Akhirnya aku sampai di Amerika. Dan sekarang aku tidak sendirian melainkan bersama seorang penyanyi yang sangat terkenal yaitu Justin Bieber.
Paparazi pun mulai mengambil gambar Justin. Saat kami keluar dari Bandara, paparazi pun semakin banyak dan flash dari kamera tersebut menghalangi penglihatan kami. Aku pun menutupi mataku agar aku dapat melihat jalan dan aku langsung memberhentikan taxi dan kami pun langsung meninggalkan Bandara.
Kami langsung menuju restoran yang telah Justin katakan kepada supir itu. Dan setelah sampai di restoran tersebut kami pun memasukinya dan disini belum terlihat adanya paparazi.
"Maaf ya Ken." kata Justin sambil membukakan kursi untukku
"Untuk apa?" kata ku bingung
"Karena paparazi kau menjadi tidak nyaman untuk berjalan."
"Tidak apa. Aku juga tau bagaimana perasaanmu juga."
"Sebenarnya aku merasa terganggu juga kalau ada papz karena waktu privasiku jadi tidak nyaman."
"Aku bisa merasakannya juga. Tapi papz mengambil fotomu juga untuk Beliebers juga."
"Iya aku tau, tapi mereka setiap hari mengikutiku, aku merasa terganggu."
"Hm.. Yasudah lah Jus. Intinya kau harus belajar untuk menjadi orang yang lebih sabar, disini kesabaranmu diuji sekali Jus."
Aku tau kalau semua artis merasa terganggu dengan adanya papz kegiatan pribadi mereka jadi tidak bisa dilaksanakan dengan nyaman.
Justin pun kemudian memanggil pelayan dan mulai memesan makanan dan memilih makanan untukku juga.
Selagi menunggu makanannya datang, aku pun mengambil dan membuka ponselku. Aku terkejut karena melihat fotoku bersama dengan Justin selama berada di Bandara tadi tersebar luas dengan cepat. Papz memang cekatan, baru beberapa menit kami meninggalkan mereka foto kami sudah tersebar luas.
Banyak komentar miring dari sejumlah orang. Mulai dari Beliebers dan Haters. Banyak gosip dan rumor yang telah tersebar saat foto ku dan Justin disebar luas di media sosial.
"Justin, coba kau periksa semua media sosialmu."
"Ada apa?" tanyanya bingung
"Sudah, cek saja."
Dia pun menuruti perintahku dan langsung mengambil ponsel dari saku celananya. Dia pun sama terkejutnya denganku saat melihat foto kami tadi.
Ada satu artikel yang menuliskan: Apakah ini kekasih baru Bieber? Kalau benar dia adalah kekasih barunya, dia terlihat sangat cocok dengan Bieber. Lihat saja, Justin menggenggam tangan perempuan itu dengan mesra. Apakah dia memang kekasih barunya? Tapi sampai sekarang Bieber masih merahasiakannya. Akankah sesegera mungkin Bieber akan angkat bicara tentang kekasihnya itu? Kita tunggu saja kabar terbaru dari Bieber dan juga kekasih barunya itu.
Aku pun terdiam. Tiba-tiba ponselku terus bergetar dan tidak berhenti-henti aku pun terkejut saat melihat apa yang terjadi dengan semua media sosialku. Mungkin Beliebers sudah mengetahui identitasku. Aku pun kebanjiran followers di Instagram dan Twitter. Bukan hanya itu, tapi pesan pun banyak aku terima. Banyak juga yang berkomentar miring di setiap fotoku di Instagram dan Twitter. Aku pun hanya meletakkan ponselku diatas meja, karena ponselku terus bergetar dan tidak berhenti. Justin pun menatapku dengan heran.
"Mengapa ponselmu terus bergetar dan tidak berhenti?"
"Tidak ada apa pun." jawabku santai
"Coba aku lihat" katanya sambil mengambil ponselku sebelum sempat aku menahannya.
"Yaampun Ken, banyak sekali Beliebers yang mem-follow mu. Kalau ada haters, kau tidak usah tanggapi. Mereka iri denganmu karena tidak bisa melakukan hal itu pada dirinya sendiri, jadi kau jangan langsung memasukkan ke hati setiap perkataan serta kritikan yang mereka berikan padamu." katanya menyemangatiku
"Tidak masalah, Jus."
"Maaf ya Ken kalau aku banyak merepotkanmu hari ini. Mulai dari membuatmu merasa tidak nyaman karena adanya papz, banyak foto yang tersebar, gosip-gosip miring tentang kita kamu dan haters yang mengatakan hal-hal yang tidak baik. Maafkan aku ya, Ken." ucapnya dengan nada bersalah
"Tak apa Jus. Ini juga karena salahku. Jadi aku pantas menerima ini semua, kau tidak perlu merasa bersalah atau meminta maaf padaku karena yang sepenuhnya bersalah adalah aku. Aku minta maaf denganmu ya, Jus?" kataku sambil menunduk
"Kau tidak mempunyai kesalah apapun, Ken. Intinya semua ini adalah salahku." katanya sambil menggenggam sebelah tanganku.
"Kau adalah perempuan pertama yang aku temui yang selalu tegar walau berada dekatku. Kau berbeda dengan perempun lain yang pernah pergi denganku. Kau sabar menghadapi haters, tidak banyak berkomentar disaat banyak papz yang mengambil foto kita. Perempuan kayak kamu itu limited edition in the world."
"Bisa saja kau merayuku." aku mengangkat kembali kepalaku
"Aku mengatakan hal yang benar dan aku sedang tidak bercanda, Ken. Aku serius kalau orang sepertimu itu memang limited. Tidak ada yang sama persis sifatnya sepertimu yang pernah aku temui."
Aku hanya tersenyum kepadanya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
•••
VOMMENTS GUYS🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED // h.s
Fiksi PenggemarAku seorang gadis yang bermimpi suatu hari bertemu dengan idolaku dan menjalin hubungan dengannya. Aku masih bermimpi dan berharap bisa bertemu dengan mereka. Sampai suatu saat aku bertemu dengan idolaku dan menjalin hubungan dengannya. Betapa bah...