-Kendall's POV-
Hari ini aku berangkat ke Amerika. Mom dan Dad sudah memberiku izin untuk pergi ke Amerika. Dengan seorang diri aku pergi ke Bandara.
Sekarang aku sudah berada di dalam pesawat dan di sebelahku terdapat seorang laki-laki dengan penampilan yang aneh. Dia memakai kupluk dan memakai jaket. Dia menutup kupluk nya dengan topi jaketnya. Wajahnya tidak dapatku lihat dengan jelas. Dia sedang tertidur dan menundukkan kepalanya. Dan aku pun menghiraukannya.
Beberapa saat kemudian, laki-laki tadi mulai menyenderkan kepalanya di bahu ku, refleks aku langsung menjauhkan tubuhku darinya. Dan dia pun terbangun, aku merasa jika dia merasakan gerakan yang ku buat tadi.
Diapun langsung mengangkat kepalanya dan topi jaketnya jatuh. Alangkah terkejutnya aku, ternyata laki-laki itu adalah... Justin Bieber. Dan aku setengah terkejut ternyata yang sedari tadi disebelahku adalah Justin Bieber.
"Are you Justin Bieber?" kataku karena belum sepenuhnya percaya pada laki-laki ini
"Sst.. Yes, I am" katanya dengan suara yang pelan
"Aku minta maaf karena telah membangunkanmu" kataku dengan rasa bersalah
"Tidak masalah. Jangan khawatir."
"Tidak. Aku minta maaf. I tau jika kau masih merasa lelah. Sekali lagi aku minta maaf."
"Tidak apa. Jangan merasa bersalah seperti itu. Come here." katanya menyuruhku mendekat dengannya
Dan aku pun mendekatkan tubuhku arahnya. Dan tiba-tiba dia memelukku.
"Aku baik, jangan khawatir. Dan aku juga tidak merasa lelah lagi." bisiknya
Aku tahu kalau dia sedang berbohong, terlihat dari wajahnya kalau dia masih merasa lelah. Aku merasa sangat bersalah. Andai saja sedari tadi aku tau kalau dia adalah Justin Bieber aku tidak akan mengganggunya. Aku sangat merasa bersalah.
"Maafkan aku, Justin,"
"Tidak apa. Lupakan. Apa kau mau ke Amerika juga?" tanyanya dengan suara pelan
"Ya. Kau juga?"
"Ya. Aku sedang mempersiapkan rekaman lagu baru di Amerika. Dan kau? untuk apa kau ke Amerika?"
"Aku ingin menonton konser 1D di sana."
"Sendirian?"
"Ya. Dan aku sendirian di pesawat ini tanpa keluarga ataupun teman."
"Apa? Kau perempuan dan pergi jauh sendirian? Kau sangat berani" kata nya kagum
"Setelah sampai di Amerika kau mau kemana terlebih dahulu?" lanjutnya
"Aku ingin mencari apartment terlebih dahulu dan menyusun pakaian yang aku bawa, setelah itu aku langsung pergi ke konser 1D."
"Hm.. Apa kau tidak makan terlebih dahulu?"
"Tidak, mungkin sesampainnya disana aku akan memesan makanan via delivery saja."
"Kau belum makan dan kau langsung pergi ke konser? Aku tidak yakin jika kau akan bersemangat untuk menonton konser, apalagi jika seumuran kau seperti ini suka sekali untuk berteriak sekencang-kencangnya di depan idolamu." dia pun sedikit terkekeh
"Kau tau saja." kataku terkejut dan malu
"Di konserku juga banyak perempuan yang berteriak dan menangis. Aku tau kalau itu adalah hal yang sangat lelah untuk dilakukan dan menguras banyak tenaga. Jadi, kau harus mengisi energimu terlebih dahulu dengan makan sebelum menonton konser dan nanti disana kau tinggal membeli cemilan untuk dimakan."
Setelah aku pikir-pikir kalau Justin ada benarnya juga. Aku harus membeli makanan setelah ini.
"Yasudah, setelah sampai nanti aku langsung mencari tempat makan."
"Kalau begitu kita cari sama-sama, karena sedari tadi aku juga belum mengisi perutku."
"Tidak perlu Jus, aku tidak mau merepotkanmu."
"Aku tidak merasa repot. Kita hanya makan bersama."
"Aku jadi tidak enak, karena dari tadi aku telah menyusahkanmu. Biar aku sendiri saja yang mencari sendiri. Kau tak perlu khawatir." kataku meyakinkannya
"Tidak. Kau tidak menyusahkanku. Kau tak perlu takut."
"Yasudah jika kau memaksaku." kataku sambil tersenyum
"Aku tidak memaksamu tapi aku mengingatkanmu dan aku juga belum makan sedari tadi, jadi apa salahnya jika kita mencari makan bersama-sama?"
"Yasudah, tapi aku yang traktir kau untuk makan, ya? Sebagai ungakapan maafku padamu."
"Tidak usah, lagi pula aku sudah memaafkanmu. Seharusnya aku yang mentraktirmu karena aku yang mengajakmu untuk makan bersama."
"Tidak, aku saja yang trak.." kataku terpotong
"Tidak perlu. Biar aku saja." ujarnya sambil menoleh kesamping
Aku pun diam dan menghela nafas. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, padahal aku berniat ingin mentraktirnya tetapi dia memaksaku agar dia saja yang mentraktir. Aku pun menuruti permintaannya.
"Btw, aku belum mengetahui namamu?" tanya nya penasaran
"Namaku Kendall Jenner. Kau bisa memanggilku Kendall."
"Kendall? Bisa aku memanggilmu Ken?"
"Terserah padamu. Kau bisa memanggilku Ken."
"Ok Ken."
•••
VOMMENTS GUYS🌹

KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED // h.s
FanfictionAku seorang gadis yang bermimpi suatu hari bertemu dengan idolaku dan menjalin hubungan dengannya. Aku masih bermimpi dan berharap bisa bertemu dengan mereka. Sampai suatu saat aku bertemu dengan idolaku dan menjalin hubungan dengannya. Betapa bah...