

Mereka sebuah pergi meninggalkan AMZ dan masuk ke dalam mobil masing-masing. Siap untuk memulai petualangan.

!¡!¡!¡

SEKOLAH
05:25 PM.

Di mobil pertama ada Defney, Thom, Alexis, Steline, Petrinia, Yani, dan Stefan.

"Sekarang kita mau ngapain nih??" ucap Defney.

"Tau nih si Thom. Tanya dia ajaa," jawab Alexis.

"Lo yakin kita parkir disini Thom? Didepan sekolah?" tanya Steline.

"Woyy bro lo kenapa diem coba, jan sampe lo kesambet," kata Stefan yang ngasal langsung mendapat pukulan dari Petrinia.

"Lo kalo ngomong jangan ngasal ogeb."

"Yeelah kan siapa tau ajaa tu anak kesambet kayak si Steline tadi haha," ucap Stefan dengan muka tanpa dosa.

"Brengsek diem ajaa deh lo, ngeselin amat jadi orang," jawab Steline sinis.

"Hehehe maaaf maaf."

"Thom lo kenapa woyy sadar," kata Yani yang sambil menggoyangkan pundak Thom.

"Gue sadar monyet," jawaban Thom membuat Yani kaget.

"Setan lo dasar, gue nanya baik baik lo malah bilang gue monyet," Yani langsung menoyor kepala Thom.

"Ehs, ya sorry. Lagian sih lo semua kagak bisa diem," jawab Thom.

"Lagian ih lo isi acara diem segala kita kan panik," kata Steline.

"Sekarang kita harus gimna niih?" tanya Petrinia sambil menggaruk kepalanya.

"Ya gak mungkin kan kita masuk kesana, lo liat aja tu para pekerja gedung masih rame ada guru yang ngawasin juga lagi," perkataan Stefan ada benernya juga.

"Gimanaa ni sekarangg Thom?" tanya Alexis.

"Kita bakalan nunggu disini gitu sampe tu pekerja pulang?" tanya Steline.

"Yaelah mendingan kita diem aja di AMZ kalo tau gini mah," jawab Defney.

"Kita bakalan masuk lewat pintu belakang," ucap Thom.

"Whattt? Pintu belakang?" kata Alexis yang sedikit teriak.

"Eh kunti bisa kok suara lo dikecilin dikit," sahutan hinaan dari Stefan.

"Ya sorry, emangnya pintu belakang gak di gembok apa?" tanya Alexis.

"Mana gue tau," jawab Thom singkat.

"Kabarin anak anak di mobil 2 Lex cepet!" suruh Yani.

"Okee, bentar."

Bersambung...

!¡!¡!¡

Hiii temans temannss..
Jangan lupa comment and vote yaa meskipun ceritanya mondar mandir syantiq :)

Makasii :))

Big Hug, Tintin.

Our School Has Many Mystery✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang