Chapter 18

2.6K 250 55
                                    


Dirinya murka, ekspresi diwajah cantiknya terlihat dingin, tangannya yang mengeluarkan darah akibat kuku kuku jarinya yang menancap bahkan tak terasa oleh (yn), ditangannya ada sebuah tas belanjaan berukuran sedang, tas yang berisi pigura pigura dari toko yang tadi dibelinya, tak lupa beberapa kertas kado berwarna dan pita serta lem ada didalam tas yang sama,

(yn) tau saat kembali kerumah tadi ochobot memandang (yn) dengan err aneh?  Mungkin, entahlah... (yn) tak peduli, sekarang (yn) ada didalam kamar miliknya dirumah sang kakek, tas belanjaan yang berisi barang barang keperluannya (yn) taruh diatas tempat tidur miliknya, dirinya mengambil sebuah handuk dan satu setel pakaian dari lemari lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang berkeringat,  sekaligus sedikit mendinginkan emosinya.

*
*
*
*
*
*
*
*

Waktu telah menunjukan pukul 14,25,  kurang lebih sudah 4 jam lebih setelah (yn) pergi ke toko, boboiboy duduk disofa yang ada diruang tamu, ekspresi mukanya terlihat sebal dan bibir mungilnya mengerucut kedepan beberapa senti, (yn) yang duduk disampingnya hanya tersenyum melihat itu, emosi dan kemarahan pada diri (yn) sudah tidak ada, err.  Mungkin bukan tidak ada, karena di dalam hati (yn) ada rasa benci dan marah  yang sangat besar,

(yn) berusaha untuk tidak meninju tembok kamarnya untuk melampiaskan kemarahan yang ada pada dirinya, jika saja (yn) meninju tembok itu dengan kemarahan yang besar, bukan tak mungkin tembok tersebut retak malah kemungkinan besar akan roboh, jangan kira (yn) adalah seorang perempuan yang lemah, kau salah jika berpikir demikian, nyatanya (yn) adalah seorang ahli beladiri tingkat tinggi, mengalahkan preman berjumlah 10 orang saja sanggup, bahkan guru beladiri yang mengajarkannya saja berpikir dua kali untuk menghadapinya,

Banyak yang menantang (yn) bertarung, dan pada akhirnya mereka akan terbaring di tanah dengan keadaan dua atau tiga tulang miliknya retak, perlombaan yang (yn) ikuti di turnamen bukan perlombaan yang bisa disepelekan, guru guru besar telah mengakui kehebatan ilmu yang (yn) kuasai,

Tangan (yn) menepuk pipi sang adik yang sedang cemberut dengan gemas lalu menarik narik pipi chuby sang adik sambil tersenyum usil.

"uahh... Akak,, lepash lah.. "

"tak... "

"akhakk... Lepash.. Lepash, shakit tau, jahnganlah  tarikh tarik... "

"hm.. Yelah.. "

"uh.. Akak jahat, sakit lah pipi boboiboy jika akak tarik tarik macam tu.. "

"salah sendiri punya pipi chuby... "

(yn) tergelak melihat adiknya melipat kedua tangan didada sambil memasang ekspresi kesal,tangan kanan (yn) mengelus pipi sang adik yang sedikit memerah karena ulahnya tadi,

"akak... Pipi boboiboy tak chuby lah... Hanya tembem sikit je... "

"pfftt... Ahahaha... Itu same je artinya.. Tapi bukan tembem sikit,malah sangat tembem "

"akaak... "boboiboy semakin kesal dengan kelakuan kakak perempuan satu satunya itu,

"ahhh... "(yn) memekik kesakitan saat bocah pengendali element yang sekaligus merangkap menjadi adiknya itu menggenggam tangan kanannya yang sedari tadi mengelus pipi sang adik dengan kuat,boboiboy terkejut melihat kakaknya memekik lalu dengan cepat melihat telapak tangan kakaknya, mata boboiboy yang bulat semakin membulat melihat beberapa luka yang masih basah ditelapak tangan kakaknya,

Kakak TerbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang