jadi, mingyu kepikiran sama hal pertama kali yang bikin dia sama wonwoo terikat sama hubungan yang manis, tapi kadang nggilani.
sebenernya, yang nggilani cuma mingyu. wonwoo nurut aja soalnya dia paham kalau sebenernya dari segala sikap nggilani si mingyu yang hobi gombal itu pasti dia sayang banget sama wonwoo.
ketemuan pertama kali itu caranya enggak elit. bukan tabrakan di koridor kayak drama picisan atau malah timpa-timpaan kayak film india.
waktu itu, mingyu pulang malem dari kampus. badannya capek banget gara-gara ngejer dosen buat bimbingan skripsi. ribet, tapi dia mau cepet-cepet lulus. masa ngejer dosen mulu, jodoh kapan dikejer?
biasanya mingyu naik lewat tangga. cuman, ini udah malem. selain badannya kerasa capek, doi juga mudah kemakan sama rumor tentang syaiton yang berkeliaran di tangga.
dan mingyu memutuskan untuk naik lift. memang kayaknya naik lift lebih nyeremin, tapi yaudahlah.
"anjir, jodoh gue kapan dateng. mager kali ya, makanya belum nyampe." gumam mingyu sedikit menghibur diri.
baru aja pintu lift baru mau ketutup. tiba-tiba ada yang teriak nyuruh buka pintu lift lagi.
"tunggu!"
dan mingyu langsung mencet tombol buat buka pintu lift. kemudian, orang yang teriak itu masuk ke lift bareng mingyu dengan ngos-ngosan.
waktu dilirik, kayaknya itu juga anak kuliahan. kebukti dari tas punggungnya yang gak jauh kayak tas mingyu. segede gaban plus tas tenteng buat naruh laptop.
berhubung lantai tempat mingyu itu tinggi dan suasana hening, dia nyoba buat menyapa cowok yang ada disebelahnya.
"ehm, di lantai berapa?"
cowok itu noleh dan seketika mingyu merasa terpesona. kulitnya putih, hidungnya bangir, bibirnya merah kayak putri salju, terus kacamata bulat itu bikin kesan manis plus plus.
dia senyum tipis, bikin mingyu ngebatin. 'ini manusia atau bidadari. cantik banget???'
"lantai lima-belas."
"oh sama."
setelah itu hening lagi dan mereka masih ada di lantai delapan. lama banget, njing. suasana canggung gini malah bikin mingyu mikir kalau dia lagi berduaan sama suzanna.
yang ada disebelah mingyu gigit bibir bawahnya dan noleh ke arah cowok yang lebih tinggi dari dia itu.
"jeon wonwoo."
waktu mingyu denger suara deep tapi halus itu dia langsung noleh dan ngelihat si manis lagi ngulurin tangannya.
sesaat, mingyu bersyukur dalam hati. dia gak perlu pake cara macem-macem untuk kenalan sama yang manis-manis karena empunya sendiri udah ngegas duluan.
dengan senang hati, mingyu bales ngulurin tangannya dan senyum ganteng. bikin yang ngulurin tangan duluan jadi gantian degeun-degeun.
"kim mingyu."
dan tangan mereka berdua masih pegangan, terus saling tatap-tatapan. sebenernya, si wonwoo udah agak risih tangannya masih genggaman sama mingyu.
tapi, mau gimana lagi. lumayan hangat. wonwoo beberapa kali ngelirik badan mingyu, kayaknya enak kalau dipeluk sama cowok tinggi menjulang ini, hehe.
"oh iya, wonwoo." yang dipanggil langsung negakin kepalanya dan natap mingyu yang masang ekspresi yang gabisa diartikan oleh kaum awam. "jadian, yuk. aku suka kamu."
ting!
tanpa dosa, wonwoo masang wajah emonya dan melenggang keluar ninggalin mingyu yang masih cengo. mingyu gak berhenti natap wonwoo yang sekarang udah masuk ke dalem apartemennya yang ternyata cuman batas 3 apartemen sama punya mingyu.
saking terpesonanya, mingyu gak nyadar kalau pintu lift udah nutup lagi dan ngebawa mingyu sampe rooftop.
"anjing!"
KAMU SEDANG MEMBACA
sofa ㅡmeanie✔
Fanfictionwonwoo itu tsundere parah dan mingyu adalah satu-satunya orang yang bisa menyingkirkan kata yang melekat pada kekasihnya itu. storyline: carolineakim©2017 ideas: manlyshua edited : july 2021 [COVERSETS BY RIN]